MAKALAH UNSUR KIMIA GOLONGAN VIII B

Written By Muh. Arifuddin on Wednesday, December 10, 2014 | 5:11 PM

UNSUR KIMIA GOLONGAN  VIII B
BAB II
PEMBAHASAN
1.    BESI (Fe)
a.    Pengertian
Besi mempunyai simbol Fe dan nomor atom 26. Besi merupakan logam transisi yang berada pada golongan VIII B dan periode 4. Besi adalah logam paling melimpah nomor dua setelah alumunium. Besi adalah logam yang dihasilkan dari bijih besi, dan jarang dijumpai dalam keadaan unsur bebas.
Besi adalah logam yang berasal dari bijih besi (tambang) yang banyak digunakan untuk kehidupan manusia sehari-hari. Selain ditemukan berlimpah di alam, besi  Juga ditemukan di matahari dan bintang. Dalam tabel periodik, besi mempunyai simbol Fe dannomor atom 26. Besi juga mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Besi bersifat keras, rapuh, dan umumnya mudah dicampur.
Besi adalah logam yang paling banyak dan paling beragam penggunaannya. Hal itu karena beberapa hal, diantaranya:
•    Kelimpahan besi di kulit bumi cukup besar
•    Pengolahannya relatif mudah dan murah
Besi mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan dan mudah dimodifikasi

b.    Sejarah
Berasal dari bahasa latin “ferrum” yang artinya iron (besi). Besi adalah logam yang berasal dari bijih besi (tambang) yang banyak digunakan untuk kehidupan manusia sehari-hari dari yang bermanfaat sampai dengan yang merusakkan. Pertama kali, besi digunakan oleh bangsa Sumeria dan Mesir, sekitar tahun 4000 SM, benda kecil, seperti mata lembing dan perhiasan, yang didapati dari meteor. Sekitar 3000 SM hingga 2000 SM, semakin banyak objek besi yang dikerjakan dihasilkan di Mesopotamia, Anatolia, dan Mesir. Pada zaman tersebut kemungkinan kegunaannya untuk upacara tertentu, dan besi merupakan logam yang mahal, lebih mahal berbanding emas(http//www.chem_is_try.org/besi).
Di negara China besi yang pertama kali digunakan adalah besi meteor, dengan bukti arkeologi mengenai  besi tempa yang muncul di barat laut, di daerah Xinjiang, pada abad ke-8 SM.
c.    Ciri-ciri Jelas Logam Besi (Fe)
Besi biasa mempunyai 56 ganda atom hidrogen biasa. Besi adalah logam paling banyak, dan dipercayai unsur kimia kesepuluh paling banyak di alam sejagat. Besi juga merupakan unsur paling banyak (menurut jisim, 34.6%) membentuk Bumi; penumpuan besi pada lapisan berlainan di Bumi berbeza antara tinggi peratusannya pada lapisan dalam sehingga 5% pada kerak bumi; terdapat kemungkinan bahawa teras dalam bumi mengandung hablur besi tunggal walaupun ia berkemungkinan sebatian besi dan nikel jumlah besar besi dalam Bumi dijangka menyumbang kepadamedan magnet Bumi. Simbolnya adalah Fe ringkasan kepada ferrum, perkataanLatin bagi besi.
Besi adalah logam yang dihasilkan dari bijih besi, dan jarang dijumpai dalam keadaan unsur bebas. Untuk mendapatkan unsur besi, campuran lain mesti disingkir melalui pengurangan kimia. Besi digunakan dalam penghasilan besi waja, yang bukannya unsur tetapi aloi, sebatian logam berlainan (dan sebahagian bukan-logam, terutamanya karbon).
