Facebook

Followers

MAKALAH UNSUR KIMIA GOLONGAN VI A

Written By Muh. Arifuddin on Wednesday, December 10, 2014 | 5:22 PM

UNSUR KIMIA GOLONGAN VI A
BAB II
PEMBAHASAN

1.    OKSIGEN (O)

a.    Pengertian

Oksigen atau zat asam adalah unsur kimia dalam sistem tabel periodik yang mempunyai lambang O dan nomor atom 8. Oksigen merupakan unsur golongan kalkogen dan dapat dengan mudah bereaksi dengan hampir semua unsur lainnya dan berubah menjadi oksida. Pada Temperatur dan tekanan standar, dua atom unsur ini berikatan menjadi dioksigen, yaitu senyawa gas diatomik dengan rumus O2 yang tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau.
Oksigen ditemukan oleh Carl William Scheele (SE) pada tahun 1772. Asal usul nama berasal dari kata Yunani yang berarti gen oxy asam dan membentuk (asam mantan). Seorang ahli bernama Priestley dipuji karena penemuannya, meski Scheele juga menemukan oksigen secara bebas.
Selama beberapa abad, para ahli terkadang menyadari bahwa udara terdiri lebih dari satu komponen. Sifat oksigen dan nitrogen sebagai komponen udara mengarah pada pengembangan teori flogiston pada proses pembakaran, yang sering terpikir oleh para ahli kimia selama satu abad. Oksigen telah dibuat oleh beberapa ahli, termasuk Bayen dan Borch, tetapi mereka tidak tahu cara mengumpulkannya. Mereka juga tidak mempelajari sifat-sifatnya dan tidak mengenali oksigen sebagai unsur dasar.
Dahulu bobot atom oksigen digunakan sebagai standar pembanding untuk unsur yang lain, hingga pada tahun 1961, ketika IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry) menggunakan atom karbon 12 sebagai standar pembanding yang baru.



b.    Sifat Fisik dan Kimia

1.    Nama Unsur    : Oksigen
2.    Simbol    : O
3.    Nomor Atom        : 8
4.    Radius Atom        : 0.65 Å
5.    Volume Atom        : 14 cm3/mol
6.    Massa Atom        : 15.9994
7.    Titik Didih            : 90.168 K
8.    Radius Kovalensi        : 0.73 Å
9.    Struktur Kristal        : Kubus
10.    Massa Jenis        : 1.429 g/cm3
11.    Konduktivitas Listrik    : 5 x 10-10 x ohm-1 cm-1
12.    Elektronegativitas        : 3.44
13.    Konfigurasi Elektron    : [He]2s2 2p4
14.    Formasi Entalpi        : 0.222 kJ/mol
15.    Konduktivitas Panas    : 0.2674 Wm-1K-1
16.    Potensial Ionisasi        : 13.618 V
17.    Titik Lebur        : 54.8 K
18.    Bilangan Oksidasi        : -2, -1
19.    Kapasitas Panas        : 0.92 Jg-1K-1
20.    Entalpi Penguapan    : 3.4109 kJ/mol

Sifat dari oksigen yaitu tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna. Dalam bentuk cair dan padat, oksigen berwarna biru pucat dan merupakan paramagnetik yang kuat. Oksigen sangat reaktif, adalah komponen ratusan ribu senyawa organik dan dapat bergabung dengan kebanyakan unsur.
Oksigen memiliki 9 isotop. Oksigen alami adalah campuran dari 3 isotop. Oksigen berbobot aatom 18 yang terdapat di alam bersifat stabil dan tersedia untuk keperluan komersial, seperti dalam air (H2O dengan kandungan isotop 18 sebanyak 15%). Konsumsi oksigen komersial di Amerika Serikat diperkirakan mencapai 20 juta ton per tahun dan diperkirakan akan terus meningkat.
Pemisahan udara (destilasi) menghasilkan gas dengan kemurnian 99%, sedangkan elektrolisis hanya 1%. Bentkuk lain dari oksigen adalah Ozon (O3). Merupakan senyawa yang sangat aktif, dihasilkan dari pelepasan muatan elektris (kilat) atau penyinaran sinar Ultraviolet terhadap oksigen. Keberadaan ozon di atmosfer (dengan jumlah yang sebanding dengan ketebalan lapisan 3 mm dengan kondisi tekanan dan suhu yang luar biasa) mencegah sinar Ultraviolet yang berbahaya dari matahari sebelum mencapai permukaan. Pencemaran udara di atmosfer dapat merusak lapisan ozon ini. Ozon bersifat racun dan tidak boleh terpapar dengan ozon melebihi kadar 0.2 mg/m (8 jam kerja rata-rata-40 jam per minggu). Ozon yang masih pekat memiliki warna hitam kebiru-biruan dan ozon padat berwarna hitam ungu.


c.    Reaksi Oksigen

1.    Reaksi masing-masing Logam dengan Oksigen
a.    Lithium
Lithium akan terbakar dengan nyala merah terang jika dipanaskan di udara. Logam ini bereaksi ini dengan oksigen dalam udara menghasilkan lthium oksida yang berwarna putih. Jika bereaksi dengan oksigen murni, nyala biasanya lebih terang.
b.    Natrium
Potongan-potongan kecil natrium terbakar di udara dan sering menimbulkan nyala yang sedikit lebih terang dari warna orange. Jika jumlah natrium yang lebih besar digunakan atau jika dibakar di dalam oksigen maka akan menghasilkan nyala orange yang cemerlang. Terbentuk campuran padatan antara oksida dan natrium peroksida.
c.    Kalium
Potongan-potongan kecil kalium yang dipanaskan di udara cenderung hanya melebur dan dengan cepat kembali menjadi campuran kalium peroksida dan kalium superoksida tanpa ada nyala yang terlihat. Jika potongan-potongan kalium yang lebih besar dipanaskan, maka akan terbentuk nyala berwarna pink kebiru-biruan.
d.    Rubidium and cesium
Kedua logam ini terbakar di udara dan menghasilkan superoksida yaitu RbO2 and CsO2. Persamaan reaksinya sama seperti persamaan reaksi untuk kalium.

Beberapa sumber menyebutkan bahwa kedua superoksida ini berwarna orange atau kuning. Salah satu situs utama menyebutkan superoksida rubidium berwarna coklat tua pada salah satu halaman webnya dan berwarna orange pada halaman web lainnya.

Nyala yang terbentuk saat reaksi terjadi belum dicermati lebih lanjut. Anda tidak bisa memastikan bahwa nyala yang timbul dari pembakaran logam akan sama dengan warna nyala dari senyawa-senyawanya.

2.    Reaksi Oksida

a.    Oksida-oksida sederhana, X2O
•    Reaksi dengan air
Oksida-oksida dasar yang sederhana jika bereaksi dengan air akan menghasilkan hidroksida logam.
Sebagai contoh, lithium oksida bereaksi dengan air menghasilkan larutan lithium hidroksida yang tidak berwarna.


•    Reaksi dengan asam-asam encer
Oksida-oksida sederhana ini semuanya bereaksi dengan asam menghasilkan garam dan air. Sebagai contoh, natrium oksida akan bereaksi dengan asam hidroklorat encer menghasilkan larutan natrium klorida yang tidak berwarna dan air.

b.    Peroksida, X2O2
•    Reaksi dengan air
Jika reaksi berlangsung pada suhu dingin (dan suhu dipertahankan sehingga tidak meningkat walaupun reaksi-reaksi ini sangat bersifat eksotermis), maka akan terbentuk hidroksida logam dan hidrogen peroksida.
Jika suhu meningkat (sebagaimana yang akan terjadi kecuali jika peroksida dimasukkan ke dalam air dengan sangat dan sangat perlahan), maka hidrogen peroksida yang dihasilkan akan terdekomposisi menjadi air dan oksigen. Reaksi ini bisa berlangsung sangat hebat.

•    Reaksi dengan asam-asam encer
Reaksi-reaksi peroksida dengan asam-asam encer lebih bersifat eksotermis dibanding reaksi peroksida dengan air. Pada reaksi ini terbentuk garam dan hidrogen peroksida. Hidrogen peroksida akan terdekomposisi menghasilkan air dan oksigen jika suhu meningkat – lagi-lagi, peningkatan suhu ini hampir tidak bisa dihindari. Reaksi yang hebat pun terjadi.

c.    Superoksida, XO2
•    Reaksi dengan air
Reaksi superoksida dari Golongan 1 dengan air akan membentuk hidroksida logam dan hidrogen peroksida, tapi gas oksigen juga dilepaskan. Sekali lagi, reaksi-reaksi ini sangat eksotermis dan panas yang dihasilkan tidak dapat dihindarkan mendekomposisi hidrogen peroksida menjadi air dan oksigen. Lagi-lagi, reaksi ini berlangsung hebat.

•    Reaksi dengan asam-asam encer
Reaksi peroksida dengan asam-asam encer bahkan lebih bersifat eksotermis dibandnig reaksinya dengan air. Pada reaksi ini terbentuk sebuah larutan yang mengandung garam dan hidrogen peroksida bersama dengan gas oksigen. Hidrogen peroksida kembali terdekomposisi menghasilkan air dan oksigen apabila suhu meningkat. Reaksi ini berlangsung hebat.

d.    Keberadaan di Alam

Oksigen dapat dihasilkan oleh tumbuhan dalam proses fotosintesis. Dapat ditemukan berlimpah di sekitar matahari.Merupakan unsur gas yang menyusun 21% volume atmosfer dan dapat diperoleh dengan cara pencairan dan penyulingan bertingkat.Terdapat dalam kandungan 49,2% berat pada lapisan kerak bumi. Di dalam laboratorium, oksigen dapat dibuat dengan elektrolisis air atau dengan memanaskan KClO3 dengan MnO2 sebagai katalis.

e.    Kegunaan

1.    Oksigen digunakan sebagai udara pernafasan bagi manusia dan sebagian besar makhluk hidup lainnya.
2.    Oksigen berperan dalam proses pembakaran.
3.    Campuran gas oksigen dan gas asetilin dapat menghasilkan suhu yang sangat tinggi dan digunakan untuk mengelas logam.
4.    Digunakan dalam tungku pada proses pembuatan baja, plastik, dan tekstil.
5.    Sebagai pendukung kehidupan pada pesawat terbang, kapal selam, penerbangan luar angkasa, dan penyelaman.
6.    Digunakan pada proses sintesis metanol dan amonia
7.    Oksigen cair digunakan sebagai bahan bakar untuk menjalankan rudal dan roket.
8.    Dalam industri, oksigen digunakan untuk membuat beberapa senyawa kimia dan sebagai oksidator.
9.    Dalam bentuk allotrop O3 (ozon) yang bersifat oksidator kuat, digunakan sebagai desinfektan dan sebagai bahan pemutih.
10.    Berperan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup.

f.    Gambar Unsur

2.    BELERANG (S)

a.    Pengertian

Belerang atau sulfur adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang S dan nomor atom 16. Belerang merupakan Zat padat (solid) serta memiliki Bentuk non logam yang tidak berbau dan multivalent. Di alam belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai mineral-mineral sulfide dan sulfate.
Belerang berwarna kuning pucat, padatan yang rapuh, yang tidak larut dalam air tapi mudah larut dalam CS2 (karbon disulfida). Dalam berbagai bentuk, baik gas, cair maupun padat, unsur belerang terjadi dengan bentuk alotrop yang lebih dari satu atau campuran. Dengan bentuk yang berbeda-beda, akibatnya sifatnya pun berbeda-beda dan keterkaitan antara sifat dan bentuk alotropnya masih belum dapat dipahami.
Belerang telah ditemukan semenjak zaman prasejarah, namun hal tersebut belum diketahui pada tahun berapa. Kemudian pada tahun 1975, ahli kimia dari Universitas Pensilvania melaporkan pembuatan polimer belerang nitrida, yang memiliki sifat logam, meski tidak mengandung atom logam sama sekali. Zat ini memiliki sifat elektris dan optik yang tidak biasa.
Belerang dengan kemurnian 99.999+% sudah tersedia secara komersial.Belerang amorf atau belerang plastik diperoleh dengan pendinginan dari kristal secara mendadak dan cepat. Studi dengan sinar X menunjukkan bahwa belerang amorf memiliki struktur helik dengan delapan atom pada setiap spiralnya. Kristal belerang diduga terdiri dari bentuk cincin dengan delapan atom belerang, yang saling menguatkan sehingga memberikan pola sinar X yang normal.
Belerang memiliki sebelas isotop. Dari empat isotop yang ada di alam, tidak satupun yang bersifat radioaktif. Belerang dengan bentuk yang sangat halus, dikenal sebagai bunga belerang, dan diperoleh dengan cara sublimasi.
Senyawa organik yang mengandung belerang sangat penting. Kalsium sulfur, ammonium sulfat, karbon disulfida, belerang dioksida dan asam sulfida adalah beberapa senyawa di antara banyak senyawa belerang yang sangat penting.



b.    Sifat Fisik dan Kimia
1.    Nama Unsur            : Belerang/Sulfur
2.    Simbol            : S
3.    Penemunya tidak diketahui secara pasti (sudah ada sejak jaman prasejarah)
4.    Massa Atom            : 32,066 sma
5.    Nomor Atom            : 16
6.    Konfigurasi Electron        : 2 8 6
7.    Bilangan Oksidasi            : -2, +2, +4 dan +6
8.    Konfigurasi Elektron         : [Ne]3s2 3p4
9.    Volume Atom            : 15,50 cm3/mol
10.    Struktul Kristal            :Orthorombik
11.    Titik Didih                : 717, 82 K
12.    Titik Lebur            : 392,2 K
13.    Massa Jenis            : 2,07 gram / cm3
14.    Kapasitas Panas            : 0,710 J/g K
15.    Potensial Ionisasi            : 10,360 volt
16.    Elektronegativitas            : 2,58
17.    Konduktivitas Listrik        : 5 x 10-10 ohm-1 cm-1
18.    Konduktivitas Kalor        : 0,269 W/mK
19.    Harga Entalpi Pembentukan     : 1,73 Kj / mol
20.    Harga Entalpi Pembentukan     :  1,73 Kj/mol
21.    Harga Entalpi Penguapan        : 10 Kj/mol
Belerang berwarna kuning pucat, padatan yang rapuh, yang tidak larut dalam air tapi mudah larut dalam CS2 (karbon disulfida).  Dalam berbagai bentuk, baik gas, cair maupun padat, unsur belerang terjadi dengan bentuk alotrop yang lebih dari satu atau campuran.  Dengan bentuk yang berbeda-beda,  akibatnya sifatnya pun berbeda-beda dan keterkaitan antara sifat dan bentuk alotropnya masih belum dapat dipahami.
Pada tahun 1975, ahli kimia dari Universitas Pensilvania melaporkan pembuatan polimer belerang nitrida, yang memiliki sifat logam, meski tidak mengandung atom logam sama sekali. Zat ini memiliki sifat elektris dan optik yang tidak biasa.
Belerang amorf atau belerang plastik diperoleh dengan pendinginan dari kristal secara mendadak dan cepat. Studi dengan sinar X menunjukkan bahwa belerang amorf memiliki struktur helik dengan delapan atom pada setiap spiralnya. Kristal belerang diduga terdiri dari bentuk cincin dengan delapan atom belerang, yang saling menguatkan sehingga memberikan pola sinar X yang normal. Belerang dengan kemurnian  99.999% sudah tersedia secara komersial.


c.    Reaksi Belerang

1.     Reaksi Belerang dengan unsur pada golongan I A

2M (l) + N (l) → M2N (l)

M merupakan unsur pada golongan I A dan N merupakan belerang.

2.    Reaksi Belerang dengan unsur pada golongan II A

M (l) + N (l) → MN (l)

M merupakan unsur pada golongan II A dan N merupakan belerang.

3.    Reaksi Belerang dengan unsur pada golongan III A

2M (l) + 3N (l) → M2N3 (l)

M merupakan unsur pada golongan III A dan N merupakan belerang.

4.    Reaksi Belerang dengan unsur pada golongan I B

2M (l) + N (l) → M2N (l)

M (l) + N (l) → MN (l)

M merupakan unsur pada golongan I B dan N merupakan belerang.

5.    Reaksi Belerang dengan unsur pada golongan II B

M (l) + N (l) → MN (l)

2M (l) + 3N (l) → M2N3 (l)

M merupakan unsur pada golongan II B dan N merupakan belerang.

6.    Reaksi Belerang dengan unsur pada golongan VI B

M (l) + N (l) → MN (l)

2M (l) + 3N (l) → M2N3 (l)

M merupakan unsur pada golongan VI B dan N merupakan belerang.

