Facebook

Followers

Pendidikan Karakter

Written By Muh. Arifuddin on Friday, March 29, 2013 | 9:50 AM

LAPORAN KEGIATAN WORKSHOP PENGEMBANGAN PENDIDIKAN BERKARAKTER
Oleh

                  Nama   : Muh Arifuddin

                  Nis       : 9952557334

                  Kelas    : XI IPA 4

SMA NEGERI 3 SENGKANG UNGGULAN
KABUPATEN WAJO

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Pendidikan merupakan bagian penting dari kehidupan manusia yang tak pernah bisa ditinggalkan. Pendidikan bukanlah proses yang diorganisasi secara teratur, terencana, dan menggunakan metode-metode yang dipelajari serta berdasarkan aturan-aturan yang telah disepakati mekanisme penyelenggaraan oleh suatu komunitas suatu masyarakat (Negara), melainkan lebih merupakan bagian dari kehidupan yang memang telah berjalan sejak manusia itu ada.Pendidikan bisa dianggap sebagai proses yang terjadi secara sengaja, direncanakan, didesain, dan diorganisasi berdasarkan aturan yang berlaku terutama perundang-undangan yang dibuat atas dasar kesepakatan masyarakat.Pendidikan sebagai sebuah kegiatan dan proses aktivitas yang disengaja merupakan gejala masyarakat ketika sudah mulai disadari pentingnya upaya untuk membentuk, mengarahkan, dan mengatur manusia sebagaimana dicita-citakan masyarakat.

B.   Rumusan Masalah

            Apa pengertian dari Pendidikan Karakter ?
            Apa tujuan dari pendidikan Berkarakter ?
            Apa Fungsi dari pendidikan Berkarakter 
            Apa nilai – nilai karakter ?
            Bagaimana Proses Perkembangan Pendidikan karakter ?

BAB II

PEMBAHASAN

A.   Pengertian Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter adalah suatu sistem penamaan nilai-nilai karakter yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri,sesama,lingkungan,maupun kebangsaan.Pengembangan karakter bangsa dapat dilakukan melalui perkembangan karakter individu seseorang.Akan tetapi, karena manusia hidup dalam lingkungan sosial dan budaya tertentu, maka perkembangan karakter individu seseorang hanya dapat dilakukan dalam lingkungan sosial  dan budaya yang bersangkutan.Artinya, perkembangan budaya dan karakter dapat dilakukan dalam suatu proses pendidikan yang tidak melepaskan peserta didik dari lingkungan sosial,budaya masyarakat, dan budaya bangsa.Lingkungan sosial dan budaya bangsa adalah Pancasila, jadi pendidikan budaya dan karakter adalah mengembangkan nilai-nilai Pancasila pada diri peseta didik melalui pendidikan hati, otak, dan fisik.

Pendidikan karakter atau pendidikan watak sejak awal munculnya pendidikan oleh para ahli dianggap sebagai suatu hal yang niscaya. “Tujuh Prinsip Utama Pendidikan” , antara lain : Kesehatan, Penguasaan proses-proses fundamental, Menjadi anggota keluarga yang berguna, Pekerjaan, Kewarganegaraan, Penggunaan waktu luang secara bermanfaat, dan Watak susila.


B.   Fungsi Pendidikan Berkarakter


Sesuai dengan Fungsi Pendidikan Nasional yang tertuang dalam UU No 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas menyatakan bahwa Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pendidikan karakter dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Pendidikan karakter berfungsi (1) mengembangkan potensi dasar agar berhati baik, berpikiran baik, dan berperilaku baik; (2) memperkuat dan membangun perilaku bangsa yang multikultur; (3) meningkatkan peradaban bangsa yang kompetitif dalam pergaulan dunia. Pendidikan karakter dilakukan melalui berbagai media yang mencakup keluarga, satuan pendidikan, masyarakat sipil, masyarakat politik, pemerintah, dunia usaha, dan media massa.

DIKTI (2010) menyatakan bahwa secara khusus pendidikan karakter memiliki tiga fungsi utama, yaitu :

1.      Pembentukan dan Pengembangan Potensi

Pendidikan karakter berfungsi membentuk dan mengembangkan potensi manusia atau warga negara Indonesia agar berpikiran baik, berhati baik, dan berperilaku baik sesuai dengan falsafah hidup Pancasila.