Nukleus besi adalah antara nukleus-nukleus yang mempunyai tenaga pengikat tertinggi per nukleon, dan hanya diatasi oleh isotop nikel 62Ni. Nukleid stabil yang paling banyak di dalam alam semesta adalah 56Fe. Ini merupakan hasil daripada pelakuran nuklear pada bintang. Walaupun perolehan tenaga yang lebih tinggi boleh didapati dengan mensintesis 62Ni, namun proses ini tidak digemari kerana keadaan yang kurang sesuai pada bintang-bintang.
Apabila bintang gergasi mengecut pada penghujung hayatnya, tekanan dalaman dan suhu akan meningkat, membolehkan bintang seterusnya menghasilkan unsur yang lebih berat, walaupun keadaan ini adalah kurang stabil berbanding dengan unsur-unsur pada sekitar nombor jisim 60 ("kumpulan besi"). Ini menjurus kepada berlakunya supernova. Model kosmologi dengan alam sejagat terbuka meramalkan bahawa terdapatnya fasa di mana semua benda akan bertukar menjadi besi, hasil daripada tindak balas pembelahan dan pelakuran yang perlahan.
d.    Sifat – Sifat Logam Besi (Fe)
    Sifat Fisika
•    Titik didih                                  = 3134 K
•    Titik lebur                            = 1811 K
•    Massa atom                            = 55,845(2) g/mol
•    Konfigurasi electron              = [Ar] 3d6 4s2
•    Massa jenis fase padat                    = 7,86 g/cm³
•    Massa jenis fase cair pada titik lebur     = 6,98 g/cm³
•    Kalor peleburan                                   = 13,81 kJ/mol
•    Kalor penguapan                        = 340 kJ/mol
•    Elektronegativitas                               = 1,83 (skala Pauling)
•    Jari-Jari atom                                  = 140 pm
•    Pada suhu kamar berwujud padat, mengkilap dan berwarna keabuabuan.
•    Merupakan logam feromagnetik karena memiliki empat electron tidak berpasangan pada orbital d.
•    Penghantar panas yang baik.
•    Kation logam besi Fe berwarna hijau (Fe2+) dan jingga (Fe3+). Hal ini disebabkan oleh adanya elektron tidak berpasangan dan tingkat energi orbital tidak berbeda jauh. Akibatnya, elektron mudah tereksitasi ke tingkat energi lebih tinggi menimbulkan warna tertentu. Jika senyawa transisi baik padat maupun larutannya tersinari cahaya maka senyawa transisi akan menyerap cahaya pada frekuensi tertentu, sedangkan frekuensi lainnya diteruskan. Cahaya yang diserap akan mengeksitasi elektron ke tingkat energi lebih tinggi dan cahaya yang diteruskan menunjukkan warna senyawa transisi pada keadaan tereksitasi.
    Sifat Kimia
•    Unsur besi  bersifat elektropositif (mudah melepaskan elektron) sehingga bilangan oksidasinya bertanda positif.
•    Fe dapat memiliki biloks 2, 3, 4, dan 6. Hal ini disebabkan karena perbedaan energy elektron pada subkulit 4s dan 3d cukup kecil, sehingga elektron pada subkulit 3d juga terlepas ketika terjadi ionisasi selain electron pada subkulit 4s.
•    Logam murni besi sangat reaktif secara kimiawi dan mudah terkorosi, khususnya di udara yang lembab atau ketika terdapat peningkatan suhu.
•    Memiliki bentuk allotroik ferit, yakni alfa, beta, gamma dan omega dengansuhu transisi 700, 928, dan 1530oC. Bentuk alfa bersifat magnetik, tapi ketika berubah menjadi beta, sifat magnetnya menghilang meski pola geometris molekul tidak berubah.
•    Mudah bereaksi dengan unsur-unsur non logam seperti halogen, sulfur, pospor, boron, karbon dan silikon.
•    Larut dalam asam- asam mineral encer.
•    Oksidanya bersifat amfoter.