7.    Reaksi Belerang dengan unsur pada golongan VII B

2M (l) + 3N (l) → M2N3 (l)

M (l) + N (l) → MN (l)

M merupakan unsur pada golongan VII B dan N merupakan belerang.

8.    Reaksi Belerang dengan unsur pada golongan VIII B

M (l) + N (l) → MN (l)

2M (l) + 3N (l) → M2N3 (l)

M merupakan unsur pada golongan VIII B dan N merupakan belerang.

d.    Keberadaan  di Alam

Belerang dapat terjadi secara alamiah di sekitar daerah pegunungan dan hutan tropis.Belerang yang berbentuk Sulfir dapat tersebar di alam sebagai pirit, galena, sinabar, stibnite, gipsum, garam epsom, selestit, barit dan lain-lain.Belerang dapat dihasilkan secara bebas dari sumber mata air hingga endapan garam yang melengkung sepanjang Lembah Gulf di Amerika Serikat yaitu dengan menggunakan proses Frasch, ketika air yang dipanaskan masuk ke dalam sumber mata air untuk mencairkan belerang, lalu kemudian belerang tersebut terbawa ke permukaan.Belerang juga terdapat pada gas alam dan minyak mentah.

e.    Kegunaan
1.    Digunakan untuk membuat beberapa senyawa penting dalam industri, seperti asam sulfat, asam sulfit, belerang dioksida, dan lain sebagainya.
2.    Asam Sulfat (H2SO4) digunakan untuk berbagai keperluan, seperti pembersih logam, bahan baku industri dan sebagai cairan pengisi akumulato.
3.    Digunakan dalam bidang kedokteran sebagai obat sulfat.
4.    Digunakan dalam industri korek api, vulkanisasi karet, obat celup, dan bubuk mesiu (bahan peledak.
5.    Dicampur dengan kapur digunakan sebagai fungsiida
6.    Senyawa garam natrium tiosulfat (Na2S2O3.5H2O) yang sering disebut hypo digunakan dalam fotografi.
7.    Digunakan untuk pembuatan kertas sulfit dan kertas lainnya
8.    Untuk mensterilkan alat pengasap
9.    Untuk memutihkan buah kering
f.    Gambar Unsur

3.    SELENIUM (Se)

a.    Pengertian

Selenium adalah suatu unsur Kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Se dan nomor atom 34. Selenium berbentuk zat padat (solid) yang termasuk dalam bentuk non logam. Serta memiliki struktur kristal hexagonal.
Selenium ditemukan oleh Berzellius pada tahun 1817, yang menemukannya bergabung bersama tellurium (namanya diartikan sebagai bumi). Selenium bisa didapatkan baik dalam struktur amorf maupun kristal. Selenium amorf bisa berwarna merah (bentuk serbuk) atau hitam (dalam bentuk seperti kaca).
Selenium berada dalam beberapa bentuk allotrop, walaupun hanya dikenal tiga bentuk. Selenium bisa didapatkan baik dalam struktur amorf maupun kristal. Selenium amorf bisa berwarna merah (bentuk serbuk) atau hitam (dalam bentuk seperti kaca). Selenium kristal monoklinik berwarna merah tua. Sedangkan selenium kristal heksagonal, yang merupakan jenis paling stabil, berwarna abu-abu metalik.
Selenium menunjukkan sifat fotovoltaik, yakni mengubah cahaya menjadi listrik, dan sifat fotokonduktif, yakni menunjukkan penurunan hambatan listrik dengan meningkatnya cahaya dari luar (menjadi penghantar listrik ketika terpapar cahaya dengan energi yang cukup). Sifat-sifat ini membuat selenium sangat berguna dalam produksi fotosel dan exposuremeter untuk tujuan fotografi, seperti sel matahari. Di bawah titik cairnya, selenium adalah semikonduktor tipe p dan memiliki banyak kegunaan dalam penerapan elektronik. Selenium telah dikatakan non toksik, dan menjadi kebutuhan unsur yang penting dalam jumlah sedikit. Namun asam selenida dan senyawa selenium lainnya adalah racun, dan reaksi fisiologisnya menyerupai arsen.
Selenium di alam mengandung enam isotop stabil. Lima belas isotop lainnya pun telah dikenali. Unsur ini termasuk dalam golongan belerang dan menyerupai sifat belerang baik dalam ragam bentuknya dan senyawanya.
Asam selenida pada konsentrasi 1.5 ppm tidak boleh ada dalam tubuh manusia. Selenium dalam keadaan padat, dalam jumlah yang cukup dalam tanah, dapat memberikan dampak yang fatal pada tanaman pakan hewan. Terpapar dengan senyawa selenium di udara tidak boleh melebihi kadar 0.2 mg/m3 (selama 8 jam kerja perhari-40 jam seminggu).


b.    Sifat Fisik dan Kimia
1.    Nama Unsur        : Selenium
2.    Simbol            : Se
3.    Radius Atom               : 1.4 Å
4.    Volume Atom               : 16.5 cm3/mol
5.    Massa Atom                    : 78.96
6.    Titik Didih                  : 958 K
7.    Radius Kovalensi          : 1.16 Å
8.    Struktur Kristal            : Heksagonal
9.    Massa Jenis               : 4.79 g/cm3
10.    Konduktivitas Listri    : 8 x 106 ohm-1cm-1
11.    Elektronegativitas        : 2.55
12.    Konfigurasi Elektron    : [Ar]3d10 4s2 4p4
13.    Formasi Entalpi              : 5.54 kJ/mol
14.    Konduktivitas Panas    : 2.04 Wm-1K-1
15.    Potensial Ionisasi          : 9.752 V
16.    Titik Lebur                 : 494 K
17.    Bilangan Oksidasi        : -2,4,6
18.    Kapasitas Panas         : 0.32 Jg-1K-1
19.    Entalpi Penguapan       : 26.32 kJ/mol
Selenium berada dalam beberapa bentuk allotrop, walaupun hanya dikenal tiga bentuk. Selenium bisa didapatkan baik dalam struktur amorf maupun kristal. Selenium amorf bisa berwarna merah (bentuk serbuk) atau hitam (dalam bentuk seperti kaca). Selenium kristal monoklinik berwarna merah tua. Sedangkan selenium kristal heksagonal, yang merupakan jenis paling stabil, berwarna abu-abu metalik.
Selenium menunjukkan sifat fotovoltaik, yakni mengubah cahaya menjadi listrik, dan sifat fotokonduktif, yakni menunjukkan penurunan hambatan listrik dengan meningkatnya cahaya dari luar (menjadi penghantar listrik ketika terpapar cahaya dengan energi yang cukup). Sifat-sifat ini membuat selenium sangat berguna dalam produksi fotosel dan exposuremeter untuk tujuan fotografi, seperti sel matahari. Di bawah titik cairnya, selenium adalah semikonduktor tipe p dan memiliki banyak kegunaan dalam penerapan elektronik .
Selenium telah dikatakan non toksik, dan menjadi kebutuhan unsur yang penting dalam jumlah sedikit. Namun asam selenida dan senyawa selenium lainnya adalah racun, dan reaksi fisiologisnya menyerupai arsen.



c.    Reaksi Selenium

1.    Selenium dengan Kalkogen

•    Selenium bereaksi dengan unsur oksigen menghasilkan selenium dioksida (SeO2):

Se + O2 → 8 SeO2

•    SeO2 dapat membentuk rantai polimer yang panjang. Selenium dioksida dapat beraksi air untuk membentuk asam selenit, h2seo3.

SeO2 + H2O → H2SeO3

•    Asam selenit dapat juga dibuat secara langsung dengan mereaksikan selenium dengan asam nitrat:

4Se + 4 HNO3 → 3 H2SeO3 + 4 NO

•    Selenium dioksida dapat bereaksi dengan basa:

SeO2 + 2 NaOH → Na2SeO3 + H2O

•    Hidrogen Sulfida bereaksi dengan mengandung asam selenit menghasilkan selenium disulfida:

H2SeO3 + 2 H2S → SeS2 + 3 H2O

•    Selenium dioksida dapat beraksi hidrogen peroksida menghasilkan asam selenat, H2SeO4 :

SeO2 + H2O2 → H2SeO4

•    Asam selenat bersifat korosif sehingga mampu untuk merusak emas, membentuk emas(III) selenat:

2Au + 6 H2SeO4 → Au2(SeO4)3 + 3H2SeO3 + 3H2O

2.    Reaksi Selenium dengan Halogen

•    Selenium bereaksi dengan fluorin untuk membentuk selenium heksafluorida:

Se + 3F2 → SeF6

SeF6 merupakan racun yang dapat mengiritasi paru-paru. hal tersebut menyebabkan radang dingin (hipotermia) dan dapat menimbulkan iritasi yang parah jika terkena kulit.

•    Selenium bereaksi dengan bromin untuk membentuk heksabromida selenium:

Se(s) + 3Br2(g) SeBr6(g)

3.    Reaksi Selenium dengan logam (Selenida)

•    Senyawa selenium dimana selenium mempunyai bilangan oksidasi −2. Sebagai contoh, reaksi dengan aluminum membentuk aluminum selenida. Berikut ini adalah reaksinya:

3Se + 2 Al → Al2Se3

•    Reaksi Selenium dengan Logam Besi

Se + Fe(s) SeFe

Selenida yang lain yaitu timbal selenida ( PbSe), seng selenida ( ZnSe) galium dan indium tembaga diselenide ( Cu(Ga,In)Se2). Galium indium tembaga diselenida (Cu(Ga,In)Se2) merupakan suatu semikonduktor.

Selenium tidak bereaksi secara langsung dengan hydrogen, untuk mendapatkan hidrogen selenida. Maka selenium direaksikan dengan logam untuk menghasilkan suatu selenida, dan kemudian direaksikan dengan air untuk menghasilkan H2Se.

Contohnya:

3 Se + 2 Al → Al2Se3

Al2Se3 + 6 H2O ⇌ 2 Al(OH)3 + 3 H2Se


4.    Reaksi Selenium dengan senyawa lainnya

Selenium bereaksi dengan sianida untuk menghasilkan selenosianat.
Contoh:

KCN + Se → KSeCN


d.    Keberadaan di alam

Selenium ditemukan dalam beberapa mineral yang cukup langka seperti kruksit dan klausthalit.Selenium dapat dihasilkan dari debu cerobong asap yang tersisa dari proses bijih tembaga sulfida.Serta dapat dihasilkan dari pemurnian kembali logam anoda dari proses elektrolisis tembaga.Selenium juga dapat diperoleh dari memanggang endapan hasil elektrolisis dengan soda atau asam sulfat, atau dengan meleburkan endapan tersebut dengan soda dan niter (mineral yang mengandung kalium nitrat).


e.    Kegunaan

Selenium dapat digunakan dalam xerografi, yaitu untuk memperbanyak salinan dokumen, surat dan lain-lain. Merupakan bahan utama yang digunakan oleh industri kaca untuk membuat kaca. Berperan dalam pembuatan lapisan email gigi yang berwarna rubi. Juga digunakan sebagai tinta fotografiDan sebagai bahan tambahan baja tahan karat.



f.    Gambar Unsur

4.    TELURIUM

a.    Pengertian

Telurium adalah suatu unsur Kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Te dan nomor atom 52. Merupakan zat padat (solid) yang termasuk dalam Metaloid dengan struktur kristal Hexagonal.
Telurium memiliki warna putih keperak-perakan, dan dalam keadaan murninya menunjukkan kilau logam. Cukup rapuh dan bisa dihaluskan dengan mudah.
Ditemukan oleh Muller von Reichenstein pada tahun 1782; diberi nama oleh Klaproth, yang telah mengisolasinya pada tahun 1798.
Telurium kadang-kadang dapat ditemukan di alam, tapi lebih sering sebagai senyawa tellurida dari emas (kalaverit), dan bergabung dengan logam lainnya. Telurium didapatkan secara komersil dari lumpur anoda yang dihasilkan selama proses pemurnian elektrolisis tembaga panas. Amerika Serikat, Kanada, Peru dan Jepang  adalah penghasil terbesar unsur ini.
Telurium memiliki warna putih keperak-perakan, dan dalam keadaan murninya menunjukkan kilau logam. Cukup rapuh dan bisa dihaluskan dengan mudah. Telurium amorf ditemukan dengan pengendapan telurium dari larutan asam tellurat. Apakah bentuk dari senyawa ini adalah amorf atau terbentuk dari kristal, masih menjadi bahan pertanyaan. Telurium adalah semikonduktor tipe-p, danmenunjukkan daya hantar yang lebih tinggi pada arah tertentu, tergantung pada sfat kerataan atom.
Daya hantarnya bertambah sedikit ketika unsur ini terpapar dengan sinar matahari. Telurium bisa diberi dopan perak, tembaga, emas, timah atau unsur lainnya. Di udara, telurium terbakar dengan nyala biru kehijau-hijauan, membentuk senyawa dioksida. Telurium cair mengkorosi besi, tembaga dan baja tahan karat.
Telurium dan senyawanya kemungkinan beracun dan harus ditangani dengan hati-hati. Hanya boleh terpapar dengan telurium dengan konsentrasi serendah 0.01 mg/m3, atau lebih rendah, dan pada konsentrasi ini telurium memiliki bau khas yang menyerupai bau bawang putih.
Ada 30 isotop telurium yang telah dikenali, dengan massa atom berkisar antara 108 hingga 137. Telurium di alam hanya terdiri dari delapan isotop.



b.    Sifat Fisik dan Kimia
1.    Nama Unsur            : Telurium
2.    Simbol                           : Te
3.    Nomor atom                : 52
4.    Radius Atom                  : 1.42 Å
5.    Volume Atom                  : 20.5 cm3/mol
6.    Massa Atom                : 127.6
7.    Titik Didih                     : 1261 K
8.    Radius Kovalensi           : 1.36 Å
9.    Struktur Kristal              : Heksagonal
10.    Massa Jenis                     : 6.24 g/cm3
11.    Konduktivitas Listrik        : 2 x 106 ohm-1cm-1
12.    Elektronegativitas            : 2.1
13.    Konfigurasi Elektron        : [Kr]4d104f65s25p4
14.    Formasi Entalpi                     : 17.49 kJ/mol
15.    Konduktivitas Panas         : 2.35 Wm-1K-1
16.    Potensial Ionisasi             : 9.009 V
17.    Titik Lebur            : 722.72 K
18.    Bilangan Oksidasi         : 2,4,6
19.    Kapasitas Panas                 : 0.202 Jg-1K-1
20.    Entalpi Penguapan            : 50.63 kJ/mol
21.    Deret kimia               : Metalloids
22.    Golongan, Periode, Blok          : 16, 5, p
23.    Massa Atom                       : 127.60(3) g/mol
24.    Jumlah Elektron Tiap Kulit    : 2, 8, 18, 18, 6
Telurium memiliki warna putih keperak-perakan, dan dalam keadaan murninya menunjukkan kilau logam. Cukup rapuh dan bisa dihaluskan dengan mudah. Telurium amorf ditemukan dengan pengendapan telurium dari larutan asam tellurat. Bentuk dari senyawa ini adalah amorf atau terbentuk dari Kristal. Pada dasarnya telurium merupakan unsur yang stabil, tidak dapat larut dalam air dan dalam asam hidroklorik tetapi dapat larut dengan baik dalam asam sitrat dan air raja (aqua regia).
Unsur telurium dapat bereaksi dengan unsur-unsur lain yang membentuk beberapa senyawa, seperti telurium diklorida (TeCl2), telurium dioksida (TeO2), telurium tetraklorida (TeCl4), hidrogen telurida (H2Te), natrium telurida (Na2Te), dan beberapa senyawa lainnya. Telurium adalah semikonduktor tipe-p, dan menunjukkan daya hantar yang lebih tinggi pada arah tertentu, tergantung pada sifat kerataan atom. Daya hantarnya bertambah sedikit ketika unsur ini terpapar dengan sinar matahari. Telurium bisa diberi dopan perak, tembaga, emas, timah atau unsur lainnya. Di udara, telurium terbakar dengan nyala biru kehijau-hijauan, membentuk senyawa dioksida. Telurium cair mengkorosi besi, tembaga dan baja tahan karat.

c.    Reaksi Telurium

1.    Telurida

Telurida merupakan senyawa tellurium dimana telurium memiliki bilangan oksidasi -2, contohnya seng telurida (ZnTe), dibentuk melalui pemanasan telurium dengan seng.