2.      Perbaikan dan Penguatan

Pendidikan karakter berfungsi memperbaiki karakter manusia dan warga negara Indonesia yang bersifat negatif dan memperkuat peran keluarga, satuan pendidikan, masyarakat, dan pemerintah untuk ikut berpartisipasi dan bertanggung jawab dalam pengembangan potensi manusia atau warga negara menuju bangsa yang berkarakter, maju, mandiri, dan sejahtera.

3.      Penyaring

Pendidikan karakter bangsa berfungsi memilah nilai-nilai budaya bangsa sendiri dan menyaring nilai-nilai budaya bangsa lain yang positif untuk menjadi karakter manusia dan warga negara Indonesia agar menjadi bangsa yang bermartabat.

Sedangkan menurut salah seorang pakar pendidikan Darmawan Iskandar (2010) Menyatakan bahwa pendidikanmerupakan proses yang terjadi secara terus menerus (abadi) dari penyesuaian yang lebih tinggi bagi makhluk manusia yang telah berkembang secara fisik dan mental, yang bebas dan sadar kepada Tuhan, seperti termanifestasi dalam alam sekitar intelektual, emosional dan kemanusiaan dari manusia.

C.     Tujuan Pendidikan Berkarakter

Perkembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa, Pengertian Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) merumuskan fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang harus digunakan dalam mengembangkan upaya pendidikan di Indonesia. Pasal 3 UU Sisdiknas menyebutkan, “Pendidikan Nasional Berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peseta didik agar menjadi manusia yag beriman,dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Rumusan tujuan Pendidikan Nasional menjadi dasar dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa.Untuk mendapatkan wawasan mengenai arti pendidikan budaya dan karakter bangsa perlu dikemukakan pengertian istilah budaya, karakter bangsa, dan pendidikan.Tujuan Pendidikan Pendidikan Karakter Bangsa diantaranya adalah sebagai berikut :

    Mengembangkan potensi afektif peserta didik sebagai manusia dan Warga Negara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa
    Mengembangkan Kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya dan karakter bangsa
    Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik sebagai generasi penerus bangsa
    Mengembangkan kemampuan pesrta didik menjadi manusia yang mandiri, kreatif, berwawasan kebangsaan dan
    Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman,jujur, penuh kreativitas dan persahabatan, serta dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan.

D.   Nilai – Nilai Pendidikan Karakter

    Kereligiusan, Pikiran, perkataan, dan tindakan seseorang yang diupayakan selalu berdasarkan pada nilai-nilai Ketuhanan dan/atau ajaran agamanya.
    Kejujuran, Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak lain.
    Kecerdasan, Kemampuan seseorang dalam melakukan suatu tugas secara cermat, tepat, dan cepat.
    Ketangguhan, Sikap dan perilaku pantang menyerah atau tidak pernah putus asa ketika menghadapi berbagai kesulitan dalam melaksanakan kegiatan atau tugas sehingga mampu mengatasi kesulitan tersebut dalam mencapai tujuan.
    Kedemokratisan Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
    Kepedulian, Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah dan memperbaiki penyimpangan dan kerusakan (manusia, alam, dan tatanan) di sekitar dirinya.
    Kemandirian, Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
    Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif Berpikir dan melakukan sesuatu secara kenyataan atau logika untuk menghasilkan cara atau hasil baru dan termutakhir dari apa yang telah dimiliki.
    Keberanian mengambil risiko, Kesiapan menerima risiko/akibat yang mungkin timbul dari tindakan nyata.
    Berorientasi pada tindakan, Kemampuan untuk mewujudkan gagasan menjadi tindakan nyata.