e.    Pembuatan Besi (Fe)
Bijih besi adalah bahan baku utama untuk pembuatan besi kasar, sedangkan besi kasar tersebut adalah bahan baku untuk pembuatan besi tempa, besi tuang dan baja. Bijih besi didapat dari hasil penambangan bijih besi. Sedangkan bahan-bahan lain yang bercampur dengan bijih tersebut selain kotoran yang merugikan antara lainbelerang ,pospor silika, tanah liat juga ada kotoran yang menguntungkan antara lainemas, platina, perak. Bijih besi yang umum dijumpai yaitu : Haematit (Fe2O3), Magnetit (Fe3O4), Pyrities (FeS2), Limonite (2Fe2O3.3H2O), Siderite (FeCO3). Beberapa cara pembuatan besi antara lain:
1.    Dalam industri, besi dihasilkan dari bijih, kebanyakan hematit (Fe2O3), melalui reduksi oleh karbon pada suhu 20000C.
2C + O2 → 2 CO
3CO + Fe2O3 → 2Fe + 3CO2
Besi yang dihasilkan dapat digunakan dalam sintesis senyawa-senyawa yangmengandung Fe.
2.    Melalui proses Pirometalurgi Besi
Sejumlah besar proses metalurgi menggunakan suhu tinggi untuk mengubah bijih logam menjadi logam bebas dengan cara reduksi. Penggunaan kalor untuk proses reduksi disebut pirometalurgi. Pirometalurgi diterapkan dalam pengolahan bijih besi. Reduksi besi oksida dilakukan dalam tanur sembur (blast furnace), yang merupakan reaktor kimia dan beroperasi secara terus-menerus.
Campuran material (bijih besi, kokas, dan kapur) dimasukkan ke dalam tanur melalui puncak tanur. Kokas berperan sebagai bahan bakar dan sebagai reduktor. Batu kapur berfungsi sebagai sumber oksida untuk mengikat pengotor yang bersifat asam. Udara panas yang mengandung oksigen disemburkan ke dalam tanur dari bagian bawah untuk membakar kokas. Di dalam tanur, oksigen bereaksi dengan kokas membentuk gas CO.
2C(s) + O2(g) → 2CO(g) ΔH = –221 kJ
Reaksinya melepaskan kalor hingga suhu tanur sekitar 2.300°C. Udara panas juga mengandung uap air yang turut masuk ke dalam tanur dan bereaksi dengan kokas membentuk gas CO dan gas H2.
C(s) + H2O(g) → CO(g) + H2(g) ΔH = +131 kJ
Reaksi kokas dan oksigen bersifat eksoterm, Kalor yang dilepaskan dipakai untuk memanaskan tanur, sedangkan reaksi dengan uap air bersifat endoterm. Oleh karena itu, uap air berguna untuk mengendalikan suhu tanur agar tidak terlalu tinggi (1.900°C). Pada bagian atas tanur ( 1.000°C), bijih besi direduksi oleh gas CO dan H2 (hasil reaksi udara panas dan kokas) membentuk besi tuang. Persamaan reaksinya:
Fe3O4(s) + 4CO(g) → 3Fe(l) + 4CO2(g) ΔH = –15 kJ
Fe3O4(s) + 4H2(g) → 3Fe(l) + 4H2O(g) ΔH = +150 kJ
Batu kapur yang ditambahkan ke dalam tanur, pada 1.000oC terurai menjadi kapur tohor. Kapur ini bekerja mereduksi pengotor yang ada dalam bijih besi, seperti pasir atau oksida fosfor.
CaCO3(s) ⎯Δ⎯→ CaO(l) + CO2(g)
CaO(l) + SiO2(l) →CaSiO3(l)
CaO(l) + P2O5(l) →Ca3(PO4)2(l)
Gas CO2 yang dihasilkan dari penguraian batu kapur pada bagian bawah tanur (sekitar 1.900°C) direduksi oleh kokas membentuk gas CO. Persamaan reaksinya:
CO2(g) + C(s) → CO(g) ΔH = +173 kJ
Oleh karena bersifat endoterm, panas di sekitarnya diserap hingga mencapai suhu ± 1.500°C. Besi tuang hasil olahan berkumpul di bagian dasar tanur, bersama-sama terak (pengotor). Oleh karena terak lebih ringan dari besi tuang, terak mengapung di atas besi tuang dan mudah dipisahkan, juga dapat melindungi besi tuang dari oksidasi.
f.    Senyawa - senyawa Besi (Fe)
1.    Tingkat oksidasi < 2
Umumnya membentuk senyawa-senyawa dengan ligan-ligan. Berinteraksi dengan hidrogen dengan ikatan M-HContoh : H2Fe(PF3)4.
2.    Tingkat oksidasi 2
•    Biasanya membentuk senyawaan biner dengan sifat,
•    Biasanya bersifat ionik
•    Oksidanya (contoh : FeO), b ersifat basa.
•    Mampu membentuk kompleks aquo, dengan jalan mereaksikan logam oksida, karbonat dalam larutan asam dan mereduksi katalitik. Kompleks aquo dari logam besi biasanya memberikan warna yang khas.
•    Garam-garam terhidrat dengan anion biasanya mengandung [M(H2O)6)]2-, contoh FeF2.8H2O.
3.    Tingkat Oksidasi 3
Contoh senyawa klorida, bromida, iodida dari besi yang bersifat kovalen, sedangkan senyawa oksidanya seperti Fe2O3 bersifat ionik.
4.    Tingkat Oksidasi 4
Umumnya dikenal sebagai kompleks fluoro, dan amino okso.
5.    Tingkat Oksidasi  ≥5
Dikenal dalam kompleks flioro, amon okso, mosalnya CrF5 dan K2FeO4 yang semuanya merupakan zat pengoksida yang kuat.
g.    Kelimpahan (Fe)
Besi merupakan unsur yang ditemukan berlimpah di alam. Juga ditemukan dalam matahari dan bintang lainnya dalam jumlah yang seadanya. Inti bumi diyakini mayoritas unsur penyusunnya adalah besi dan nikel. Besi juga diketahui sebagai unsur yang paling banyak membentuk bumi, yaitu kira-kira 4,7 - 5 % pada kerak bumi.
Kebanyakan besi terdapat dalam batuan dan tanah sebagai oksida besi, seperti oksida besi magnetit (Fe3O4) mengandung besi 65 %, hematite (Fe2O3) mengandung 60–75 % besi, limonet (Fe2O3 . H2O) mengandung besi 20 % dan siderit (Fe2CO3). Dalam kehidupan, besi merupakan logam paling biasa digunakan dari pada logam-logam yang lain.
Hal ini disebabkan karena harga yang murah dan kekuatannya yang baik serta penggunaannya yang luas. Bijih  besi yang umum adalah hematit, yang sering terlihat sebagai pasir hitam sepanjang pantai dan muara aliran.
Besi merupakan campuran dari 4 isotop stabil yaitu 54Fe, 56Fe, 57Fe and 58Fe. Kelimpahan semua isotop-isotop Fe di alam adalah 54Fe (5.8%), 56Fe (91.7%), 57Fe (2.2%) dan 58Fe (0.3%). 60Fe adalah radioaktif yang mempunyaiwaktu paruh yang panjang (1.5 juta tahun). Ada pula sepuluh isotop lainnya yang tidak stabil.