Zn + Te → ZnTe

ZnTe dapat bereaksi dengan asam klorida menghasilkan hidrogen telurida (H2Te). Reaksinya yaitu:

ZnTe + 2 HCl → ZnCl2 + H2Te

2.    Halida

Telurium heksafluorida paling sering dibuat dengan mereaksikan gas fluorin dengan telurium pada 150 ° C. Reaksinya yaitu:

Te + 3 F2 → TeF6
   
Telurium heksafluorida adalah gas tidak berwarna yang sangat beracun dengan bau seperti bawang putih.

3.    Reaksi Telurium dengan Gas Klor

Reaksi antara tellurium dengan gas klor menghasilkan tellurium tetraklorida.

Te + 2 Cl2 → TeCl

Telurium tetraklorida adalah senyawa anorganik mudah menguap pada 200 ° C pada tekanan 0,1 mm Hg.

Dalam keadaan Kristal memiliki struktur berikut, Telurium juga dapat membentuk tetrahalida lainnya yaitu TeI4, dan TeBr4 dengan biloks +4.

4.    Telurium dengan oksigen

Telurium dioksida terbentuk dengan memanaskan telurium di udara, menyebabkan telurium terbakar dengan nyala biru.

Te + O2 → TeO2

Telurium dioksida bereaksi dengan air yang membentuk asam tellurous (H2TeO3).

TeO2 + H2O → H2TeO3

d.     Keberadaan di Alam

Telurium dapat ditemukan di alam bebas yaitu dengan bentuk sebagai senyawa tellurida dari emas (kalaverit) dan bergabung dengan logam lainnya.Telurium didapatkan secara bebas dari lumpur anoda yang dihasilkan selama proses pemurnian elektrolisis tembaga panas.

e.    Kegunaan
1.    Telurium memperbaiki kemampuan tembaga dan baja tahan karat untuk digunakan dalam permesinan.
2.    Penambahan telurium pada timbal dapat mengurangi reaksi korosi oleh asam sulfat pada timbal, dan juga memperbaiki kekuatan dan kekerasannya.
3.    Telurium digunakan sebagai komponen utama dalam sumbat peleburan, dan ditambahkan pada besi pelapis pada menara pendingin.
4.    Telurium juga digunakan dalam keramik.
5.    Bismut telurrida telah digunakan dalam peralatan termoelektrik.
6.    Digunakan dalam penelitian ilmiah semikonduktor.
7.    Dalam campurannya dengan bahan-bahan organik digunakan pada proses vulkanisasi karet sintesis.
8.    Digunakan sebagai bahan insektisida, germisida, dan fungisida.
9.    Digunakan untuk memberi warna biru dalam proses pembuatan kaca.


f.    Gambar Unsur


5.    POLONIUM

a.    Pengertian
Polonium adalah suatu unsur Kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Po dan nomor atom 84. Unsur radioaktif yang langka ini termasuk kelompok metaloid dengan memiliki sifat kimia yang mirip dengan Telurium dan Bismut.
Polonium, juga dikenal sebagai Radium F, adalah unsur pertama yang ditemukan oleh Marie Curie dan Pierre Curie pada tahun ketika sedang mencari penyebab radioaktivitas pada mineral pitchblende (mineral uranium) dari Joachimsthal, Bohemia. Elektroskop menunjukkan pemisahannya dengan bismut.
Polonium 210 memiliki titik cair yang rendah, logam yang mudah menguap, dengan 50% polonium menguap di udara dalam 45 jam pada suhu 55oC. Merupakan pemancar alpha dengan masa paruh waktu 138.39 hari. Satu milligram memancarkan partikel alfa seperti 5 gram radium. Energi yang dilepaskan dengan pancarannya sangat besar (140 W/gram); dengan sebuah kapsul yang mengandung setengah gram polonium mencapai suhu di atas 500oC. Kapsul ini juga menghasilkan sinar gamma dengan kecepatan dosisnya 0.012 Gy/jam. Sejumlah curie (1 curie = 3.7 x 1010Bq) polonium mengeluarkan kilau biru yang disebabkan eksitasi di sekitar gas.
Polonium mudah larut dalam asam encer, tapi hanya sedikit larut dalam basa. Garam polonium dari asam organik terbakar dengan cepat; halida amina dapat mereduksi nya menjadi logam.
Ada 25 isotop polonium yang diketahui, dengan massa atom berkisar dari 194 – 218. Polonium-210 adalah yang paling banyak tersedia. Isotop dengan massa 209 (masa paruh waktu 103 tahun) dan massa 208(masa paruh waktu 2.9 tahun) bisa didapatkan dengan menembakkan alfa, proton, atau deutron pada timbal atau bismut dalam siklotron, tapi proses ini terlalu mahal.
Logam polonium telah dibuat dari polonium hidroksida dan senyawa polonium dengan adanya ammonia cair anhidrat atau ammonia cair pekat. Diketahui ada dua modifikasi alotrop.
Polonium-210 sangat berbahaya untuk ditangani meski hanya sejumlah milligram atau mikrogram. Diperlukan peralatan khusus dan kontrol yang ketat untuk menanganinya. Kerusakan timbul dari penyerapan energi partikel alfa oleh jaringan makhluk hidup. Batas penyerapan polonium maksimum lewat jalan pernafasan yang masih diizinkan hanya 0.03 mikrocurie, yang sebanding dengan berat hanya 6.8 x 10-12 gram. Tingkat toksisitas polonium ini sekitar 2.5 x 1011 kali daripada asam sianida. Sedangkan konsentrasi senyawa polonium yang terlarut yang masih diizinkan adalah maksimal 2 x 10-11 mikrocurie/cm3.



b.    Sifat Fisik dan Kimia
1.    Nama Unsur            : Polonium
2.    Simbol                                     : Po
3.    Massa atom                           : 209 sma
4.    Radius Atom                         : 1,67 Å
5.    Nomor atom                          : 84
6.    Jari-jari atom                         : 1,67 A
7.    Konfigurasi elektron             : 2 8 18 32 18 6
8.    Bilangan oksidasi                  : +4, +2, dan +6
9.    Konfigurasi Elektron                : [Xe]4f14 5d10 6s2 5p4
10.    Volume atom                            : 22,70 cm3/mol
11.    Struktur kristal                      : Monoklinik
12.    Titik lebur                              : 527 K            : 254°C
13.    Massa jenis                            : 9,3 gram / cm3
14.    Potensial ionisasi                   : 8,42 volt
15.    Elektronegativitas                 : 2,0
16.    Konduktivitas kalor                  : 20 W/mK
17.    Harga entalpi pembentukan      : 13kJ/mol
18.    Harga entalpi penguapan           : 120kJ/mol
Polonium 210 memiliki titik cair yang rendah, logam yang mudah menguap, dengan 50% polonium menguap di udara dalam 45 jam pada suhu 55oC. Merupakan pemancar alpha dengan masa paruh waktu 138,39 hari. Satu milligram memancarkan partikel alfa seperti 5 gram radium.
Energi yang dilepaskan dengan pancarannya sangat besar (140 W/gram), dengan sebuah kapsul yang mengandung setengah gram polonium mencapai suhu di atas 500oC. Kapsul ini juga menghasilkan sinar gamma dengan kecepatan dosisnya 0,012 Gy/jam. Sejumlah curie (1 curie = 3.7 x 1010Bq) polonium mengeluarkan kilau biru yang disebabkan eksitasi di sekitar gas.
Polonium mudah larut dalam asam encer, tapi hanya sedikit larut dalam basa. Garam polonium dari asam organik terbakar dengan cepat, halida amina dapat mereduksinya menjadi logam.



c.    Reaksi Polonium
Polonium termasuk kedalam kelompok unsur radioaktif. Unsur radioaktif adalah kumpulan beragam proses di mana sebuah inti atom yang tidak stabil memancarkan partikel subatomik (partikel radiasi). Peluruhan terjadi pada sebuah nukleus induk dan menghasilkan sebuah nukleus anak. Ini adalah sebuah proses acak sehingga sulit untuk memprediksi peluruhan sebuah atom.
Satuan internasional (SI) untuk pengukuran peluruhan radioaktif adalah becquerel (Bq). Jika sebuah material radioaktif menghasilkan 1 buah kejadian peluruhan tiap 1 detik, maka dikatakan material tersebut mempunyai aktivitas 1 Bq. Karena biasanya sebuah sampel material radiaktif mengandung banyak atom,1 becquerel akan tampak sebagai tingkat aktivitas yang rendah; satuan yang biasa digunakan adalah dalam orde gigabecquerels.
Oleh karena itu unsur polonium sulit bereaksi dengan unsur lain, sebab setiap satu menit unsur polonium berubah menjadi unsur lain.

d.    Keberadaan di alam
Polonium adalah unsur alam yang sangat jarang. Dalam bijih uranium hanya mengandung sekitar 100 mikrogram unsur polonium per tonnya.Ketersediaan polonium hanya sekitar 0.2% dari radium.Para ahli menemukan bahwa ketika menembak bismut alam (209bi) dengan neutron, diperoleh 210bi yang merupakan induk polonium.Sejumlah milligram polonium dapat dihasilkan dengan menggunakan tembakan neutron berintensitas tinggi dalam reaktor nuklir.

e.    Kegunaan
1.    Digunakan untuk menghasilkan radiasi sinar alfa (α)
2.    Digunakan dalam penelitian ilmiah tentang nuklir
3.    Digunakan pada peralatan mesin cetak dan fotografi
4.    Digunakan pada alat yang dapat mengionisasi udara untuk menghilangkan akumulasi muatan-muatan listrik
5.    Digunakan sebagai sumber panas yang ringan sebagai sumber energi termoelektrik ada satelit angkasa
6.    Polonium dapat dicampur atau dibentuk alloy dengan berilium untuk menghasilkan sumber neutron



f.    Gambar Unsur
   



6.    UNUNHEXIUM

a.    Pengertian
Pada tanggal 6 Desember 2000, para ilmuwan bekerja di Institut Bersama untuk Penelitian Nuklir di Dubna, Rusia, bersama dengan para ilmuwan dari Departemen Energi AS Lawrence Livermore National Laboratory , mengumumkan penciptaan ununhexium. Mereka menghasilkan ununhexium dengan membombardir atom curium -248 dengan ion kalsium -48. Ini ununhexium-292 diproduksi, sebuah isotop dengan paruh sekitar 0,6 milidetik (0,0006 detik), dan empat bebas neutron. Ununhexium paling stabil isotop , ununhexium-291, memiliki waktu paruh sekitar 18 milidetik. Ini meluruh menjadi ununquadium -287 melalui peluruhan alfa .
Ununhexium adalah nama sementara dari sintetik elemen superheavy dengan simbol Uuh sementara dan nomor atom 116. Tidak ada nama yang diusulkan meskipun moscovium (setelah Moskow Oblast di Rusia , di mana tempat penemuan, Dubna , terletak) telah dibahas di media. Hal ini ditempatkan sebagai anggota terberat kelompok 16 (VIA) meskipun isotop cukup stabil tidak diketahui pada saat ini untuk memungkinkan percobaan kimia untuk mengkonfirmasi posisinya sebagai homolog berat untuk polonium.
Ini pertama kali dideteksi pada 2000 dan sejak penemuan sekitar 30 atom ununhexium telah diproduksi, baik secara langsung atau sebagai produk pembusukan ununoctium , dan berkaitan dengan meluruh dari isotop tetangga empat dengan massa 290-293. Isotop yang paling stabil sampai saat ini adalah ununhexium-293 dengan paruh dari ~ 60 ms. Pada tanggal 19 Juli 2000, para ilmuwan di Dubna ( JINR ) mendeteksi peluruhan tunggal dari sebuah atom ununhexium berikut iradiasi target Cm-248 dengan ion Ca-48. Hasilnya diterbitkan pada bulan Desember, 2000. [1] Hal ini MeV 10,54 memancarkan alfa-kegiatan awalnya ditugaskan untuk 292 Uuh karena korelasi dari putri untuk sebelumnya ditetapkan 288 Uuq.

Namun, tugas yang kemudian diubah untuk 289 Uuq, dan karenanya kegiatan ini diubah menjadi 293 Sejalan Uuh. Dua atom lanjut dilaporkan oleh lembaga selama percobaan kedua mereka antara April-Mei 2001.
Dalam percobaan yang sama mereka juga mendeteksi sebuah rantai peluruhan yang berhubungan dengan peluruhan diamati pertama ununquadium dan ditugaskan untuk 289 Uuq. Kegiatan ini belum diamati lagi dalam pengulangan reaksi yang sama. Namun, deteksi dalam rangkaian percobaan menunjukkan kemungkinan peluruhan dari isomer dari ununhexium, Uuh yaitu 293b, atau cabang peluruhan langka isomer sudah ditemukan, 293a Uuh, di mana yang pertama partikel alpha itu meleset.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menetapkan positif kegiatan ini. Tim mengulangi percobaan pada April-Mei 2005 dan terdeteksi 8 atom ununhexium. Dalam menjalankan ini, tim juga mengamati 292 Uuh dalam saluran 4n untuk pertama kalinya. Pada bulan Mei 2009, Partai Joint Working melaporkan penemuan copernicium dan mengakui penemuan isotop 283 Cn.
Ini penemuan tersirat de facto ununhexium, sebagai Uuh 291 (lihat di bawah), dari pengakuan dari data yang berhubungan dengan Cn 283 cucu, meskipun percobaan penemuan yang sebenarnya dapat ditentukan seperti yang diatas.

Pada tahun 2011, IUPAC mengevaluasi hasil tim Dubna dan menerima mereka sebagai identifikasi yang dapat diandalkan unsur 116. Ununhexium secara historis dikenal sebagai eka - polonium. Ununhexium (Uuh) adalah sementara IUPAC nama unsur sistematik . Para ilmuwan biasanya merujuk ke elemen yang hanya sebagai elemen 116 (atau E116).
Menurut rekomendasi IUPAC, penemu (s) dari sebuah elemen baru memiliki hak untuk mengusulkan nama. Penemuan ununhexium diakui oleh JWG IUPAC pada tanggal 1 Juni 2011, bersama dengan yang dari ununquadium. Menurut wakil direktur-dari JINR, tim Dubna ingin nama elemen 116 moscovium, setelah Moskow Oblast di mana Dubna terletak. GSI adalah untuk menjalankan sebuah eksperimen (24 Juni-25 Juli, 2010) untuk mempelajari pembentukan Uuh 293.292 dalam 248 Cm (48 Ca, xn) reaksi sebagai langkah pertama dalam program masa depan mereka dengan target 248 Cm, bertujuan menuju sintesis unbinilium. Tim di Dubna telah mengindikasikan rencana untuk mensintesis ununhexium menggunakan reaksi antara plutonium -244 dan titanium-50.
Percobaan ini akan memungkinkan mereka untuk menilai kelayakan dari penggunaan proyektil dengan Z> 20 diperlukan dalam sintesis unsur superheavy dengan Z> 118. Meskipun awalnya dijadwalkan untuk tahun 2008, reaksi sintesis melihat residu penguapan belum dilakukan sampai saat ini. Ada juga berencana untuk mengulangi Cm-248 reaksi pada energi proyektil yang berbeda dalam rangka untuk menyelidiki saluran 2n, yang mengarah ke yang baru isotop Uuh 294
Selain itu, mereka memiliki rencana masa depan untuk melengkapi fungsi eksitasi dari produk saluran 4n, Uuh 292, yang akan memungkinkan mereka untuk menilai efek stabilisasi dari shell = N 184 pada hasil residu penguapan.



b.    Sifat Fisik dan Kimia


1.    Nama Unsur            : Ununhexium
2.    Lambang             : Uuh
3.    Nomor Atom             : 116
4.    Nomor Massa            : Belum Diketahui
5.    Bentuk                 : Dugaan Padat di 298 °K
6.    Jenis                : Dugaan Logam
7.    Jari-jari Atom             : Belum Diketahui
8.    Titik leleh              : Belum Diketahui
9.    Titik Didih            : Belum Diketahui
10.    Elektronegatifas         : Belum Diketahui


c.    Reaksi Ununhexium

Ununhexium termasuk kedalam kelompok unsur radioaktif. Unsur radioaktif adalah kumpulan beragam proses di mana sebuah inti atom yang tidak stabil memancarkan partikel subatomik (partikel radiasi). Peluruhan terjadi pada sebuah nukleus induk dan menghasilkan sebuah nukleus anak. Ini adalah sebuah proses acak sehingga sulit untuk memprediksi peluruhan sebuah atom.
Satuan internasional (SI) untuk pengukuran peluruhan radioaktif adalah becquerel (Bq). Jika sebuah material radioaktif menghasilkan 1 buah kejadian peluruhan tiap 1 detik, maka dikatakan material tersebut mempunyai aktivitas 1 Bq. Karena biasanya sebuah sampel material radiaktif mengandung banyak atom,1 becquerel akan tampak sebagai tingkat aktivitas yang rendah; satuan yang biasa digunakan adalah dalam orde gigabecquerels.