    Berjiwa kepemimpinan, Kemampuan mengarahkan dan mengajak individu atau kelompok untuk mencapai tujuan dengan berpegang pada asas-asas kepemimpinan berbasis budaya bangsa.
    Kerja keras, Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan guna menyelesaikan tugas (belajar/pekerjaan) dengan sebaik-baiknya.
    Tanggung jawab, Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagaimana yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial, dan budaya), negara dan Tuhan YME.
    Gaya hidup sehat, Segala upaya untuk menerapkan kebiasaan yang baik dalam menciptakan hidup yang sehat dan menghindarkan kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan.
    Kedisiplinan, Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
    Percaya diri, Sikap yakin akan kemampuan diri sendiri terhadap pemenuhan tercapainya setiap keinginan dan harapannya.
    Keingintahuan, Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari apa yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
    Cinta ilmu, Cara berpikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap pengetahuan.
    Kesadaran akan hak dan kewajiban diri dan orang lain, Sikap tahu dan mengerti serta melaksanakan apa yang menjadi milik/hak diri sendiri dan orang lain serta tugas/kewajiban diri sendiri serta orang lain.
    Kepatuhan terhadap aturan-aturan sosial, Sikap menurut dan taat terhadap aturan-aturan berkenaan dengan masyarakat dan kepentingan umum.
    Menghargai karya dan prestasi orang lain, Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui dan menghormati keberhasilan orang lain.
    Kesantunan, Sifat yang halus dan baik dari sudut pandang tata bahasa maupun tata perilakunya ke semua orang.
    Nasionalisme, Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsanya.
    Menghargai keberagaman, Sikap memberikan respek/hormat terhadap berbagai macam hal baik yang berbentuk fisik, sifat, adat, budaya, suku, dan agama.

BAB III

PENUTUP

A.   Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut :

1.      Pendidikan karakter berfungsi (1) mengembangkan potensi dasar agar berhati baik, berpikiran baik, dan berperilaku baik; (2) memperkuat dan membangun perilaku bangsa yang multikultur; (3) meningkatkan peradaban bangsa yang kompetitif dalam pergaulan dunia. Pendidikan karakter dilakukan melalui berbagai media yang mencakup keluarga, satuan pendidikan, masyarakat sipil, masyarakat politik, pemerintah, dunia usaha, dan media massa.

2.      Tujuan Pendidikan Pendidikan Karakter Bangsa diantaranya adalah sebagai berikut :

a.       Mengembangkan potensi afektif peserta didik sebagai manusia dan Warga Negara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa

b.      Mengembangkan Kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya dan karakter bangsa

c.       Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik sebagai generasi penerus bangsa

d.      Mengembangkan kemampuan pesrta didik menjadi manusia yang mandiri, kreatif, berwawasan kebangsaan dan

e.       Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman,jujur, penuh kreativitas dan persahabatan, serta dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan.

3.      Nilai-nilai dalam Pendidikan Karakter Bangsa,  ada 18 unsur dan nilai yang mana diantaranya adalah : 1. Religius; 2. Jujur; 3. Toleransi; 4. Disiplin; 5. Kerja Keras; 6. Kreatif; 7. Mandiri; 8. Demokratis; 9. Rasa Ingin Tahu; 10. Semangat Kebangsaan; 11. Cinta Tanah Air; 12. Menghargai Prestasi; 13. Bersahabat atau Komuniktif; 14. Cinta Damai; 15. Gemar Membaca; 16. Peduli Lingkungan; 17. Peduli Sosial, dan 18. Tanggung Jawab

DAFTAR PUSTAKA

http://www.khocet.com/2012/06/nilai-nilai-karakter-dalam-pendidikan.html#axzz2NbiOLiHd

http://nialovita.wordpress.com

http://aryforniawan.blogspot.com/2012/06/fungsi-dan-tujuan-pendidikan-karakter.html

Muin,Fachtul.2011.Pendidikan Karakter Konstruksi Teoritik dan praktik.Yogyakarta : Arr-ruzz Media

Depdiknas, 2003, Undang-undang No. 20 tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional, www.depdiknas.go.id
Baca juga ....
9:50 AM | 0 komentar | Read More

Obat Tradisional

Obat Tradisional adalah obat-obatan yang diolah secara tradisional,berdasarkan resep nenek moyang, yang turun-temurun, menjadi kebiasaan daerah setempat. Obat tradisional banyak digunakan karena lebih mudah dijangkau oleh masyrakat baik harga ataupun bahan-bahannya mudah didapatkan, kemudian Obat Tradisonal tidak terlalu menyebkan efek samping karena bahan-bahannya masih berasal dari alam dan mudah untuk dicerna oleh tubuh.

* Keracunan

Minum air kelapa hijau muda 3 kali sehari 1/4 gelas.

* Mata merah

Taruh 3 lembar daun sirih yang sudah dicuci bersih pada wadah mangkok. Seduh dengan air panas. Setelah airnya dingin, minta anak untuk mengedip-ngedipkan matanya dalam air tersebut.