h.    Manfaat Besi (Fe)
Besi merupakan logam paling biasa digunakan di antara semua logam, yaitu mengandung 95% dari semua logam yang dihasilkan di seluruh dunia. Besi amat diperlukan, terutama dalam penggunaan seperti: Rel kereta, Perabotan, Alat-alat pertukangan, Alat transportasi, peralatan perang, peralatan mesin, tiang listrik, penangkal petir, pipa saluran,rumah/ gedung menggunakan besi baja sebagai tiang-tiang penahannya, dan Badan kapal untuk kapal besar.
Manfaat besi ternyata tidak terbatas sebagai bahan pembuatan perlengkapan yang sangat membantu kehidupan manusia, tetapi besi juga memainkan peranan yang istimewa dalam daur kehidupan organisme hidup. Besi merupakan salah satu mikronutrien penting bagi makhluk hidup. Besi sebagian besar terikat dengan stabil dalam logam protein (metalloprotein), karena besi dalam keadaan bebas dapat menyebabkan terbentuknya radikal bebas yang bersifat toksik pada sel.
Besi adalah penyusun utama kelangsungan makhluk hidup dan bekerja sebagai pembawa oksigen dalam hemoglobin. FeSO4 digunakan sebagai sumber mineral besi untuk terapidefisiensi/kekurangan zat besi dan digunakan untuk membuat tinta bubuk.Fe3SO4 digunakan untuk pewarnaan tekstil dan pengetesan aluminium.
i.    Korosi Besi (Fe)
Salah satu kelemahan besi adalah mudah mengalami korosi. Korosi menimbulkan banyak kerugian karena mengurangi umur pakai berbagai barang atau bangunan yang menggunakan besi atau baja. Sebenarnya korosi dapat dicegah dengan mengubah besi menjadi baja tahan karat (stainless steel), akan tetapi proses ini terlalu mahal untuk kebanyakan penggunaan besi.
Korosi besi memerlukan oksigen dan air. Berbagai jenis logam contohnya Zink dan Magnesium dapat melindungi besi dari korosi. Cara-cara pencegahan korosi besi yang akan dibahas berikut ini didasarkan pada dua sifat tersebut.
    Tin Plating (pelapisan dengan timah).
Kaleng-kaleng kemasan terbuat dari besi yang dilapisi dengan timah. Pelapisan dilakukan secara elektrolisis, yang disebut tin plating. Timah tergolong logam yang tahan karat. Akan tetapi, lapisan timah hanya melindungi besi selama lapisan itu utuh (tanpa cacat). Apabila lapisan timah ada yang rusak, misalnya tergores, maka timah justru mendorong/mempercepat korosi besi.
Hal itu terjadi karena potensial reduksi besi lebih negatif daripada timah. Oleh karena itu, besi yang dilapisi dengan timah akan membentuk suatu sel elektrokimia dengan besi sebagai anode. Dengan demikian, timah mendorong korosi besi. Akan tetapi hal ini justru yang diharapkan, sehingga kaleng-kaleng bekas cepat hancur.
    Galvanisasi (pelapisan dengan Zink).
Pipa besi, tiang telepon dan berbagai barang lain dilapisi dengan zink. Berbeda dengan timah, zink dapat melindungi besi dari korosi sekalipun lapisannya tidak utuh. Hal ini terjadi karena suatu mekanisme yang disebut perlindungan katode.
Oleh karena potensial reduksi besi lebih positif daripada zink, maka besi yang kontak dengan zink akan membentuk sel elektrokimia dengan besi sebagai katode. Dengan demikian besi terlindungi dan zink yang mengalami oksidasi (berkarat). Badan mobil-mobil baru pada umumnya telah digalvanisasi, sehingga tahan karat.
    Cromium Plating (pelapisan dengan kromium).
Besi atau baja juga dapat dilapisi dengan kromium untuk memberi lapisan pelindung yang mengkilap, misalnya untuk bumper mobil. Cromium plating juga dilakukan dengan elektrolisis. Sama seperti zink, kromium dapat memberi perlindungan sekalipun lapisan kromium itu ada yang rusak.
    Sacrificial Protection (pengorbanan anode).
Magnesium adalah logam yang jauh lebih aktif (berarti lebih mudah berkarat) daripada besi. Jika logam magnesium dikontakkan dengan besi, maka magnesium itu akan berkarat tetapi besi tidak. Cara ini digunakan untuk melindungi pipa baja yang ditanam dalam tanah atau badan kapal laut. Secara periodik, batang magnesium harus diganti.
Besi merupakan salah satu unsur paling banyak di Bumi, membentuk 5% daripada kerak Bumi. Kebanyakan besi ini hadir dalam berbagai jenis oksida besi, seperti bahan galian hematit Fe2O3, magnetit , dan takonit. Dalam perindustrian, besi dihasilkan daripada bijih, kebanyakannya hematit (sedikit Fe2O3) dan magnetit (Fe3O4), melalui penurunan oleh karbon pada suhu sekitar 2000 °C.
j.    Gambar Unsur
   