Oleh karena itu unsur unuhexium sulit bereaksi dengan unsur lain, sebab setiap satu menit unsur ununhexium berubah menjadi unsur lain.


d.    Keberadaan di Alam

Semua unsur dengan nomor atom lebih besar dari 92 kecuali plutonium dan neptunium tidak ada yang ditemukan secara alami di bumi. Kesemua unsur tersebut merupakan radioaktif dengan waktu paruh lebih pendek dari umur bumi, sehingga atom-atom dari unsur-unsur ini jika pernah ada di Bumi telah lama meluruh. Unsur termasuk bahan radioaktif dan hanya ada selama satu detik sebelum berubah menjadi atom-atom yang lebih ringan.Unsur-unsur transuranium yang ditemukan di bumi sekarang ini merupakan hasil sintesis melalui reaktor nuklir atau pemercepat partikel.

e.    Kegunaan

Dapat memantulkan sinar yang datang dengan panjang gelombang dan frekuensi yang sama sehingga logam terlihat lebih mengkilat.Dapat menghantarkan panas ketika dikenai sinar matahari, sehingga logam akan sangat panas (terbakar). Energi panas diteruskan oleh elektron sebagai akibat dari penambahan energi kinetik. Hal ini menyebabkan elektron bergerak lebih cepat. Energi panas ditransferkan melintasi logam yang diam melalui elektron yang bergerak.Meabilitas, yaitu kemampuan logam untuk ditempa atau diubah menjadi bentuk lembaran.Duktilitas yaitu kemampuan logam dirubah menjadi kawat dengan sifatnya yang mudah meregang jika ditarik.Dapat menimbulkan suara yang nyaring jika dipukul, sehingga dapat digunakan dalam pembuatan bel atau lonceng.Dapat ditarik magnet, sehingga logam disebut diamagnetik, misalnya besi.

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan 
Golongan VIA merupakan golongan oksigen, dimana terdiri dari beberapa unsur, yakitu : O, S, Se, Te, dan Po. Unsur O, S, dan Se merupakan unsur non logam, sedangkan unsur Te dan Po merupakan unsur metaloid.
Unsur- unsur ini memiliki beberapa sifat, diantaranya dapat bereaksi dengan hidrida membentuk H2X, dimana hanya oksigen saja yang berbentuk cair, sedangkan yang lain berbentuk gas, hal ini disebabkan keelektronegatifan oksigen lebih besar dari hidrogen, sehingga oksigen menarik lebih kuat dari pada hidrogen. Selain itu H2O yang terbentuk memiliki titik didih yang lebih tinggi daripada hidrida yang terbentuk dalam satu golongan, hal ini disebabkan karena adanya pengaruh gaya antarmolekul air yaitu adanya ikatan hidrogen yang sangat kuat. Oksigen juga dapat membentuk ozon, hal ini disebabkan karena adanya ikatan kovalen koordinasi dari atom oksigen yang meminjamkan elektron ke atom oksigen yang lain.
Unsur-unsur golongan VIA dapat membentuk divalen, tetravalen, dsb, namun untuk Oksigen hanya mampu membentuk divalen karena Oksigen tidak memiliki orbital kosong d yang akan menyediakan orbital kosongnya untuk berikatan kovalen, sedangkan S, Se, Te, memiliki orbital d dan energinya lebih tinggi untuk mengadakan promosi elektron ke orbital d sehingaa dapat digunakan untuk erikatan kovalen.
B.    Saran
Kepada teman-teman  kami menyarankan agar lebih banyak membaca buku yang berkaitan dengan unsur-unsur golongan VI A agar lebih memahami mengenai unsur-unsur tersebut. 
DAFTAR PUSTAKA
Brady, James E. (1999). Kimia Universitas Atas & Struktur, Jilid 2. Tangerang: Binarupa Aksara
Redaksi chem-is-try.org. 2008. Belerang, http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/belerang/, diakses tanggal 19 Februari 2014
Redaksi chem-is-try.org. 2008. Polonium. http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/polonium/, diakses tanggal 19 Februari 2014
Redaksi chem-is-try.org. 2008. Selenium. http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/selenium/, diakses tanggal 19 Februari 2014
Redaksi chem-is-try.org. 2008. Telurium, http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/telurium/, diakses tanggal 19 Februari 2014
5:22 PM | 0 komentar | Read More

MAKALAH UNSUR KIMIA GOLONGAN VII B

UNSUR KIMIA GOLONGAN VII B
BAB II
PEMBAHASAN
1.    MANGAN (Mn)
a.    Pengertian
Mangan adalah kimia logam aktif, abu-abu merah muda yang di tunjukkan pada symbol Mn dan nomor atom 25. Ini adalah elemen pertama di Grup 7 dari tabel periodic. Mangan merupakan dua belas unsur paling berlimpah di kerak bumi (sekitar 0,1%) yang terjadi secara alamiah. Mangan merupakan logam keras dan sangat rapuh. Sulit untuk meleleh, tetapi mudah teroksidasi. Mangan bersifat reaktif ketika murni, dan sebagai bubuk itu akan terbakar dalam oksigen, bereaksi dengan air dan larut dalam asam encer. Menyerupai besi tapi lebih keras dan lebih rapuh.
b.    Sejarah
Asal usul nama mangan adalah kompleks. Pada zaman dahulu, dua mineral hitam dari Magnesia di tempat yang sekarang menjadi yunani modern sama-sama disebut Magnes, tetapi dianggap berbeda dalam gender. Magnes laki-laki tertarik besi, dan bijih besi yang sekarang kita kenal sebagai magnet atau magnetit, dan yang mungkin memberi kami istilah magnet. Magnes wanita tidak menarik bijih besi, tetapi digunakan untuk membuat tdk berwarna kaca. Magnes feminin ini kemudian disebut magnesia, yang dikenal sekarang di zaman modern sebagai pyrolusite atau mangan dioksida. Pada abad ke-16, mangan dioksida dipanggil mangaesum oleh glassmakers.
Kaim Ignatius Gottfried (1770) dan Johann Glauber (abad ke-17) menemukan bahwa mangan dioksida dapat diubah menjadi permanganat, yang berguna reagen laboratorium. Pada pertengahan abad ke-18 ahli kimia Swedia, Carl Wilhelm Scheele digunakan mangan dioksida untuk menghasilkan klorin. Pertama asam klorida, atau campuran encer asam sulfat dan natrium klorida itu bereaksi dengan mangan dioksida, kemudian asam klorida dari proses Leblanc digunakan dan mangan dioksida didaur ulang oleh proses Weldon. Produksi klorin dan hipoklorit mengandung bleaching agen adalah konsumen besar bijih mangan.
Scheele dan kimia lainnya sadar bahwa dioksida mangan mengandung unsur baru, tapi mereka tidak bisa mengisolasi itu. Johan Gottlieb Gahn adalah orang pertama yang mengisolasi suatu sampel tidak murni logam mangan pada tahun 1774, dengan mengurangi yang dioksida dengan karbon. Sekitar awal abad ke-19, mangan digunakan dalam pembuatan baja dan beberapa paten yang diberikan. Pada 1816, ia mencatat bahwa menambah mangan untuk besi membuatnya lebih keras, tanpa membuatnya lagi rapuh. Pada 1837, British akademik James Couper mencatat hubungan antara eksposur berat untuk mangan di pertambangan dengan bentuk penyakit Parkinson. Pada tahun 1912, konversi elektrokimia phosphating mangan lapisan untuk melindungi senjata api terhadap karat dan korosi yang dipatenkan di Amerika Serikat, dan telah melihat digunakan secara luas sejak saat itu.
Penemuan Leclanché sel pada tahun 1866 dan peningkatan berikutnya berisi baterai mangan dioksida sebagai katodik depolarizer meningkatkan permintaan mangan dioksida. Sampai pengenalan baterai nikel-cadmium dan lithium mengandung baterai, sebagian besar berisi baterai mangan. The seng-karbon baterai dan baterai alkali biasanya menggunakan mangan dioksida yang dihasilkan industri, karena terjadi alam mangan dioksida mengandung kotoran. Pada abad ke-20, mangan dioksida telah melihat komersial luas digunakan sebagai bahan katodik kepala sekali pakai komersial sel kering dan baterai kering dari kedua standar (seng-karbon) dan jenis basa.
c.    Isotop
Mangan alami terdiri dari 1 stabil isotop; 55 Mn. 18 radioisotop telah ditandai dengan yang paling stabil dengan 53 Mn dengan waktu paruh dari 3,7 juta tahun, 54 Mn dengan waktu paruh dari 312,3 hari, dan 52 Mn dengan waktu paruh 5,591 hari. Semua sisa radioaktif isotop memiliki waktu paruh yang kurang dari 3 jam dan mayoritas ini memiliki waktu paruh yang kurang dari 1 menit.
Mangan merupakan bagian dari kelompokelemen besi, yang dianggap besar disintesis oleh bintang, lama sebelum terjadi ledakan supernova. 53 Mn meluruh sampai 53 Kr dengan kehidupan setengah dari 3,7 juta tahun. Karena relatif singkat waktu paruhnya, 53 Mn terjadi hanya dalam jumlah kecil karena tindakan sinar kosmik pada besi di batu . Mangan isotopik isinya biasanya dikombinasikan dengan kromium isotopik menemukan isi dan aplikasi dalam isotop geologi dan penanggalan radiometric
d.    Ketersediaan
Mangan membuat sampai sekitar 1000 ppm (0,1%) dari kerak bumi, sehingga ke-12 unsur paling berlimpah di sana. Tanah mengandung mangan 7-9.000 ppm dengan rata-rata 440 ppm. air laut yang hanya 10 ppm mangan dan suasana mengandung 0,01 μg / m 3. Mangan ditemukan di alam dalam bentuk Pyrolusite (MnO2), Brounite (Mn2O3), Housmannite (Mn3O4), Mangganite (Mn2O3.H2O), Psilomelane [(BaH2O)2.Mn5O10] dan Rhodochrosite (MnCO3).
Yang paling penting adalah pyrolusite bijih mangan (MnO 2. Lebih dari 80% dari sumber daya Bijih mangan penting biasanya menunjukkan yang erat kaitannya dengan bijih besi. Tanah yang berbasis mangan dunia dikenal ditemukan di Afrika Selatan dan Ukraina, endapan mangan penting lainnya berada di Australia, India, Cina, Gabon dan Brasil. Pada tahun 1978 diperkirakan 500 miliar ton nodul mangan ada di di dasar laut. Usaha-usaha untuk menemukan metode ekonomis nodul mangan panen ditinggalkan pada 1970-an.
Mangan adalah salah satu logam yang paling berlimpah di tanah, di mana terjadi sebagai oksida dan hidroksida, dan siklus melalui oksidasi berbagai Negara. Mangan adalah unsur penting untuk semua spesies. Beberapa organisme, seperti diatom, moluska dan spons, mengumpulkan mangan. Ikan dapat memiliki hingga 5 ppm dan mamalia hingga 3 ppm dalam jaringan mereka, meskipun biasanya mereka memiliki sekitar 1 ppm. Daerah pertambangan utama untuk Bijih mangan adalah Afrika Selatan, Rusia, Ukraina, Georgia, Gabon dan Australia
Di Indonesia, mangan telah ditemukan sejak 1854, yaitu terdapat di Karangnunggal, Tasikmalaya (Jabar) tetapi baru dieksploitasi pada tahun 1930. daerah-daerah lain yang mempunyai potensi mangan adalah Kulonprogo (Yogya), pegunungan karang bolong (Kedu Selatan), Peg. Menoreh (magelang), Gunung Kidul, Sumatera Utara Pantai Timur, aceh, dll
e.    Sifat – Sifat
Mangan logam yang sangat keras, rapuh, sedikit keabu-abuan masa jenis 7,2.Logam murni tak bereaksi dengan air tetapi bereaksi dengan uap air, larut dalam asam. Dengan HNO3 yang sangat encer melepaskan H2.Pemanasan dalam N2 pada suhu 12000C membentuk Mn3N2. mangan juga dapat bereaksi dengan karbon, belerang dan klor.
•    Sifat fisika:
Fase    Padat
Massa jenis(suhu kamar)    7.21 g/c m3
Titik lebur    1519 K
Titik didih    2334 K
Kalor peleburan    12.91 kJ/mol
Kalor penguapan    221 kJ/mol
Kapasitas kalor    26.32 J/mol K
Elektronegativitas    1.55
Energi ionisasi    717.3 kJ/mol
Jari-jari atom    140 pm

•    Sifat kimia
a.    Sifat-sifat oksida mangan
Mangan memiliki tingkat oksidasi lebih banyak dimana menyebabkan mangan memiliki bebrapa sifat dari senyawa oksida mangan tersebut, yaitu:
No    Oksida    Bilangan oksidasi    Sifat
1    MnO    +2
    Basa
MnO + H2SO4 → MnSO4 + H2O
2    Mn2O3    +3
    Basa lemah
Mn2O3 + 6HCl → 2MnCl3 + 3H2O
3    MnO2    +4
    Amfoter
MnO2 + 4HCl → MnCl2 + 2H2O + Cl2
MnO + Ca(OH)2 → CaO.MnO2 + H2O
4    MnO3    +6
    Asam
3MnO4 + H2O → 2HMnO4 +MnO2
5    Mn2O7    +7
    Asam
Mn2O7 + H2O → 2HMnO4

b.    Reaksi kimia
1.     Reaksi dengan air
Mangan bereaksi dengan air dapat berubah menjadi basa secara perlahan dan gas hidrogen akan dibebaskan sesuai reaksi:
Mn(s) + 2H2O → Mn(OH)2 +H2
2.    Reaksi dengan udara
Logam mangan terbakar di udara sesuai dengan reaksi:
3Mn(s) + 2O2 → Mn3O4(s)
3Mn(s) + N2 → Mn3N2(s)
3.    Reaksi dengan halogen
Mangan bereaksi dengan halogen membentuk mangan (II) halida, reaksi:
Mn(s) +Cl2 → MnCl2
Mn(s) + Br2 → MnBr2
Mn(s) + I2 → MnI2
Mn(s) + F2 → MnF2
Selain bereaksi dengan flourin membentuk mangan (II) flourida, juga menghasilkan mangan (III) flourida sesuai reaksi:
2Mn(s) + 3F2 → 2MnF3(s)
4.    Reaksi dengan asam
Logam mangan bereaksi dengan asam-asam encer secara cepat menghasilkan gas hidrogen sesuai reaksi:
Mn(s) + H2SO4 → Mn2+(aq) + SO42-(aq) + H2(g)

f.    Pembuatan
Mangan diperoleh dengan ekstraksi oksida-oksidanya dari tambang bijihnya. Prosesnya ada beberapa cara antara lain:


1.    Reduksi dengan karbon
Oksida mangan yang telah diekstraksi dicampur dengan karbon lalu dipanaskan, sehingga terjadi reaksi:
Mn3O4 + 4C → 3Mn + 4CO
MnO +2C → Mn + 2CO
2.    Proses alumino thermic
Bijih dicuci dengan mengalirkan air dan dipanggang dengan dialiri udara lalu dipanaskan terus sampai pijar(merah) dimana MnO2 akan berubah menjadi Mn3O4
MnO2 → Mn3O4 + O2
Oksida yang terbentuk dicampur dengan bubuk aluminium dalam krus, lalu ditimbuni dengan bubuk magnesium dan barium peroksida. Reduksi terjadi dalam pemanasan
3Mn3O4 + 8Al → 4Al2O3 + 9Mn
3.    Metode elektrolisa
Mangan secara besar-besaran diprodiuksi dengan cara ini:
Bijih digiling dan dipekatkan dengan proses gravity.Bijih yang sudah dipekatkan dipanggang (elumino proses) sampai terbentuk Mn3O4.
Mn3O4 diubah menjadi MnSO4.
Mn3O4 dipanaskan bersama H2SO4 encar maka terbentuk MnSO4 (larut) dan MnO2 (tak larut). MnO2 dapat dipijarkan lagi menjadi Mn3O4 dan proses diulang seperti diatas.Elektrolisa larutan MnSO4 dielektrolisa menggunakan katoda merkuri. Mangan dibebaskan pada katoda ini membentuk amalgam. Selanjutnya amalgam didestilasi dimana Hg akan menguap lebih dulu dan tinggal mangan.
g.    Kegunaan
Mangan sangat penting untuk produksi besi dan baja. Mangan adalah komponen kunci dari biaya rendah formulasi baja stainless dan digunakan secara luas tertentu. Mangan digunakan dalam paduan baja untuk meningkatkan karakteristik yang menguntungkan seperti kekuatan, kekerasan dan ketahanan.Mangan digunakan untuk membuat agar kaca tdk berwarna dan membuat kaca berwarna ungu.
Mangan dioksida juga digunakan sebagai katalis. Selain itu Mangan digunakan dalam industri elektronik, di mana mangan dioksida, baik alam atau sintetis, yang digunakan untuk menghasilkan senyawa mangan yang memiliki tahanan listrik yang tinggi; di antara aplikasi lain, ini digunakan sebagai komponen dalam setiap pesawat televisi.
Mangan merupakan salah satu mineral yang digunakan oleh beberapa orang untuk membantu mencegah keropos tulang dan mengurangi gejala yang mengganggu terkait dengan sindrom pramenstruasi (PMS).Methylcyclopentadienyl mangan tricarbonyl digunakan sebagai aditif dalam bensin bebas timbel bensin untuk meningkatkan oktan dan mengurangi ketukan mesin.Mangan dalam senyawa organologam yang tidak biasa ini adalah dalam bilangan oksidasi
Mangan (IV) oksida (mangan dioksida, MnO 2) digunakan sebagai reagen dalam kimia organik untuk oksidasi dari benzilik alkohol (yaitu bersebelahan dengan sebuah cincin aromatik). Mangan dioksida telah digunakan sejak jaman dahulu untuk menetralkan oksidatif kehijauan semburat di kaca disebabkan oleh jumlah jejak kontaminasi besi. MnO 2 juga digunakan dalam pembuatan oksigen dan klorin, dan dalam pengeringan cat hitam. Dalam beberapa persiapan itu adalah cokelat pigmen yang dapat digunakan untuk membuat cat dan merupakan konstituen alam Umber.
 Mangan (IV) oksida digunakan dalam jenis asli sel kering baterai sebagai akseptor elektron dari seng, dan merupakan bahan kehitaman yang ditemukan saat membuka seng karbon-jenis sel senter. Mangan dioksida yang direduksi ke mangan oksida-hidroksida MnO (OH) selama pemakaian, mencegah pembentukan hidrogen pada anoda baterai. Mangan juga penting dalam fotosintesis oksigen evolusi dalam kloroplas pada tumbuhan.
Selain itu sebagai bahan campuran dalam pembuatan ferromangan (70-80% Mn), besimangan (13% Mn), manganin (campuran Cu, Mn, Ni). Bahan pembuat isolato.Beberapa senyawa mangan ditambahkan ke bensin untuk menambah nilai oktan dan menurunkan ketukan mesin. Untuk pembuatan as roda, keramik dan saklar rel.Digunakan untuk pewarnaan kaca dan dalam konsentrasi tinggi untuk pewarnaan batu permata/Digunakan untuk mencegah karat atau korosi pada baja
h.    Bahaya 
Mangan adalah senyawa yang sangat umum yang dapat ditemukan di mana-mana di bumi. Mangan adalah salah satu dari tiga elemen penting beracun, yang berarti bahwa tidak hanya perlu bagi manusia untuk bertahan hidup, tetapi juga beracun ketika terlalu tinggi konsentrasi hadir dalam tubuh manusia.
Pengambilan mangan oleh manusia terutama terjadi melalui makanan, seperti bayam, teh dan rempah-rempah. Bahan makanan yang mengandung konsentrasi tertinggi adalah biji-bijian dan beras, kacang kedelai, telur, kacang-kacangan, minyak zaitun, kacang hijau dan tiram. Setelah penyerapan dalam tubuh manusia mangan akan diangkut melalui darah ke hati, ginjal, pankreas dan kelenjar endokrin.
Efek mangan terjadi terutama di saluran pernapasan dan di otak. Gejala keracunan mangan adalah halusinasi, pelupa dan kerusakan saraf. Mangan juga dapat menyebabkan Parkinson, emboli paru-paru dan bronkitis.
Ketika orang-orang yang terkena mangan untuk jangka waktu lama mereka menjadi impoten. Suatu sindrom yang disebabkan oleh mangan memiliki gejala seperti skizofrenia, kebodohan, lemah otot, sakit kepala dan insomnia.Karena Mangan merupakan elemen penting bagi kesehatan manusia kekurangan mangan juga dapat menyebabkan efek kesehatan. Ini adalah efek berikut:
- Kegemukan
- Glukosa intoleransi
- Darah pembekuan
- Masalah kulit
- Menurunkan kadar kolesterol
- ganguan Skeleton
- Kelahiran cacat
- Perubahan warna rambut
- gejala Neurological
Dalam konsentrasi tinggi mangan merupakan senyawa beracun tapi tidak lebih beracun dari besi,nikel dan tembaga.Debu dan uap mangan tidak boleh melebihi batas 5mg/m3 untuk dihirup dalam waktu yang singkat . Keracunan mangan dapat mengakibatkan gangguan motorik dan gangguan kognitif.
i.    Dampak Lingkungan Mangan
Senyawa mangan secara alami ada dalam lingkungan sebagai padatan di dalam tanah dan partikel kecil di dalam air. Partikel mangan di udara yang hadir dalam partikel debu. Biasanya ini menetap ke bumi dalam waktu beberapa hari.
Manusia meningkatkan konsentrasi mangan di udara oleh kegiatan industri dan melalui pembakaran bahan bakar fosil. Mangan yang berasal dari sumber manusia juga dapat memasukkan air permukaan, air tanah dan air limbah. Melalui penerapan pestisida mangan, mangan akan memasuki tanah.
Untuk hewan, mangan adalah komponen lebih penting dari tiga puluh enam enzim yang digunakan untuk karbohidrat, protein dan metabolisme lemak. Jika Binatang makan terlalu sedikit mengadung mangan menyebabkan gangguan pertumbuhan normal, pembentukan tulang dan reproduksi akan terjadi.
Untuk beberapa hewan dosis yang mematikan sangat rendah, yang berarti mereka memiliki sedikit kesempatan untuk bertahan lebih kecil. Dosis mangan bila melebihi dosis yang esensial. Zat mangan dapat menyebabkan paru-paru, hati dan gangguan pembuluh darah, penurunan tekanan darah, kegagalan dalam perkembangan janin hewan dan kerusakan otak. Ketika penyerapan mangan terjadi melalui kulit dapat menyebabkan kegagalan tremor dan koordinasi. Akhirnya, tes laboratorium dengan hewan telah di uji menunjukkan bahwa keracunan mangan parah harus bahkan dapat menyebabkan perkembangan tumor dengan binatang.
Pada tumbuhan ion mangan diangkut ke daun setelah pengambilan dari tanah. Bila terlalu sedikit mangan dapat diserap dari tanah ini menyebabkan gangguan pada mekanisme tanaman. Misalnya gangguan dari pembagian air untuk hidrogen dan oksigen, di mana mangan memainkan peranan penting.
Mangan dapat menyebabkan keracunan dan kekurangan baik gejala pada tumbuhan. Bila pH tanah rendah kekurangan mangan lebih umum. Konsentrasi mangan Sangat beracun dalam tanah dapat menyebabkan pembengkakan dinding sel, layu dari daun dan bercak-bercak cokelat pada daun. Kekurangan juga dapat menyebabkan efek tersebut. Antara konsentrasi dan konsentrasi beracun yang menyebabkan kekurangan area kecil konsentrasi untuk pertumbuhan tanaman yang optimal dapat dideteksi.
j.    Gambar Unsur

2.    TEKNESIUM (Tc)
a.    Pengertian
Teknesium adalah suatu unsur kimia dalam table periodik yamg mempunyai lambang Tc dan nomor atom 43. Logam teknesium berwarna putih keabu-abuan. Isotop yamg paling stabil adalah 69Tc dengan waktu paruh 2.2 x 105 tahun.
b.    Sejarah
Semula diduga bahwa unsur bernomor 43 diperkirakan adalah dasar dari tabel periodik. Hal ini baru diketahui salah pada tahun 1925. Saat itu, teknesium dikenal sebagai masurium. Unsur ini sebenarnya ditemukan oleh Perrier dan Segre di Itali pada tahun 1937. Teknesium juga ditemukan bersamaan dalam sampel molibdenum yang dikirim oleh E. Lawrence, yang ditembak dengan deutron dalam siklotron Berkeley. Teknesium adalah unsur pertama yang dihasilkan secara buatan. Sejak penemuan Teknesium, semua penelitian mengenai unsur yang berkaitan dengan bumi terus dilakukan. Akhirnya pada tahun 1962, Teknesium – 99 diisolasi dan diidentifikasi dari bijih kaya uranium Afrika, hanya dalam hitungan menit, sebagai hasil reaksi fisi spontan Uranium-238 oleh B.T Kenna dan P.K Kuroda. Jika teknesium benar-benar ada, maka konsentrasinya sangat kecil. Teknesium ditemukan dalam spektrum bintang tipe S, M, dan N, dan keberadaannya dalam spektrum bintang mengarah pada teori baru yakni, produksi unsure berat di bintang-bintang.
c.    Isotop
Ada 22 isotop teknesium dilaporkan, dengan kisaran massa dari 90-111. Semua isotop teknesium bersifat radioaktif. Teknesium adalah salah satu dari dua unsur dengan massa atom lebih kecil dari 83 yang tidak memiliki isotop stabil.; sementara unsur lainnya adalah promethium (dengan massa atom 61). Teknesium memiliki tiga isotop dengan masa paruh waktu radioaktif yang cukup panjang yaitu: 97Tc (T1/2 = 2.6 x 106 tahun), 98Tc (T1/2 = 4.2 x 106 tahun) dan 99Tc (T1/2 = 2.1 x 105 tahun). Isotop 97Tc dalam keadaaan meta (meluruh) dengan paruh waktu (T1/2 = 61 hari) digunakan dalam dunia penyelidikan (forensik). Namun, isotop Tc  yang paling berguna adalah 99Tc  yang berada dalam kondisi meta state (T1/2 = 6.01 jam) digunakan dalam dunia medis yang memanfaatkan isotop radioaktif, karena masa parauh waktu yang pendek, energy sinar gamma yang dipancarkan, dan kemampuan Teknesium untuk berikatan secara kimiawi dengan banyak molekul biologis yang aktif. Oleh karena 99Tc merupakan hasil reaksi fisi dari uranium dalam reactor nuklir, maka produksi skala besar telah dilakukan selama beberapa tahun ini. Saat ini, terdapat sejumlah kilogram technetium telah tersedia.
d.    Keberadaan
Logam dan senyawa teknesium jarang ditemukan di alam. Kebanyakan diperoleh dari radiasi kosmik yang sangat kuat dari Mo (molybdenum), Nb (niobium), Ru (Ruthenium) atau melalui pemecahan spontan dari uranium. Semua isotop teknesium bersifat radioaktif.
Hingga tahun 1960, technetium hanya tersedia dalam jumlah yang sedikit dan harganya cukup tinggi, yakni $2800/gram. Sekarang, technetium sudah tersedia secara komersil di bawah izin O.R.N.L (Oak Ridge National Laboratory, yayasan milik Departemen Energi Amerika Serikat) dengan harga $60/gram.
e.    Sifat-sifat
Teknesium adalah logam abu-abu keperak-perakan yang dapat menjadi kusam perlahan -lahan dalam udara lembab. Bilangan oksidasi Teknesium adalah +7, +5, dan +4 . Sebagai oksidator, technetium (VII) akan terdapat sebagai ion pertekhnetat, TcO4-.
Sifat kimia technetium dilaporkan mirip dengan rhenium. Teknesium larut dalam asam nitrat, aqua regia, dam asam sulfat pekat, tapi tidak dapat larut dalam asam klorida dalam berbagai konsentrasi. Insur ini merupakan penghambat korosi  yang luar biasa untuk baja.  Logam ini adalah superkonduktor yang sempurna pada suhu 11 K dan di bawah suhu 11K.
•    Sifat fisika :
Fase    Padat
Massa jenis(suhu kamar)    11 g/c m3
Titik lebur    2430 K
Titik didih    4538 K
Kalor peleburan    33.29 kJ/mol
Kalor penguapan    585.2 kJ/mol
Kapasitas kalor    24.27 J/mol K
Elektronegativitas    1.9
Energi ionisasi    703 kJ/mol
Jari-jari atom    135 pm
Avinitas elektron    -53 kJ/mol
•    Sifat kimia :
o    Reaksi dengan air
Teknesium tidak beraksi dengan air
o    Reaksi dengan udara
Teknesium dalam bentuk bubuk dan sponge lebih reaktif. Ketika dibakar dengan oksigen menghasilkan teknesium (VII) oksida sesuai reaksi :
4Tc(s) + 7O2(g) → 2Tc2O7(s)

o    Reaksi dengan halogen
Teknesium direaksikan dengan fluorin menghasilkan campuran teknesium (VI) fluoride, sesuai reaksi :
Tc(s) + F2(g) → TcF6(s)
2Tc(s) + 7F2(g) → 2TcF7(s)
o    Reaksi dengan asam
Teknesium tidak larut dalam asam hidroklorik (HCl) dan asam hidroflourik (HF). Teknesium dapat larut dalam asam nitrit (HNO3) atau H2SO4, dimana dalam keduanya akan teroksidasi untuk membentuk larutan asam perteknetik (HTcO4), yang memiliki bilangan oksidasi stabil +7.
f.    Pembuatan
Teknesium dibuat pertama kali dengan menembakkan molybdenum dengan deuteron (hydrogen berat) di siklotron dan merupakan elemen buatan pertama. Di bumi teknesium diproduksi melalui peluruhan uranium 235 di reactor nuklir. Teknesium juga dideteksi pada spektra bintang dan matahari
g.    Kegunaan
Teknesium dapat mencegah korosi dan stabil dalam melawan aktivitas neutron, sehingga dapat digunakan untuk membangun reactor nuklir. Telah dilaporkan bahwa baja karbon yang lunak dapat dilindungi dari korosi secara efektif dengan konsentrasi KTcO4 sekecil 55 ppm dalam air suling yang diaerasi pada suhu 250oC. Perlindungan terhadap korosi semacam ini terbatas untuk sistem tertutup, karena technetium bersifat radioaktif dan penggunaannya harus dibatasi.
98Tc memiliki aktivitas jenis sebesar 6.2 x 108 Bq/g. Aktivitas pada tingkat ini tidak boleh menyebar (harus terisolasi).Tc-99m digunakan untuk memberikan sumber radiasi/terapi dengan memancarkan sinar gamma murni dalam pengobatan karena dapat mendeteksi tumor di organ hati, otak, tiroid dan limpa. Campuran antara Tc-99m dan senyawa timah dapat menjepit sel darah merah yang selanjutnya dapat digunakan untuk memetakkan gangguan sirkulatori. Isotop teknesium-99m digunakan untuk kalibrasi peralatan.
h.    Bahaya
99Tc membahayakan lingkungan hidup dan harus ditangani dengan kemasan boks bersarung tangan.
i.    Gambar Unsur