* Sariawan

Ambil sebuah tomat matang, seduh dengan air panas dan kupas kulitnya. Haluskan tomat tersebut dengan menggunakan sendok, saring dan tambahkan sedikit gula. Beri anak minumam sari tomat tersebut.

* Perut kembung

Parut bawang merah dan tambahkan minyak telon. Kemudian tapelkan bawang yang sudah diparut tersebut di bagian pusar. Bisa juga, gunakan daun jarak pagar yang dihangatkan. Olesi dengan minyak kelapa, pilin-pilin, lalu tempelkan pada pusar si kecil.

* Diare

Sediakan 1/2 jari kunyit yang sudah bersih dibakar, dipotong-potong, 7 pucuk daun jambu biji, air 2 gelas, dan garam 1/4 sendok teh, rebus dengan api kecil. Minum airnya, 1 sendok teh satu jam sekali. Untuk mengusir gas, maka pusarnya ditapeli dengan parutan bawang merah yang sudah diberi minyak telon. Untuk anak yang sudah agak besar, boleh juga dengan mengunyah halus pucuk daun jambu klutuk yang sudah bersih ditambah garam lalu ditelan.

* Muntah-muntah

Muntah bisa disebabkan perut mual atau kembung.Dibuatkan air beras kencur. Caranya, cuci 1 sendok makan beras dan direndam sebentar. Sangrai beras tersebut sampai berwarna kecokelatan, lalu ditumbuk halus bersama dengan 1 ruas jari kencur, 1 ruas jari kunyit, dan 1/4 sendok teh adas manis. Setelah itu diseduh dengan air panas, tambahkan gula merah, sedikit garam, dan asam jawa. Saring, lalu diminumkan pada anak agar tubuhnya hangat.

* Batuk seratus hari

Sediakan umbi bidara upas sebesar 1/2 jempol yang sudah bersih, parut dan seduh dengan air panas, lalu aduk-aduk dan dinginkan. Saring dan tambahkan sedikit madu. Minum sampai habis. Buatlah ramuan ini 3 kali sehari. Bisa juga gunakan ramuan lidah buaya. Lidah buaya dikupas kulitnya dan ambil bagian dagingnya sebanyak dua jari, kemudian dicacah. Tambahkan air hangat dan madu, lalu diminumkan pada anak 1-2 kali sehari.

* Batuk karena angin atau dahak susah keluar

Sediakan 1 butir bawang merah diparut, 1 ruas jari jahe diparut dan diperas airnya, 7 butir adas manis, 1 ruas jari kunyit diparut dan diperas airnya, 1 sendok makan air jeruk nipis, dan 1/2 gelas air. Masukkan semua bahan di cangkir, kemudian kukus dan setelah itu saring. Minum 3 kali sehari masing-masing 2 sendok teh.

* Batuk berlendir

Campurkan air jahe 1 sendok makan, air kunyit 1 sendok makan, bawang putih 1 siung diparut, air jeruk nipis 1 sendok makan, madu 1 sendok makan, dan 3 sendok makan air matang, kemudian dikukus. Diminumkan 3-4 kali sehari 2 sendok teh.

* Benjol karena benturan

Rendam 1 sendok makan beras. Tumbuk bersama kencur dan beri sedikit garam. Setelah halus, tempelkan ke bagian yang benjol.

Bisa juga diberi ramuan: bawang putih diparut dan diberi ramuan: bawang putih diparut dan diberi madu, setelah itu dioleskan ke bagian yang benjol.

* Keringat buntet

Sesering mungkin dibedaki tepung kanji.

* Congekan

Cuci bersih 3 lembar daun miana atau 7 lembar daun samiloto segar atau lengkuas merah muda, lalu tumbuk halus. Peras pakai kain bersih dan teteskan air perasannya ke telinga. Lakukan dua kali sehari, masing-masing 3 tetes.

* Panu

Dua jari langkuas merah diparut dan diberi sedikit cuka, oles-oleskan pagi dan sore atau malam hari pada bagian tubuh yang berpanu tersebut.

* Koreng atau borok kepala

Batang brotowali dipotong-potong sebanyak 5 jari. Rebus dengan sedikit air, oleskan pada bagian kepala.

Bisa juga diberi ramuan: daun brotowali, parutan kunyit dan sedikit garam ditumbuk halus. Oleskan ke kepala. Boleh juga hanya dengan kunyit saja.