2.    Logam Rutenium (Ru)
a.    Pengertian
Unsur yang tergolong logam transisi; berwarna putih, keras, berda dalm bentuk empat kristal, baru bereaksi pada udara dengan suhu 800. Tahan terhadap asam maupun aqua regia (tetapi bila ditambahkan kalium klorat, logam ini teroksidasi dengan disertai letupan), tidak tahan terhadap halogen dan basa kuat. Dialam ditemukan bersama unsur transisi terutama bersama platina, unsur ruthenium diperoleh melalui proses kimia yang cukup rumit; pada tahap akhir melibatkan reduksi terhadap ammonium ruthenium klorida oleh H2 yang menghasilkan serbuk logam Rutenium (Mulyono, 2005).

b.    Sejarah Terbentuknya Rutenium (Ru)
Pada tahun 1827, Berzelius dan Osann menguji residu yang tersisa setelah melarutkan platina kasar dari pegunungan Ural dalam aqua regia. Bila Berzelius tidak menemukan logam-logam yang tidak lazim, sementara Osann menduga bahwa ia telah menemukan tiga logam baru, yang salah-satunya  ia namakan rutenium. Pada tahun 1844, Klaus dikenal oleh khalayak sebagai penemu rutenium dan menunjukkan bahwa rutenium oksida yang didapat Osann sangat tidak murni dan mengandung logam baru. Klaus mendapatkan 6 gram rutenium dari residu  pelarutan platina kasar yang tidak larut dalam auqa regia.
c.    Sumber Rutenium (Ru)
Sebagai anggota dari grup platina, rutenium terdapat di alam dengan anggota grup platina yang lain dalam bijih yang berasal dari pegunungan Ural, dan di Amerika Utara dan Amerika Selatan. Rutenium juga ditemukan bersama logam grup platina dalam jumlah sedikit tapi dihasilkan secara komersial dalam mineral pentlandit (mineral besi-nikel sulfida, (Fe,Ni)9S8) di daerah Sudbury, kawasan penambangan nikel Ontario, dan dalam mineral piroksinit di Afrika Selatan.


d.    Pembuatan Rutenium (Ru)
Rutenium diisolasi besar-besaran dengan proses kimiawi yang rumit, dengan tahap akhirnya adalah reduksi ammonium rutenium klorida dengan hidrogen, yang menghasilkan bubuk rutenium.  Bubuk ini disatukan dengan tekhnik metalurgi bubuk atau dengan pengelasan busur argon.
e.    Sifat-sifat Rutenium (Ru)
 Rutenium adalah logam berwarna putih, keras dan memiliki modifikasi empat Kristal. Tidak mudah kusam pada suhu kamar, tapi teroksidasi  (dengan menghasilkan ledakan. Mudah bereaksi dengan senyawa halogen, basa dan lain-lain. Rutenium dapat dilapisi dengan metode elektro deposisi  atau denganmetode  dekomposisi suhu. Logam ini merupakan pengeras platina dan paladium yang paling efektif, dan membentuk alloy dengan platina atau paladium untuk menghasilkan sifat hambatan listrik yang luar biasa.
Alloy rutenium-molibdenum dilaporkan bersifat superkonduktif pada suhu 10.6K.  Ketahanan korosi pada titanium dapat diperbaiki seratus kali lipat dengan penambahan 0.1% rutenium. Rutenium juga merupakan katalis yang serba guna. Asam sulfida dapat dipecah oleh cahaya dengan menggunakan suspensi partikel CdS yang diisi dengan rutenium oksida. Diduga dapat diterapkan untuk menghilangkan H2S pada pemurnian oli dan proses industri yang lainnya.  Setidaknya, ada delapan bilangan oksidasi yang ditemukan, tapi di antara delapan bilangan tersebut, hanya bilangan +2, +3, +4 yang umum ditemukan. Senyawa rutenium memiliki ciri-ciri yang menyerupai  senyawa kadmium.
Rutenium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambangRu dan nomor atom 44. Dibawah ini merupakan tabel tentang unsur rutenium.
    Sifat fisika
Adapun sifat fisika dari rutenium adalah sebagai berikut :
•    Massa jenis (sekitar suhu kamar) 12.45 g/cm³
•    Massa jenis cair pada titik lebur 10.65 g/cm³
•    Titik lebur 2607 K (2334 °C, 4233 °F)
•    Titik didih 4423 K(4150 °C, 7502 °F)
•    Kalor peleburan 38.59 kJ/mol
•    Kalor penguapan 591.6 kJ/mol
•    Kapasitas kalor (25 °C) 24.06 J/(mol•K)