3.    RENIUM (Re)
a.    Pengertian
Renium (pengucapan: / ri ː niəm / ree-nee-əm) adalah suatu unsur kimia dengan simbol dan Re nomor atom 75. Ini adalah putih keperakan, berat, baris ketiga logam transisi dalam kelompok 7 dari tabel periodik. Dengan konsentrasi rata-rata dari 1 bagian per miliar (ppb), renium adalah salah satu unsur paling langka di kerak bumi. Unsur bebas memiliki titik lebur tertinggi ketiga dan titik didih tertinggi dari setiap elemen. Renium menyerupai mangan kimia dan diperoleh sebagai produk sampingan dari molibdenum dan penyempurnaan tembaga. Renium menunjukkan dalam senyawanya berbagai oksidasi mulai dari -1 ke +7.Ditemukan pada tahun 1925, renium adalah unsur stabil terakhir untuk ditemukan. Saat itu bernama setelah sungai Rhine di Eropa.
Superalloy berbasis nikel untuk digunakan dalam mesin jet mengandung hingga renium 6%, membuat konstruksi mesin jet terbesar untuk penggunaan elemen, dengan menggunakan katalitik industri kimia yang berikutnya yang paling penting. Karena ketersediaan yang rendah relatif terhadap permintaan, renium adalah salah satu logam industri yang paling mahal, dengan harga rata-rata sekitar US $ 4.575 per kilogram, pada 1 Agustus 2011.
b.    Sejarah
Renium (Latin: berarti Rhenus: "Rhine") adalah elemen terakhir yang ditemukan memiliki isotop stabil (lainnya unsur-unsur radioaktif baru telah ditemukan di alam sejak saat itu, seperti neptunium dan plutonium) Keberadaan. dari elemen belum ditemukan pada posisi di tabel periodik pertama telah diprediksi oleh Mendeleev Dmitry. Informasi lainnya diperoleh dihitung oleh Henry Moseley pada tahun 1914. Hal ini umumnya dianggap telah ditemukan oleh Walter Noddack, Ida Tacke, dan Otto Berg di Jerman. Pada tahun 1925 mereka melaporkan bahwa mereka mendeteksi unsur dalam bijih platina dan di kolumbit mineral. Mereka juga menemukan renium di gadolinit dan molibdenit. Pada tahun 1928 mereka mampu mengekstrak 1 g elemen dengan mengolah 660 kg molibdenit .Proses ini begitu rumit dan mahal bahwa produksi dihentikan hingga awal tahun 1950 ketika tungsten -renium dan molibdenum-renium paduan disiapkan. Paduan ini menemukan aplikasi penting dalam industri yang menghasilkan permintaan yang besar untuk renium yang dihasilkan dari fraksi molibdenit bijih tembaga porfiri.
Pada tahun 1908, kimiawan Jepang Masataka Ogawa mengumumkan bahwa ia menemukan unsur ke-43 dan menamakannya nipponium (Np) setelah Jepang (Nippon yang dalam bahasa Jepang). Namun, kemudian analisis menunjukkan adanya renium (elemen 75), bukan elemen 43 .Para Np simbol kemudian digunakan untuk neptunium elemen.
c.    Isotop
Renium memiliki isotop stabil, renium-185, yang tetap terjadi dalam kelimpahan minoritas, situasi hanya ditemukan pada satu elemen lain (indium). Renium alami terjadi adalah 185Re 37,4%, yang stabil, dan 187Re 62,6%, yang tidak stabil namun memiliki sangat panjang paruh (~ 1010 tahun). Seumur hidup ini dipengaruhi oleh negara bertanggung jawab atas renium atom [12]. [13] peluruhan beta 187Re digunakan untuk renium-osmium kencan bijih. Energi yang tersedia untuk ini peluruhan beta (2,6 keV) adalah salah satu yang terendah di antara semua radionuklida yang dikenal. Ada dua puluh enam isotop radioaktif lainnya yang diakui renium. Renium di alam adalah campuran dari 2 isotop stabil. Ada 26 isotop lainnya yang tidak stabil.


d.    Keberadaan
Renium tidak terdapat di alam atau sebagai senyawa dalam mineral teertentu. Meski demikian, renium tersebar di kerak bumi dengan jumlah 0.001 ppm. Renium yang dihasilkan secara komersial di Amerika Serikat saat ini didapat dari debu cerobong pemanggangan molibden dalam penambangan bijih tembaga-sulfida di sekitar Miami, Arizona, dan di Utah.
Sejumlah molibden mengandung renium sebanyak 0.002% hingga 0.2%. Lebih dari 150000 ons troy renium sekarang dihasilkan per tahun di Amerika Serikat. Bahkan perusahaan Free World memproduksi logam renium hingga 3500 ton. Logam renium didapatkan dengan mereduksi ammonium perrhentat dengan hidrogen ada suhu tinggi.
Renium dapat ditemukan dalam sejumlah kecil gadolinite dan molybdenite. Renium sering disuplai dalam bentuk bubuk atau sponge dan dalam bentuk ini renium lebih reaktif. Renium adalah elemen alam yang terakhir ditemukan dan termasuk dari kelompok 10 logam termahal di bumi. Renium juga ditemukan dalam dzhezkazganite CuReS4.
e.    Sifat-sifat
Renium adalah logam perak-putih dengan salah satu titik leleh tertinggi dari semua elemen, hanya dilampaui oleh tungsten dan karbon. Hal ini juga salah satu terpadat, melebihi hanya oleh platinum, iridium dan osmium.
Bentuk biasa komersial adalah bubuk, namun elemen ini dapat dikonsolidasikan dengan menekan dan sintering dalam suasana vakum atau hidrogen. Prosedur ini menghasilkan yang solid kompak yang memiliki kepadatan di atas 90% dari kepadatan logam. Ketika anil logam ini sangat ulet dan dapat ditekuk, melingkar, atau digulung [8] Renium-molibdenum paduan superkonduktif pada 10 K;. Tungsten paduan renium juga superkonduktif [9] sekitar 4-8 K, tergantung pada paduan . Renium logam superconducts pada 2,4 K. [10] [11]
•    Sifat fisika
Fase    Padat
Massa jenis(suhu kamar)    21.02 g/c m3
Titik lebur    3459 K
Titik didih    5869 K
Kalor peleburan    60.43 kJ/mol
Kalor penguapan    704 kJ/mol
Kapasitas kalor    25.48 J/mol K
Elektronegativitas    1.9
Energi ionisasi    760 kJ/mol
Jari-jari atom    135 pm

•    Sifat kimia
1.    Reaksi dengan air
Renium tidak bereaksi dengan air
2.    Reaksi dengan udara
Renium bereaksi dengan oksigen membentuk renium (VII) oksida sesuai reaksi
4Re(s) + 7O2(g) → 2Re2O7(s)
3.    Reaksi dengan halogen
Renium bereaksi dengan fluorin menghasilkan senyawa renium (VI) fluoride dan renium (VII) flurida, reaksi:
Re(s) + 3F2(g) → ReF6(s)
2Re(s) + 7F2(g) → 2ReF7(s)
4.    Reaksi dengan asam
Renium tidak dapat larut dalam asam hidroklorik (HCl) dan asam hidroflorik (HF), tetapi dapat larut dalam asam nitrit (HNO3) dan asam sulfat (H2SO4) dimana dalam keduanya renium akan teroksidasi membentuk larutan perrhenic (HReO4) yang memiliki bilangan oksidasi yang stabil +7
f.    Pembuatan
Renium dapat dibuat dengan mereaksikan NH4ReO4 dalam stream atau aliran hidogen melalui reaksi:
2 NH4ReO4 + 4H2 → 2Re + N2 + 8H2O

g.    Kegunaan
Digunakan secara luas sebagai filamen dalam spektrograf massa dan gauge ion. Alloy renium-molibdenum bersifat superkonduktif pada suhu 10K.
Renium juga digunakan seagai bahan kontak listrik karena tahan lama dan tahan terhadap korosi akibat percikan api. Termokopel yang terbuat dari renium-tungsten digunakan untuk mengukur suhu hingga 2200oC, dan kawat renium digunakan dalam lampu kilat fotografi.
Katalis renium sangat tahan terhadap serangan nitrogen, sulfur dan fosfor. Renium juga digunakan untuk proses hidrogenasi senyawa kimia tertentu.
Kegunaan lain:
a. Isotop Re-186 dan Re-188 disamping memancarkan sinar gamma juga memancarkan sinar beta dengan energi sesuai yang digunakan untuk kepentingan terapi
b. Untuk campuran dalam tungsten dan molybdenum yang digunakan untuk pembuatan komponen misil, filament elektronik, kontak listrik, elektroda dan filament oven
c. Digunakan untuk pembuatan bohlam, permata, pelat atau logam elektrolisis
h.    Sekilas perbedaan renium dan teknesium
Secara umum sifat Tc mirip dengan Re, namun dalam beberapa hal terdapat perbedaan. Secara kinetik kimia, senyawa renium dalam berbagai kasus lebih sulit disintesis daripada teknesium. Hal ini disebabkan senyawa renium yang lebih lembam, potensial reduksi lebih rendah dan sifatnya yang paling stabil pada tingkat oksidasi yang lebih tinggi. Karena perbedaan kinetik kimia ini, maka metode sintesis senyawa Re dan Te umumnya berbeda.
i.    Bahaya unsure Renium (Re)
Sangat sedikit informasi yang didapatkan mengenai toksisitas renium. Meski demikian, tetap diperlukan penanganan hati-hati hingga tersedia data terbaru
j.    Gambar Unsur


4.    BOHRIUM (Bh)
a.    Pengertian
Bohrium merupakan suatu unsur kimia dalam tabel periodic yang memiliki lambing Bh dan nomer atom 107. bohrium berwujud padat pada suhu 298 K dan kemungkinan berwarna putih silver atau keabu-abuan. Bohrium adalah unsur kimia terberat dalam anggota kelompok 7 (VIIB). Bohrium adalah unsur sintetis yang dikenal mempunyai isotop paling stabil, 270 Bh, memiliki paruh dari 61 detik. Percobaan kimia telah mengukuhkan posisinya bohrium diprediksi sebagai homolog lebih berat untuk renium dengan pembentukan 7 stabil keadaan oksidasi .
b.    Sejarah
Pada tahun 1976, seorang ahli Soviet di Dubna mengumumkan bahwa mereka telah membuat unsur 107 dengan menembak 204Bi dengan inti atom berat 54Cr. Laporan mengatakan bahwa percobaan di tahun 1975 telah mengizinkan para peneliti “melihat secara sekilas” unsur baru ini selama 2/1000 detik. Sebuah silinder berputar yang sangat cepat, dilapisi dengan lapisan tipis logam bismut, digunakan sebagai target. Target ini lalu ditembak dengan aliran ion 54Cr.
Keberadaan unsur 107 dipastikan oleh tim fisika dari Jerman Barat di Laboratorium Penelitian Ion Berat Darmstadt, yang membuat dan mengidentifikasi enam inti atom unsur 107.
Sintesis meyakinkan pertama pada tahun 1981 oleh sebuah tim riset Jerman yang dipimpin oleh Peter Armbruster dan Gottfried MA ¼ nzenberg di Gesellschaft fa ¼ r Schwerionenforschung (Lembaga Penelitian Ion Berat, GSI) di Darmstadt menggunakan reaksi Dubna.
Pada tahun 1989, tim GSI berhasil mengulangi reaksi selama upaya mereka untuk mengukur fungsi eksitasi . Selama percobaan, 261 Bh juga diidentifikasi dalam saluran penguapan 2n dan itu menegaskan bahwa 262 Bh ada sebagai dua negara - keadaan dasar dan isomerik negara.
IUPAC / IUPAP Transfermium Kelompok Kerja melaporkan pada tahun 1992 resmi diakui tim GSI sebagai penemu bohrium.
Bohrium historis telah disebut sebagai eka - renium . Kelompok Jerman menyarankan nielsbohrium nama dengan simbol Ns untuk menghormati ahli fisika Denmark Niels Bohr . Para ilmuwan Soviet telah mengusulkan nama ini diberikan kepada elemen 105 (yang akhirnya disebut dubnium ) dan tim Jerman ingin mengenali kedua Bohr dan fakta bahwa tim Dubna telah menjadi pertama mengusulkan reaksi fusi dingin.
Ada kontroversi penamaan unsur seperti apa unsur-unsur 104-106 itu harus dipanggil; yang IUPAC diadopsi unnilseptium (simbol Uns) sebagai, sementara nama unsur sistematik untuk elemen ini. Pada tahun 1994 sebuah komite IUPAC merekomendasikan bahwa unsur 107 diberi nama bohrium, tidak nielsbohrium, karena tidak ada diutamakan untuk menggunakan nama lengkap seorang ilmuwan dalam penamaan dari suatu elemen. Hal ini ditentang oleh penemu yang bersikeras bahwa mereka memiliki hak untuk nama elemen. Masalah ini diserahkan ke cabang Denmark IUPAC yang memilih berpihak pada bohrium nama. Ada kekhawatiran beberapa namun bahwa nama itu mungkin bingung dengan boron dan khususnya membedakan dari nama-nama mereka masing bohrate okso-ion dan borat. Meskipun demikian, bohrium nama untuk elemen 107 adalah diakui secara internasional pada tahun 1997. Para IUPAC kemudian memutuskan bahwa garam bohrium harus disebut bohriates.

c.    Sifat-Sifat
Bohrium diproyeksikan untuk menjadi anggota keempat dari seri 6d logam transisi dan anggota kelompok VII terberat dalam tabel periodik, di bawah mangan , teknesium dan renium . Semua anggota kelompok mudah menggambarkan kelompok negara oksidasi +7 dan negara menjadi lebih stabil sebagai kelompok yang turun. Jadi bohrium diharapkan untuk membentuk sebuah negara yang stabil +7. Teknesium juga menunjukkan keadaan yang stabil +4 sementara renium pameran stabil +4 dan +3 negara. Bohrium Oleh karena itu mungkin menunjukkan negara-negara yang lebih rendah juga.
Para anggota kelompok lebih berat dikenal untuk membentuk heptoxides volatil M 2 O 7, sehingga bohrium juga harus membentuk oksida yang mudah menguap Bh 2 O 7. Oksida harus larut dalam air untuk membentuk asam perbohric, HBhO 4. Renium dan teknesium membentuk berbagai oxyhalides dari halogenasi oksida. Para klorinasi oksida membentuk oxychlorides MO 3 Cl, sehingga BHO 3 Cl harus dibentuk dalam reaksi ini. Fluorinasi hasil dalam MO MO 3 F dan 2 F 3 untuk unsur yang lebih berat di samping senyawa renium ReOF 5 dan REF 7. Oleh karena itu, pembentukan oxyfluoride untuk bohrium dapat membantu untuk menunjukkan eka-renium properti.

d.    Keberadaan
Bohrium adalah elemen sintetis yang tidak terdapat dialam sama sekali. Bohrium bersifat radioaktif. Sumbernya berasal dari penembakan Bi204 dengan nuclei Cr54. Isotop bohrium yang paling stabil adalah Bh-262 yang mempunyai waktu paruh 17detik yang berasal dari reaksi fusi Pb 209 dengan satu chromium Cr54:
209Pb + 54Cr → 262Bh + 1n
Bilangan oksidasi yang stabil diperkirakan adalah +7. Informasi tentang kegunaan bohrium, sifat fisika, dan sifat kimia yang lain sampai saat ini belum diketahui karena waktu paruhnya sangat singkat.
e.    Isotop
Seperti semua elemen buatan, ia tidak memiliki isotop stabil . Yang pertama isotop dapat disintesis adalah 262 Bh pada tahun 1981. Ada 12 isotop dikenal mulai dari 260 sampai 275 Bh Bh, dan 1 isomer , 262m Bh. Isotop berumur terpanjang adalah 274 Bh dengan paruh sebesar 0,9 menit.
f.    Bahaya
Karena sangat tidak stabil, setiap jumlah terbentuk akan terurai menjadi unsur-unsur lain begitu cepat bahwa tidak ada alasan untuk mempelajari dampaknya pada kesehatan manusia.Dampak lingkungan bohrium yaitu karena sangat pendek paruh-nya (17 detik), tidak ada alasan untuk mempertimbangkan efek dari bohrium di lingkungan.

g.    Gambar Unsur













BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Golongan VII B disebut juga golongan mangan. Golongan VII B mempunyai 4 unsur anggota yaitu mangan, teknesium, renium dan bohrium. Golongan VII B mempunyai konfigurasi electron (n-1)d5ns2.
Mangan adalah kimia logam aktif, abu-abu merah muda yang di tunjukkan pada symbol Mn dan nomor atom 25.Teknesium adalah suatu unsur kimia dalam table periodik yamg mempunyai lambang Tc dan nomor atom 43. Logam teknesium berwarna putih keabu-abuan. Isotop yamg paling stabil adalah 69Tc dengan waktu paruh 2.2 x 105 tahun.Renium adalah suatu unsur kimia dengan simbol dan Re nomor atom 75. Ini adalah putih keperakan, berat, baris ketiga logam transisi dalam kelompok 7 dari tabel periodik. Bohrium merupakan suatu unsur kimia dalam tabel periodic yang memiliki lambing Bh dan nomer atom 107. bohrium berwujud padat pada suhu 298 K dan kemungkinan berwarna putih silver atau keabu-abuan.
Semua unsure-unsur golongan VII B tersebut memeiliki perbedaan satu sama lain. Perbedaan yang meliputi unsur-unsur tersebut berupa sifat-sifat,keberadaan atau ketersediaan,isotop,dan manfaatnya.Dan tentunya mempunyai bahaya tersendiri apabila penggunaannya tidak sesuai.



DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Teknesium
http://www.amazine.co/28251/mangan-mn-fakta-sifat-kegunaan-efek-kesehatannya/
http://www.academia.edu/7556182/Makalah_Golongan_VII_B
http://zilazulaiha.blogspot.com/2011/12/unsur-unsur-golongan-viib-kimia.html
http://renideswantikimia.wordpress.com/kimia-kelas-xii-3/semester-i/3-kimia-unsur/2-sifat-sifat-unsur/
5:20 PM | 0 komentar | Read More

MAKALAH UNSUR KIMIA GOLONGAN IV A

UNSUR KIMIA GOLONGAN IV A
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Karbon (C)

A.Sejarah Karbon

 Karbon adalah salah satu unsur golongan IVA yang merupakan unsur nonlogam dan merupakan unsur penyusun senyawa-senyawa organik. Nama karbon berasal dari bahasa latin carbo yang berarti coal (charcoal) yang artinya arang. Karbon pertama kali ditemukan sebagai arang di zaman prasejarah, bahkan nama penemunya tidak diketahui. Karbon tidak diakui sebagai unsur hingga abad ke-17 setelah Robert Boyle menyatakan bahwa unsur adalah zat yang tidak dapat didekomposisi menjadi zat yang lebih sederhana. Sementara itu,  Antoine Laurent Lavoisier, perintis buku kimia Traité Élémentaire de Chimie yang diterbitkan tahun 1789, menyatakan karbon sebagai unsur yang dapat teroksidasi dan dapat diasamkan.
Karbon terjadi secara alami dalam beberapa bentuk. Berlian, grafit, dan amorf karbon telah dikenal sepanjang sejarah tertulis, tapi tidak diketahui bahwa ketiganya adalah bentuk yang berbeda dari substansi yang sama sampai pada akhir abad ke-18.
Lavoisier menunjukkan bahwa berlian adalah bentuk karbon pada tahun 1772. Dia membakar berlian yang sudah ditimbang dengan sampel karbon dan menunjukkan bahwa kedua zat tidak menghasilkan uap air dan menghasilkan jumlah yang sama dari gas karbon dioksida per gram. Karbon merupakan unsur ke-19 yang paling banyak terdapat di kerak bumi yaitu dengan prosentase berat 0,027%, dan menjadi unsur paling banyak ke-4 terdapat jagat raya setelah hydrogen, helium, dan oksigen. Ditemukan baik di air, darat, dan atmosfer bumi, dan didalam tubuh makhluk hidup. Karbon membentuk senyawaan hampir dengan semua unsur terutama senyawa organik yang banyak menyusun dan menjadi bagian dari makhluk hidup.


B. Sifat-sifat Karbon
Adapun sifat fisis dari karbon adalah sebagai berikut:
Lambang        : C
Nomor Atom                : 6
Golongan        : IVA
Periode        : 2
Blok            : s
Massa atom standar    : 12,001 sma
Konfigurasi elektron   : 1s2 2s22p2
Massa jenis        : 2,26 g•cm−3
Titik lebur        : 3825 K
Titik didih        : 5100 K
Entalpi penguapan    : -715 kJ•mol−1
Kapasitas kalor    : 0.709 J .g-1. K-1
Elektronegativitas    : 2,55
Potensial ionisasi    : 11,260 volt
Jari-jari atom       : 0,91 Å


  
 Adapun sifat khas dari atom karbon diantaranya adalah sebagai berikut:
a.       Atom Karbon memiliki 4 elektron valensi.
Atom karbon memiliki empat elektron valensi, keempat elektron valensi tersebut dapat membentuk empat ikatan kovalen melalui penggunaan bersama pasangan elektron dengan atom-atom lain.
b.      Atom - atom karbon dapat mengadakan katenasi yaitu kemampuan untuk membentuk rantai karbon. Ada dua bentuk rantai karbon, yaitu terbuka (alifatik, yang terdiri atas rantai lurus dan rantai bercabang) dan tertutup (siklik). Akibat dari katenasi itu adalah timbulnya peristiwa isomeri, yaitu zat - zat kimia yang mempunyai rumus molekul yang sama tetapi rumus strukturnya berbeda.
c.       Unsur karbon dapat membentuk ikatan-ikatan kimia yang kuat, baik sebagai ikatan tunggal, ikatan rangkap atau sebagai ganda tiga. Ini terbukti dari besarnya energi ikatan yang dapat kita lihat di bawah ini :
Ikatan tunggal : C - C dengan enegi ikatan : + 356 kJ 1/mol
Ikatan rangkap: C=C dengan energi ikatan + 598kJ 1/mol
Ikatan ganda tiga: C=C dengan energi ikatan: + 813 kJ 1/mol
Ikatan tunggal: C - H dengan energi ikatan : + 416 kJ 1/mol
Karbon ditemukan di alam ditemukan dalam tiga bentuk alotropik, yaitu amorf, grafit, dan berlian (diamond).
Adapun sifat-sifat karbon berdasarkan alotropinya antara lain:
1.                  Amorf
Unsur karbon dalam bentuk amorf, selain terdapat dialam,juga dihasilkan dari
pembakaran terbatas minyak bumi (jumlah oksigen terbatas, sekitar 50 % dari jumlah oksigen yang diperlukan untuk pembakaran sempurna). Secara alami, karbon amorf dihasilkan dari perubahan serbuk gergaji,lignit batu bara,gambut,kayu,batok kelapa,dan biji-bijian.
2.                  Grafit
Grafit adalah zat bukan logam yang mampu mengantarkan panas dengan baik. Bentuk kristal mikro grafit banyak kita kenal sebagai arang,jelaga,atau jelaga minyak. Sifat fiska grafit ditentukan oleh sifat dan luasnya permukaan. Bentuk grafit yang halus akan mempunyai permukaan yang relatif lebih luas,sehingga dengan sedikit gaya tarik akan mudah menyerap gas dan zat terlarut. Grafit, terdapat dalam bentuk padatan yang memiliki ukuran kristal dan tingkat kemurnian yang berbeda-beda.
3.                  Diamond   
Diamond adalah salah satu contoh alotrop yang terbaik dari karbon dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi, dimana sifatnya yang keras dan memiliki optikal optis sehingga banyak dipakai dalam berbagai industri dan untuk bahan baku perhiasan. Diamond menjadi mineral alami terkeras yang pernah ada, tidak ada unsur alam yang dapat memotong diamond maupun menarik (merenggangkan) diamond.
Setiap karbon yang terdapat dalam diamond berikatan secara kovalen pada empat atom karbon yang lain dalam bentuk geometri tetrahedral. Dan tetrahedral ini membentuk 6 cincin karbon seperti sikloheksana dalam bentuk konformasi “kursi” sehingga hal ini mengakibatkan tidak adanya sudut ikatan yang mengalami ketegangan. Jalinan struktur kovalen yang stabil inilah membuat sifat diamond menjadi keras.


C.     Kegunaan Senyawa Karbon
•         Digunakan dalam bidang industri baja, plastik, cat, karet dan lain-lain
•         Dalam bentuk intan dapat digunakan sebagai perhiasan dan untuk membuat alat pemotong, karena sifatnya yang sangat keras
•         Dalam bentuk senyawa-senyawa hidrokarbon, seperti minyak bumi dan turunannya digunakan sebagai bahan bakar, obat-obatan, dan industri-industri petrokimia
•         Gas karbondioksida (CO2) digunakan oleh tumbuhan hijau untuk proses fotosintesis yang menghasilkan gas oksigen untuk pernapasan manusia
•         Isotop karbon-14 digunakan dalam bidang arkheologi
•         Dalam bentuk batu bara digunakan sebagai bahan bakar,
•         Arang  dapat digunakan untuk mengadsorpsi zat warna dan bahan polutan dalam pengolahan air serta dalam air tebu pada pengolahan gula, selain sebagai obat sakit perut.
•         Asam karbonat (H2CO3), digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan garam-garam karbonat.
•         Glukosa (C6H12O6), yang bermanfaat sebagai sumber energi yang digunakan untuk proses respirasi.


2.2 Silikon (Si)
Silikon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Si dan nomor atom 14. Silikon merupakan unsur periode ketiga yang paling banyak terdapat di alam. 28% dari massa kulit bumi mengandung silikon. Silikon adalah unsur kedua yang paling berlimpah di kerak bumi, setelah oksigen.
A.     Sejarah Silikon
Pada tahun 1789, kimiawan Perancis Antoine Laurent Lavoisier mengusulkan bahwa kuarsa (kristal silikon dioksida) yang mungkin menjadi oksida dari elemen yang sangat umum, namun belum teridentifikasi atau terisolasi. Ada kemungkinan bahwa di Inggris pada tahun 1808 Humphry Davy berhasil mengisolasi silikon sebagian murni untuk pertama kalinya, namun dia tidak menyadarinya.


Di tahun 1811, kimiawan Perancis Joseph L. Gay-Lussac dan Louis Jacques Thenard juga mungkin telah membuat silikon murni dengan mereaksikan kalium dengan apa yang sekarang
kita sebut silikon tetrafluorida untuk menghasilkan suatu padatan coklat kemerahan yang mungkin silikon amorf.
 Pada 1824 kimiawan Swedia Jöns Jakob Berzelius menghasilkan sampel dari silikon amorf, solid coklat, dengan mereaksikan kalium fluorosilikat dengan kalium, memurnikan produk dengan mencuci berulang-ulang. Itu dinamakan silicium unsur baru. Pada saat itu, konsep semikonduktor berbaring abad di masa depan dan ilmuwan memperdebatkan apakah unsur baru adalah logam atau bukan logam.  Berzelius percaya itu adalah logam, sementara Humphry Davy mengira itu bukan logam. Masalahnya adalah bahwa unsur baru adalah konduktor baik listrik dari nonmetals, tapi tidak sebagus konduktor sebagai logam.

Silikon diberi nama pada tahun 1831 oleh kimiawan Skotlandia Thomas Thomson. Dia tetap bagian dari nama Berzelius, dari 'silicis', yang berarti batu.  Dia mengubah akhiran elemen dengan  elemen on karena itu lebih mirip dengan nonmetals boron dan karbon daripada  untuk logam seperti kalsium dan magnesium. (Silicis, atau batu api, mungkin penggunaan pertama kali silikon dioksida).

Pada tahun 1854 Henri Deville memproduksi silikon kristal untuk pertama kalinya menggunakan metode elektrolitik. Dia mengelektrolisis lelehan murni sebuah natrium klorida untuk menghasilkan silisida aluminium. Ketika silikon telah dihilangkan dengan air, meninggalkan kristal silikon.

B.     Sifat Fisika Silikon
Titik leleh, ºC        : 1,412
Titik didih, ºC        : 2,680
Distribusi elektron    : 2,84
Energi pengionan     : 8,2 eV/atm atau kJ/mol
jari-jari kovalen, Å    : 1,18
jari-jari ion, Å        : 0,41 (Si4+)
keelektronegatifan     : 1,8

C.     Sifat Kimia Silikon
Silikon murni berwujud padat seperti logam dengan titik lebur 14100C. silikon dikulit bumi terdapat dalam berbagai bentuk silikat, yaitu senyawa silikon dengan oksigen. Unsur ini dapat dibuat dari silikon dioksida (SiO2) yang terdapat dalam pasir, melalui reaksi:
SiO2(s) + 2C(s) → Si(s) + 2CO(g)
Silikon murni berstruktur seperti Intan ( tetrahedral) sehingga sangat keras dan tidak menghantarkan listrik, jika dicampur dengan sedikit unsur lain, seperti alumunium (Al) atau boron (B). silikon bersifat semikonduktor (sedikit menghantarkan listrik), yang diperlukan dalam berbagai peralatan, elektronik, seperti kalkulator dan Komputer. Itulah sebabnya silikon merupakan zat yang sangat penting dalam dunia modern. Untuk itu dibutuhkan silikon yang kemurniannya sangat tinggi dan dapat dihasilkan dengan reaksi:
SiCl4(g) + 2H2(g) → Si(s) + 4HCl(g)
Jari-jari silikon lebih besar dari karbon, sehingga tidak dapat membentuk ikatan π (rangkap dua atau tiga) sesamanya, hanya ikatan tunggal (σ). Karena itu silikon tidak reaktif pada suhu kamar dan tidak bereaksi dengan asam, tetapi dapat bereaksi dengan basa kuat seperti NaOH.
Si(s) + 4OH-(aq) → SiO4(aq) + 2H2(g)
Pada suhu tinggi, silikon dapat bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrida, dan dengan halogen membentuk halide, seperti:
Si(s) + 2H2 → SiH4
Si(s) + 2Cl2 → SiCl4
Batuan dan mineral yang mengandung silikon, umumnya merupakan zat padat yang mempunyai titik tinggi, keras, yang setiap keping darinya merupakan suatu kisi yang kontinu terdiri dari atom-atom yang terikat erat. Sebuah contoh dari zat padat demikian, adalah silikon dioksida, yang terdapat dialam dalam bentuk kuarsa, aqata (akik), pasir, dan seterusnya.
 D. Reaksi Silikon
a. Reaksi dengan Halogen
Silikon bereaksi dengan halogen secara umum, bahkan sampai terbakar dalam gas flour (menggunakan suatu atom halogen).
Si + 2X2 → SiX4

b. Asam-oksi yang umum
Bila dipanaskan dalam udara, unsur ini bereaksi dengan oksigen dalam reaksi pembakaran yang sangat eksotermik untuk membentuk oksida SiO2, pada hakikatnya tidak reaktif dengan air pada suhu-suhu biasa. Namun, dua asam silikat sederhana adalah asam ortosilikat, H4SiO4, dan asam metasilikat, H2SiO3. Kedua senyawa ini praktis dan larut dalam air, tetapi mereka memang bereaksi dengan basa.
Contohnya:
H4SiO4(s) + 4 NaOH(aq) → Na4SiO4(aq) + H2O(aq)
(nartium ortosilikat)
Bila kering seBagian (parsial) asam silikat disebut gel silika (suatu asam yang agak mirip dengan garam buatan, NaCl). Dalam bentuk ini ia mempunyai kapasitas menyerap yang besar terhadap uap air, belerang dioksida, asam sitrat, benzena dan zat-zat lain, ia digunakan secara luas sebagai bahan untuk menghilangkan kelembaban dalam wadah-wadah kecil yang tertutup.
Garam-garam asam oksi dari kedua asam silikat tadi meliputi;
Na2SiO3 natrium metasilikat
Na4SiO4 natrium ortosilikat
Mg2SiO4 magnesium ortosilikat
LiAl(SiO3)2 litium alumunium metasilikat
Semua silikat ini kecuali silikat dari Na+, K+, Rb+, Cs+, dan NH4+, praktis tidak larut dalam air.
Semua silikat yang larut, membentuk larutan yang berasifat basa bila dilarutkan dalam air. Ion SiO32-, bertindak sebagai basa dengan menghilangkan proton dari air.
SiO32-(aq) + H2O(aq) → HSiO3-(aq) + OH-(aq)
Suatu sifat kimia yang penting dari silikon adalah kecenderungan yang membentuk molekul yang signifikan besar. Silikon cenderung membentuk ikatan tunggal (masing-masing membentuk 4 dan 3 ikatan tunggal). Silikon membentuk molekul-molekul dan ion-ion raksasa, atom oksigen membentuk kedudukan yang berselang-seling.
D.    Karakteristik silikon
Atom silikon seperti halnya atom karbon, dapat membentuk empat ikatan secara serentak silikon dalam susunan petrahedral, unsur Si mengkristal dengan struktur kubus pusat muka (fcc) seperti intan, silikon bersifat semi konduktor. Dalam siloka SiO2, setiap atom Si terikat pada empat atom O dan tiap atom O terikat pada dua atom Si. Susunan struktur tersebut membentuk jaringan yang sangat besar, yaitu struktur kristal kovalen raksasa (seperti intan). Kuarsa mempunyai titik leleh tinggi dan bersifat insulator. Kuarsa merupakan bentuk umum untuk silika namun, sesungguhnya bentuk-bentuk silika lain banyak, sehingga umumnya disebut mineral silika. Sebagian besar silika tidak larut dalam air. Hanya silikat dari logam alkali yang dapat diperoleh sebagai senyawa yang larut dalam air. Sifat umum dari mineral silikat adalah kekomplekan anion silikatnya, namun struktur dasarnya merupakan tetrahedral sederhana dari empat atom O disekitar atom pusat Si, tetrahedral ini dapat berupa:
•Unit terpisah
•Bergabung menjadi rantai atau cincin dari 2,3,4 atau 6 gugus
•Bergabung membentuk rantai tunggal yang panjang atau rantai ganda
•Tersusun dalam lembaran
•Terikat menjadi kerangka tiga dimensi
SiO44-(aq) + 4H+(aq) → Si(OH)4(aq)
E.     Reaktifitas silikon dan senyawanya
Kereaktifan silikon sama halnya dengan boron dan karbon yaitu sangat tak reaktif pada suhu biasa. Bila mereka bereaksi, tak ada kecendrungan dari atom-atom mereka untuk kehilangan elektron-elektron terluar dan membentuk kation sederhana, seperti B3+, C4+ dan Si4+. Ion-ion kecil ini akan mempunyai rapatan muatan begitu tinggi, sehingga eksistensinya tidaklah mungkin. Namun atom-atom ini biasanya bereaksi dengan persekutuan antara elektron merekamembentuk ikatan kovalen. Bila dipanaskan dalam udara, unsur-unsur itu bereaksi dengan oksigen dalam reaksi pembakaran yang sangat eksotermik untuk membentuk oksida B2O3, CO2 dan SiO2,Ketiga oksida ini bersifat asam.
SiO2 pada hakikatnya tidak reaktif dengan air pada suhu-suhu biasa. Namun dua asam silikat sederhana adalah asam ortosilikat, H4SiO4 dan asam metasilikat, H2SiO3- Kedua senyawa ini praktis tak larut dalam air, tetapi mereka bereaksi dengan basa, contohnya
H4SiO4(s) + 4NaOH(aq) → Na4SiO4(aq) + 4H2O(aq)
Bila kering sebagian (parsial), asam silikat disebut gel silika (suatu bahan yang agak mirip dengan garam batuan, NaCl). Dalam bentuk ini, ia mempunyai kapasitas menyerap yang besar terhadap uap air, belerang dioksida, asam nitrat, benzena dan zat-zat lain. Ia digunakan secara luas sebagai bahan untuk menghilangkan kelembaban dalam wadah-wadah kecil.