* Sakit gigi

Bawang putih diparut, ditambah sedikit garam, kemudian sumpal ke gigi yang sakit karena berlubang.

* Digigit nyamuk

Hilangkan bekas gigitannya dengan tanaman sambiloto yang diremas-remas dan dioleskan ke bagian bekas gigitan tersebut. Kalau tak ada sambiloto bisa digunakan minyak sereh.

* Asma

Sepuluh siung bawang putih diparut, ditambah madu 1 gelas, kemudian dikukus. Berikan pada anak sebanyak 1 sendok teh, dua kali sehari. Bisa juga, 10 siung bawang putih diparut, 1 ons gula batu, direbus bersama 1 gelas air.

* Luka-luka berdarah

Cuci bersih daun jambu biji atau daun bandotan, kemudian remas-remas. Tapelkan pada luka tersebut. Darah akan berhenti segera.

* Pilek

Siapkan bawang merah yang diparut, lalu tapelkan pada tulang leher ketujuh (bagian tengkuk) dan ubun-ubun anak setelah sebelumnya diolesi minyak kayu putih. Beri juga minuman yang hangat-hangat, seperti minuman beras kencur. Selain itu, jemur anak di bawah sinar matahari pagi sekitar jam 7 atau di bawah jam 9 pagi. Panaskan bagian dada seperempat jam dan kemudian punggung seperempat jam. Ini bisa dilakukan sambil jalan-jalan pagi.

* Mata bintitan

Ambil getah dari batang tanaman patikan kebo atau getah dari batang pohon meniran. Tempelkan sedikit pada kapas, lalu oleskan pada bagian bintitnya, sedikit saja, jangan sampai terkena mata.

* Mimisan

Selembar daun sirih yang sudah dicuci bersih dipilin dan disumpalkan ke hidung anak. Untuk pengobatan dari dalam tubuh lakukan dengan ramuan: 1/2 jempol umbi bidara kupas yang sudah bersih diparut dan diseduh dengan 1 cangkir air panas, kemudian disaring, dan setelah dingin diminumkan ke anak ditambah sedikit madu.

Baca juga ....
9:14 AM | 0 komentar | Read More

arti lambang gerakan pramuka

Written By Muh. Arifuddin on Wednesday, March 27, 2013 | 1:32 PM


Arti Lambang Pramuka

Lambang gerakan pramuka yaitu, tanda atau simbol pengenal yang bermakana khiasan, memiliki nilai serta punya kaidah yang wajib dimiliki oleh setiap anggota gerakan pramuk.

Lambang gerakan pramuka diciptakan oleh seorang pembina pramuka yang bekerja pada departemen pertanian, yang bernama SOENARDJO ATMODIPURO.

     Bentuk dan makna khiasan bentuk lambang gerakan pramuka adalah SIHOUTTE atau gambar bayangan dari tunas kelapa.

     Makna khiasan lambang gerakan pramuka :

  * buah Nyiur yang tumbuh disebut CIKAL dan istilah CIKAL BAKAL yaitu menggambarkan keadaan penduduk asli yang menurunkan generasi baru.

    * makna khiasan buah Nyiur yaitu setiap anggota pramuka adalah inti untuk kelangsungan hidup bangsa indonesia.

    * buah Nyiur itu tahan lama dan terhadap kondisi apapu, maksudnya, setiap anggota pramuka memiliki tahan uji dalam keadaan apapun demi pengabdian pada tanah air dan bangsa indonesia.

    * buah Nyiur dapat tumbuh dimana-mana yang artinya setiap anggota kegiatan pramuka dapat berkembang dimana saja ia beradaptasi dengan lingkungannya.
    * pohon Nyiur tumbuh tinggi dan lurus keatas, artinya pramuka itu memiliki cita-cita yang tinggi, berhati lurus, muli8a, dan jujur serta mempunyai pendirian yang teguh.

    * akar pohon Nyiur tumbuh kuat di dalam tanah, artinya setiap anggota pramuka memiliki keyakinan kuat, berpegang pada esensi yang benar dan baik.