    Sifat Kimia
Adapun sifat kimia dari ruthenium adalah sebagai berikut :
•    Struktur kristal hexagonal
•    Bilangan oksidasi 2, 3, 4, 6, 8
•    Elektronegativitas 2.2 (skala Pauling)
•    Energi ionisasi pertama: 710.2 kJ/mol
•    Energi ionisasi ke-2: 1620 kJ/mol
•    Energi ionisasi ke-3: 2747 kJ/mol
•    Jari-jari atom 130 pm
•    Jari-jari kovalen 126 pm

f.    Kegunaan Ruthenium
Logam ini merupakan pengeras platina dan paladium yang paling efektif, dan membentuk alloy dengan platina atau paladium untuk menghasilkan sifat hambatan listrik yang luar biasa. Alloy rutenium-molibdenum dilaporkan bersifat superkonduktif pada suhu 10.6K.  Ketahanan korosi pada titanium dapat diperbaiki seratus kali lipat dengan penambahan 0.1% rutenium. Rutenium juga merupakan katalis yang serba guna
[(NH3)5Ru-O-Ru(NH3)4-O-Ru(NH3)5]6+ (Rutenium Merah)
Suatu noda yang dihasilkan untuk meramalkan selaput polianionik

g.    Reaksi-reaksi Ruthenium
    Reaksi dengan udara
Ru(s) + O2(g)RuO2(s)
    Reaksi dengan halogen
Rutenium bereaksi dengan fluorin berlebih untuk membentuk ruthenium(IV) fluorida:
Ru(s) + 3F2(g)RuF6(s)
h.    Gambar Unsur

3.    Kobalt (Co)
a.    Pengertian
Kobalt adalah suatu unsurnkimia dalam table periodic yang memiliki lambang Co dan nomor atom 27.Elemen ini biasanya hanya ditemukan dalam bentuk campuran di alam. Elemen bebasnya, diproduksi dari peleburan reduktif, adalah logam berwarna abu-abu perak yang keras dan berkilau
.
b.    Ketersediaan
Unsur kimia kobal tersedia di dalam banyak formulasi yang mencakup kertas perak, potongan, bedak, tangkai, dan kawat.
Kobalt terdapat dalam mineral kobaltit, smaltit dan eritrit. Sering terdapat bersamaan dengan nikel, perak, timbal, tembaga dan bijih besi, yang mana umum didapatkan sebagai hasil samping produksi. Kobal juga terdapat dalam meteorit.
Bijih mineral kobalt yang penting ditemukan di Zaire, Moroko, dan Kanada. Survei badan geologis Amerika Serikat telah mengumumkan bahwa di dasar bagian tengah ke utara Lautan Pasifik kemungkinan kaya kobal dengan kedalaman yang relatif dangkal, lebih dekat ke arah Kepulauan Hawai dan perbatasan Amerika Serikat lainnya.

c.    Sifat-Sifat Kobalt
    Sifat Fisika
•    Berwarna abu-abu metalik
•    Kobal bersifat rapuh, logam keras, menyerupai penampakan besi dan nikel. Kobal memiliki permeabilitas logam sekitar dua pertiga daripada besi. Kobal cenderung terdapat sebagai campuran dua allotrop pada kisaran suhu yang sangat lebar. Transformasi antara dua bentuk ini bersifat lembam dan ditemukan dengan variasi tinggi sebagaimana dilaporkan pada sifat fisik kobal.
•    Massa jenis (mendekati suhu kamar) 8.90 g•cm−3
•    Memiliki titik lebur sebesar 1768 K, 1495 °C, 2723 °F sedangkan titik didihnya mencapai 3200 K, 2927 °C, 5301 °F
•    Kalor peleburan                         16.06 kJ•mol−1
•    Kalor penguapan                       377 kJ•mol−1
•    Kapasitas kalor                          24.81 J•mol−1•K−1

    Sifat Kimia Kobalt :
•    Mudah larut dalam asam – asam mineral encer
•    Kurang reaktif
•    Dapat membentuk senyawa kompleks
•    Senyawanya umumnya berwarna
•    Dalam larutan air, terdapat sebagai ion Co2+ yang berwarna merah
•    Senyawa – senyawa Co(II) yang tak terhidrat atau tak terdisosiasi berwara biru.
•    Ion Co3+ tidak stabil, tetapi kompleks – kompleksnya stabil baik dalam bentuk larutan maupun padatan.
•    Kobalt (II) dapat dioksidasi menjadi kobalt(III)
•    Bereaksi dengan hidogen sulfida membentuk endapan hitam
•    Tahan korosi