F.    Kegunaan silikon dan senyawa silikon
1. Penggunaan penting silikon
Penggunaan penting dari silikon adalah dalam pembuatan transistor, chips, komputer dan sel surya. Untuk tujuan itu diperlukan silikon ultra murni. Silikon juga digunakan dalam berbagai jenis alise dengan besi (baja). Sedangkan senyawa silikon digunakan dalam industri. Silica dan silikat digunakan untuk membuat gelas, keramik, porselin dan semen.
Larutan pekat natrium silikat (Na2SiO3), suatu zat padat amorf yang tidak berwarna, yang disebut water glass, digunakan untuk pengawetan telur dan sebagai perekat, juga sebagai bahan pengisi (fillir) dalam detergent.
Silikon karbida (SiC), merupakan zat padat yang sangat keras digunakan untuk ampelas (abrasive) dan pelindung untuk pesawat ulang alik terhadap suhu yang tinggi sewaktu kembali kebumi. Silica gel, suatu zat padat amorf yang sangat berfori, dibuat dengan melepas sebagian air dari asam silikat (H2SiO3) atau (SiO2H2O). silica gel bersifat higroskopis (mengikat air) sehingga digunakan sebagai pengering dalam berbagai macam produk.
Bahan-bahan yang mengandung silikon yang dikenal baik

a. Keramik.
b. Semen
c. Kaca
d. Silikon
e. Zeolit

2.3 Germanium (Ge)

A.Sejarah Germanium
Germanium berasal dari bahasa Latin: Germania, Jerman. Germanium ditemukan sekitar 100 tahun yang lalu oleh ahli kimia Rusia, Mendeleev Omitri pada tahun 1871. Sementara pada tahun 1886, seorang kimiawan Jerman, Clemens Winkler, memutuskan untuk memberi nama unsur baru germanium, sebagai penghormatan kepada tanah airnya.
1.      Mengambil unsur ini secara komersil dari debu-debu pabrik pengolahan bijih-bijih seng.
2.      Sebagai produk sampingan beberapa pembakaran batubara.
3.      Germanium dapat dipisahkan dari logam-logam lainnya dengan cara distilasi fraksi    tetrakloridanya yang sangat reaktif. Teknik ini dapat memproduksi germanium dengan kemurnian yang tinggi
B. Sifat Germanium   
•         Massa atom                :72,59
•         Bilangan oksidasi            :4
•         Nomor atom                :32
•         Titik didih                :2830 c
•         Titik leleh                :937,4 c
•         Massa jenis                :5,32 g/ml
•         Kerapatan                :1,88 gr/ml
•         Sifat fisik pada suhu kamar                :abu-abu putih
•         Jumlah ikatan dalam senyawa    :4
•         Rumus klorida            :GeCl4
•         Titik didih kloridanya        :84
•         Bentuknya                        :kristal dan rapuh
•           Bersifat                : semikonduktor dengan kemurnian yang sangat tinggi



C.Kegunaan Germanium
•         Ketika germanium didoping dengan arsenik, galium atau unsur-unsur lainnya digunakan sebagai transistor dalam banyak barang elektronik.
•         Sebagai semikonduktor
•         Sebagai bahan pencampur logam, sebagai fosfor di bola lampu pijar dan sebagai katalis.
•         Germanium dan germanium oksida tembus cahaya sinar infra merah dan digunakan dalam spekstroskopi infra merah dan barang-barang optik lainnya, termasuk pendeteksi infra merah yang sensitif
•         Index refraksi yang tinggi dan sifat dispersi oksidanya telah membuat germanium sangat berguna sebagai lensa kamera wide-angle dan microscope objectives. Bidang studi kimia organogermanium berkembang menjadi bidang yang penting.


2.4 Timah (Sn)
A.    Sejarah Timah
 Timah dalam bahasa Inggris disebut sebagai Tin dengan symbol kimia Sn. Nama latin dari timah adalah “Stannum” dimana kata ini berhubungan dengan kata “stagnum” yang dalam bahasa inggris bersinonim dengan kata “dripping” yang artinya menjadi cair / basah, penggunaan kata ini dihubungkan dengan logam timah yang mudah mencair.
Timah putih merupakan salah satu logam yang dikenal dan digunakan paling awal. Ditemukan  pada masa sebelum Masehi dan tidak diketahui siapa orang yang pertama kali menemukan Timah.
Timah tidak ditemukan dalam unsur bebasnya dibumi, akan tetapi diperoleh dari senyawaannya yaitu SnO2. Timah pada saat ini diperoleh dari mineral cassiterite atau tinstone.  Cassiterite adalah mineral timah oksida dengan rumus SnO2. Berbentuk kristal dengan banyak permukaan mengkilap sehingga tampak seperti batu perhiasan. Kristal tipis Cassiterite tampak translusen. Cassiterite adalah sumber mineral untuk menghasilkan logam timah yang utama Cassiterite banyak ditemukan dalam deposit alluvial/alluvium yaitu tanah atau sediment yang tidak berkonsolidasi membentuk bongkahan batu dimana dapat dapat mengendap di dasar laut, sungai, atau danau.

B.     Sifat Fisika Timah
•         Fasa                             : padatan
•         Densitas                       : 7,365 g/cm3 (Sn putih) 5,769 g/cm3 (Sn abu-abu)
•         Titik didih                     : 231,93 C
•         Titik didih                     : 2602 C
•         Panas fusi                     : 7,03 kJ/mol
•         Kalor jenis                    : 27,112 J/molK

C.     Sifat Kimia Timah
•         Bilangan oksidasi        : 4,2, -4
•         Nomor atom        : 50
•          Nomor massa        : 118,71
•          Elektronegatifitas    : 1,96 (skala pauli)
•          Energi ionisasi        : 708,6 kJ/mol
•          Jari-jari atom        : 140 pm
•          Jari-jari ikatan kovalen    : 139 pm

    D.    Kegunaan Timah   
•         Timah merupakan logam ramah lingkungan, penggunaan untuk kaleng makanan tidak berbahaya terhadap kesehatan manusia. Kebanyakan penggunaan timah putih untuk pelapis/pelindung, dan paduan logam dengan logam lainnya seperti timah hitam dan seng.
•         Logam timah banyak dipergunakan untuk solder(52%).Timah dipakai dalam bentuk solder merupakan campuran antara 5-70% timah dengan timbale akan tetapi campuran 63% timah dan 37% timbale merupakan komposisi yang umum untuk solder. Solder banyak digunakan untuk menyambung pipa atau alat elektronik
•          Industri plating (16%) , logam timah banyak dipergunakan untuk melapisi logam lain seperti seng, timbale dan baja dengan tujuan agar tahan terhadap korosi. Aplikasi ini banyak dipergunakan untuk melapisi kaleng kemasan makanan dan pelapisan pipa yang terbuat dari logam.
•         Pewter, merupakan paduan antara 85-99% timah dan sisanya tembaga, antimony, bismuth, dan timbale. Banyak dipakai untuk vas, peralatan ornament rumah, atau peralatan rumah tangga.
•         Untuk bahan dasar kimia (13%)
•          Kuningan & perunggu (5,5%)
•          Industri gelas (2%)
•          Dan berbagai macam aplikasi lain (11%).

2.5 Timbal (Pb)

A.    Sejarah Timbal
Timbal dalam bahasa Inggris disebut sebagai “Lead” dengan simbol kimia “Pb”. Simbol ini berasal dari nama latin timbal yaitu “Plumbum” yang artinya logam lunak. Logam timbal telah dipergunakan oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu (sekitar 6400 SM) hal ini disebabkan logam timbal terdapat diberbagai belahan bumi, selain itu timbal mudah di ekstraksi dan mudah dikelola. Unsur ini telah lama diketahui dan disebutkan di kitab Exodus. Para alkemi mempercayai bahwa timbal merupakan unsur tertua dan diasosiasikan dengan planet Saturnus.
Timbal didapatkan dari galena (PbS) dengan proses pemanggangan. Timbal tidak ditemukan bebas dialam akan tetapi biasanya ditemukan sebagai biji mineral bersama dengan logam lain misalnya seng, perak, dan tembaga. Sumber mineral timbal yang utama adalah “Galena (PbS)” yang mengandung 86,6% Pb dengan proses pemanggangan, “Cerussite (PbCO3)”, dan “Anglesite”(PbSO4).timbal organik ditemukan dalam bentuk senyawa Tetra Ethyl Lead (TEL) dan Tetra Methyl Lead (TML).




B.     Sifat dan Karakteristik Pb
Timbal atau Timah Hitam (Pb) adalah unsur yang bersifat logam, hal ini merupakan anomali karena unsur-unsur diatasnya (Gol IV) yakni Karbon dan Silikon bersifat non-logam.
1. Berwarna putih kebiru-biruan dan mengkilap.
2. Lunak sehingga sangat mudah ditempa.
3. Tahan asam, karat dan bereaksi dengan basa kuat.
4. Daya hantar listrik kurang baik. (Konduktor yang buruk)
5. Massa atom relative 207,2
6. Memiliki Valensi 2 dan 4.
7. Tahan Radiasi
Sifat Fisika Timbal
      Fasa pada suhu kamar             : padatan
      Densitas                                  : 11,34 g/cm3
      Titik leleh                                : 327,5 0C
      Titik didih                               : 17490C

C.     Kegunaan Timbal
•                Tetra etil lead disingkat sebagai TEL adalah senyawa organometalik yang memiliki rumus    Pb(CH3CH2). TEL dipakai sebagai zat “antiknocking” pada bahan bakar.
•                PbCl2 merupakan salah satu reagen berbasis timbal. Banyak digunakan sebagai bahan untuk produksi kaca yang menstransimisikan inframerah, memproduksi kaca ornament, dan juga sebagai bahan cat.
•                PbO2 (Plumbi oksida atau Timbal(IV) oksida) digunakan sebagai katoda dalam accu.
•                Timbal tetroksida (Pb3O4) banyak dipergunakan oleh industri penghasil baterai, kaca timbal, dan cat anti korosi.
•                Timbal dipakai dalam industri plastic PVC untuk menutup kawat listrik.
•                Timbal dipakai sebagai proyektil untuk alat tembak dan dipakai pada peralatan pancing untuk pemberat disebakan timbale memiliki densitas yang tinggi, harganya murah dan mudah untuk digunakan.
•                Lembaran timbal dipakai sebagai bahan pelapis dinding dalam studio musik
•                Timbal dipakai untuk pelindung alat-alat kedokteran, laboratorium yang menggunakan radiasi misalnya sinar X.
Bahaya timbal (Timah Hitam) : 
1. Dapat menyebabkan keracunan kronik pada otak dan pembuluh darah/saraf tubuh. Kandungan timbal yang tinggi dapat    menyebabkan terjadinya penurunan perkembangan intelegensia dan rentan terhadap ketidaksimbangan sistem saraf tubuh.
2. Dapat menyebabkan penyakit pernafasan dan pencernaan akut. Unsur timbal beresiko tinggi merusak kerja sistem metabolisme tubuh (ginjal, hati) serta menyebabkan infeksi pada sistem pernafasan.
3. Dapat menyebabkan melemahnya kerja zat-zat pembangun tulang pada tubuh anak. Hal ini dapat merusak struktur kandungan tulang tubuh anak pada masa pertumbuhannya, sehingga berpotensi menyebabkan kerapuhan tulang (osteophorosis).

SIFAT  FISIKA KARBON
SIFAT    KARBON
Titik leleh (K)    3.51
Titik didih (K)    3.93
Distribusi elektron    2.4
Energi pengionan Ev/atm atau Kj mol-1    11.3
Jari-jari kovalen A    1.09
jari-jari ion A    0.15 (C4+)
Keelektronegatifan    2.5

SIFAT KIMIA KARBON :
1)    Karbon bereaksi langsung dengan flour, dengan reaksi seperti berikut.
C(s) + 2F2(g)         CF4(g)
2)    Karbon dibakar dalam udara yang terbatas jumlahnya menghasilkan karbon monoksida.
  2C(s) + 02(g)      2CO(g)
3)    Membentuk asam oksi.
CO2(g)+H2O(l)         H4 CO3(l)
4)    Membentuk garam asam oksi.
Asam karbonat suatu asam diprotik yang khas, bereaksi dengan basa menghasilkan karbonat dan bikarbonat, antara lain sebagai berikut.
_K2CO3 = Kalium karbonat
_KHCO3 = Kalium bikarbonat
_MgCO3 = Magnesium bikarbonat
5)    Kecendrungan atom karbon membentuk ikatan kovalen tunggal, ikatan rangkap dua, dan ikatan rangkap tiga yang akan membentuk senyawa organik.
6)   
SIFAT FISIKA SILIKON
SIFAT    SILIKON
Titik leleh (K)    1.412
Titik didih (K)    2.680
Distribusi elektron    8.2
Energi pengionan Ev/atm atau Kj mol-1    8.2
Jari-jari kovalen A    8.2
jari-jari ion A    0.41 (Si4+)
Keelektronegatifan    1.8

SIFAT KIMIA SILIKON

1)    Silikon bereaksi dengan halogen, secara umum reaksi yang terjadi dapat dituliskan seperti berikut.
Si + 2X2     SiX4
2)    H4SiO4(l) + Na4SiO4 + H2O(I)
4NaOH(I)     natrium ortosilikat
3)    Silikon membentuk garam dari asam oksi, antara lain seperti berikut.
_Na2SiO3 =  Natrium metasilikat
_Mg2SiO4 = Magnesium ortosilikat
_LiAl(Si03)2 = Litium aluminium metasilikat
4)    SiO32-( aq) +H2O(l) D HsiO3(aq) +OH-(aq)
5)    Silikon membentuk molekul-mlekul dan ion-ion raksasa, dimana atom oksigen menempati kedudukan yang berselang seling.
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan

Dalam golongan IVA, tidak hanya unsur karbon dan silikon saja yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, terdapat pula unsur lain seperti Germanium (Ge), Timah (Sn), dan Timbal (Pb) yang juga memiliki kegunaan tersendiri yang sering digunakan dalam kehidupan dan tentunya memiliki sifat/ karakteristik masing-masing. Oleh karena itulah hendaknya unsur-unsur golongan IVA ini diketahui dan dipelajari agar lebih dapat memahami karakteristik dan kegunaan unsur-unsur didalamnya.



B.    Saran

Diharapakan pembaca dapat memahami unsur golongan IVA serta mengetahui unsur yang terdapat didalamnya tentang kegunaan, sifat, dll.


DAFTAR PUSTAKA



www.Muhammadkh.blogspot..com
www.Irwansahaja.blogspot.com
www.Perpustakaancyber.com
www.chem-is-try.org/materi_kimia
www.kimiamolekul.blogspot.com/2012
5:15 PM | 0 komentar | Read More