    * buah Nyiur memiliki multi fungsi atau banyak kegunaan, yaitu dari akar pohon Nyiur sampai ujungnya, smua memiliki fungsi, artinya setiap anggota pramuka adalah manusiaa yang bermanfaat untuk seluruh umat manusia, masyarakat, bangsa dan negara.
1:32 PM | 0 komentar | Read More

metode persidangan dan ketukan palu

Written By Muh. Arifuddin on Sunday, March 10, 2013 | 10:26 PM

Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatu, 
salam sejahtera bagi kita semua postingan kali ini bersumber dari pemateri sewaktu kegiatan LKS, yang dilaksanakan pada tanggal 1 sampai 11 November 2012, materi ini adalah materi pertama setelah acara pembukaan, yaitu pada tanggal 2 November 2012, berikut pembahasannya ;

# Metode Persidangan dan Ketukan Palu #

Metode persidangan adalah  suatu cara yang dilakukan oleh seorang pemimpin sidang untuk menjalankan sebuah aktifitas yang berlangsung dalam sebuah pertemuan sehingga pertemuan tersebut dapat berjalan lancar dan dapat menghasilkan sesuatu secara maksimal atau optimal. Cara yang dimaksudkan adalah langkah - langkah yang dikerjakan untuk memulai sebuah pertemuan. langkah - langkah itu ditandai dan diawali dengan sebuah ketukan atau beberapa ketukan palu. Misalnya untuk menerima palu sidang dari pimpinan sidang yang lama  kepada pimpinan sidang a ditandai yang baru, pada umumnya ditandai dengan satu ketukan palu sidang.

Sidang adalah berbagai hal yang sifatnya membicarakan atau akan mengambil keputusan dari beberapa orang untuk tujuan yang baik dan dilakukan secara bersama-sama. misalnya :
  - Rapat Kerja
  - Rapat Anggota
  - Rapat Tahunan
  - Rapat Dewan Guru
  - Musyawarah Kerja
  - Musyawarah Luar Biasa
  - Musyawarah Dewan Kerja

perbedaan Sidang dengan Rapat :
 - Sidang ; menggunakan palu sidang dan dipimpin oleh pimpinan sidang, sedangkan,
 - Rapat ;  dipimpin oleh moderator.

Bersidang adalah pertemuan dua orang atau lebih di tempat tertentu dengan waktu terntentu dan membahas suatu masalah.

Unsur - unsur persidangan :
  - Pimpinan Sidang
  - Peserta Sidang
  - Palu Sidang
  - Topik atau Masalah yang akan dibahas
  - Tempat Persidangan

Istilah - istilah dalam sidang :
 - Intrupsi yaitu sanggahan atau pemberian tanggapan dari peserta sidang
 - Chaos yaitu apabila forum kacau
 - Footing yaitu pengambilan keputusan dari suara terbanyak
 - Aklamasi yaitu pemilihan calon dengan calon dari kesepakatan bersama
 - Skorsing yaitu pending atau penjedahan sementara dalam persidangan

Ketukan Palu digunakan pada saat sidang, rapat, maupun forum - forum pada umumnya.
 # Jenis - Jenis Ketukan Palu :
1. Ketukan tiga kali ;
    - untuk membuka sidang dan selalu diawali dengan ucapan Bismillah apabila orang muslim
    - untuk menutup sidang dan selalu diikuti dengan ucapan hamdalah atau Alhamdulillah apabila orang muslim
    - untuk mengesahkan keputusan atau hasil dari suatu persidangan
2. Ketukan satu kali ;
    - untuk menskorsing sidang dalam jangka waktu kurang dari 15 menit dan diikuti kata hamdalah
    - untuk mencabut skorsing sidang yang dalam jangka waktu kurang dari 15 menit dan diawali kata basmalah,
3. Ketukan dua kali ;
    - untuk menskorsing sidang dalam jangka waktu lebih dari 15 menit dan diikuti kata hamdalah
    - untuk mencabut skorsing sidang yang dalam jangka waktu lebih dari 15 menit dan diawali kata basmalah,









Catatan 

* setiap mencabut skors atau membuka sidang selalu diawali ucapan basmalah bagi orang muslim
* setiap menskors sidang atau menutup sidang selalu diawali ucapan hamdalah
itulah materi yang saya ketahui, apabila terdapat kesalahan mohon dikomentari karena saya hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan, lebih dan kurangnya mohon dimaafkan,

Wassalam ...
 Baca juga ....
10:26 PM | 0 komentar | Read More