    Sifat Atom     
•    Bilangan oksidasi                                  5, 4 , 3, 2, 1, -1 (oksida amfoter)
•    Elektronegativitas                                  1.88 (skala Pauling)
•    Energi ionisasi
•    Pertama                                      760.4 kJ•mol−1
•    kedua                                         1648 kJ•mol−1
•    ketiga                                         3232 kJ•mol−1
•    Jari-jari atom                              125 pm
•    Jari-jari kovalen                         126±3 (low spin), 150±7 (high spin) pm
    Sifat lainnya    :
•    Struktur kristal                           hexagonal
•    Pembenahan magnetik               feromagnetis
•    Keterhambatan elektris              (20 °C) 62.4 nΩ•m
•    Konduktivitas termal                 100 W•m−1•K−1
•    Ekspansi termal                         (25 °C) 13.0 µm•m−1•K−1
•    Kecepatan suara (batang ringan)           (20 °C) 4720 m•s−1
•    Modulus Young                                    209 GPa
•    Modulus Shear                          75 GPa
•    Bulk modulus                            180 GPa
•    Rasio Poisson                          0.31
•    Kekerasan Mohs                     5.0
•    Kekerasan Viker                     1043 MPa
•    Kekerasan Brinell                    700 MPa
•    Nomor CAS                            7440-48-4

d.    Pembuatan Kobalt
Unsur cobalt di alam selalu didapatkan bergabung dengan nikel dan biasanya juga dengan arsenik. Mineral cobalt terpenting antara lain Smaltite (CoAs2), cobalttite (CoAsS) dan Lemacite ( Co3S4 ). Sumber utama cobalt disebut “Speisses” yang merupakan sisa dalam peleburan bijih arsen dari Ni, Cu, dan Pb.
Unsur cobalt diproduksi ketika hidroksida hujan, akan timbul hipoklorit sodium ( NaOCl) . Berikut reaksinya :
2Co2+(aq) + NaOCl(aq) + 4OH-(aq) + H2O 2Co(OH)3(s) + NaCl(aq)

Trihydroxide Co(OH)3 yang dihasilkan kemudian dipanaskan untuk membentuk oksida dan kemudian ditambah dengan karbon sehingga terbentuklah unsur kobalt metal. Berikut reaksinya :
2Co(OH)3 (heat) Co2O3 + 3H2O
2Co2O3 + 3C 4Co(s) + 3CO2(g)

e.    Kegunaan Kobalt   
Kobal dicampur dengan besi, nikel, dan logam lainnya untuk membuat Alnico, alloy dengan kekuatan magnet luar biasa untuk berbagai keperluan. Alloy stellit, mengandung kobal, khrom, dan wolfram, yang bermanfaat untuk peralatan berat, peralatan yang digunakan pada suhu tinggi, maupun peralatan yang digunakan dengan kecepatan tinggi.
Kobal juga digunakan untuk baja magnet dan tahan karat lainnya. Sebagai alloy, digunakan dalam turbin jet, dan generator turbin gas. Logam digunakan dalam elektroplating karena sifat penampakannya, kekerasannya, dan sifat tahan oksidasinya.
Garam kobal telah digunakan selama berabad-abad untuk menghasilkan warna biru brilian yang permanen pada porselen, kaca, pot, keramik dan lapis e-mail gigi. Garam kobal adalah komponen utama dalam membuat biru Sevre dan biru Thenard. Larutan kobal klorida digunakan sebagai pelembut warna tinta. Kobal digunakan secara hati-hati dalam bentuk klorida, sulfat, asetat, nitrat karena telah ditemukan efektif dalam memperbaiki penyakit kekurangan mineral tertentu pada binatang. Tanah yang layak mengandung hanya 0.13 – 0.30 ppm kobal untuk makanan binatang.
    Penggunaan kobalt di Industri
•     Radioisotop dalam industri.
•    Kobal-60: Digunakan untuk sterilisasi gamma, radiografi industri, kepadatan dan ketinggian mengisi.
•    Industri mobil memakai paduan bahan kobalt.
•    Paduan baja dan kobalt banyak digunakan untuk konstruksi pesawat terbang atau konstruksi yang harus tahan panas dan tahan aus.
Logam Cobalt sebenarnya dibutuhkan manusia dalam jumlah yang sangat sedikit untuk proses pembentukan butir darah merah. Cobalt (Co) dalam jumlah tertentu dibutuhkan tubuh melalui Vitamin B12 yang masuk ke tubuh manusia

f.    Tingkat Bahaya Kobalt
•    Toksisitas kobalt cukup rendah dibandingkan dengan logam lain dalam tanah.
•    Hewan diberikan kobalt klorida perorally atau melalui suntikan menunjukkan konsentrasi yang lebih tinggi dalam hati, dengan konsentrasi agak rendah di ginjal dan limpa.
•    Kobalt garam terhirup menyebabkan iritasi pernafasan mungkin menyebabkan oedema paru (pneumonia kimia) pada hewan.
•    Cobalt (Co) dalam jumlah yang besar yang masuk ke dalam tubuh akan merusak kelenjar gondok, sel darah merah menjadi berubah, tekanan darah menjadi tinggi, pergelangan kaki menjadi bengkak, penyakit gagal jantung, sesak nafas, batuk-batuk dan kondisi badan yang lemah.


g.    Pencegahan dan Penanggulangan Pencemaran Kobalt
Wabah keracunan Cobalt pernah terjadi di Amerika tahun 1964-1966 di kota Nebraska dan Ohama. Masyarakat kedua kota tersebut mengalami gagal jantung. Penyebabnya adalah beberapa Industri menggunakan Cobalt (Co) dalam proses produksi misalnya : produksi minuman kaleng.
Cara pencegahannya dan penanggulangan yang dapat dilakukan terhadap pencemaran kobalt adalah:
•    Melakukan pengolahan terhadap air limbah yang mengandung logam Co sehingga aman dibuang ke lingkungan.
•    Menanam tanaman eceng gondok di badan air yang tercemar oleh logam Co.
•    Melakukan pengolaham kembali atau recovery

h.    Keberadaan di Alam
Di alam, kobalt terdapat dalam bentuk senyawa, seperti mineral kobalt glans (CoAsS), linalit (Co3S4), dan smaltit (CoAs2) dan eritrit. Sering terdapat bersamaan dengan nikel, perak, timbal, tembaga dan bijih besi, yang mana umum didapatkan sebagai hasil samping produksi. Kobal juga terdapat dalam meteorit.
Bijih mineral kobal yang penting ditemukan di Zaire, Moroko, dan Kanada. Survei badan geologis Amerika Serikat telah mengumumkan bahwa di dasar bagian tengah ke utara Lautan Pasifik kemungkinan kaya kobal dengan kedalaman yang relatif dangkal, lebih dekat ke arah Kepulauan Hawai dan perbatasan Amerika Serikat lainnya.

i.    Gambar Unsur

4.    Rodium (Rh)
a.    Pengertian
Rhodiumadalah suatu unsur kimia dalamtabel periodikyang memiliki lambang Rh dan nomor atom 45. Rhodium adalah logam yang mirip dengan platinum dan punya warna putih yang mirip dengan platinum, Rhodium sering digunakan untuk melapisi emas putih atau perak untuk membuatnya tampak lebih terang dan lebih tahan lama, logam ini sangat keras dan sulit pudar. Rhodium umumnya digunakan sebagai pelindung plating pada keping erras dan perak. Rhodium adalah logam yang paling langka dan paling mahal dari semua logam yang digunakan dalam perhiasan bahkan harganya lebih mahal dibanding emas.
b.    Sifat Fisika dan Kimia:
•    Rodium bemarna putih keperakan dan bila dipijarkan perlahan-lahan di udara, akan berubah menjadi resqui oksida. Pada suhu yang lebih tinggi, resqui oksida ini kembali menjadi unsur radium. Logam ini memiliki titik cair yang tinggi dan bobot jenis yang lebih rendah dari platina. Sifat lainnya adalah reflektif, keras dan tahan lama.
•    Termasukfasesolid
•    Massa jenis (sekitar suhu kamar) 12.41 g/cm3
•    Massa jenis cair pada titik lebur 10.7g/cm3
•    Titik lebur 2237 K (1964 °C, 3567 °F)
•    Titik didih 3968 K (3695 °C, 6683 °F)
•    Kalor peleburan 26.59 kj/mol
•    Kalor penguapan 494 kj/mol
•    Kapasitas kalor (25 °C) 24.98 J/<mol-K)
•    Struktur kristal cubic face centered
•    Bilangan oksidasi 2,3,4(amphotericoxide)
•    Elektronegativitas 2.28 (skala Pauling)
•    Energi ionisasi
Pertama         719.7kJ/mol
Kedua         1740kJ/mol
Ketiga         2997 kj/mol
•    Jari-jari atom     135pm
•    Jari-jari atom (terhitung)  173pm
•    Jari-jari kovalen     135pm


Sifat-sifat lainnya :
•    Hambat jenis listrik     (0 °C) 43.3nn-m
•    Konduktivitastermal     (300 K) 150WAm-K)
•    Ekspansi termal        (25°C)8.20rV(m-K)
•    kecepatan suara (kawat tipis) (20 °C) 4700 m/s
•    Modulus Young         275 G Pa
•    Modulus geser         150 GPa
•    Modulus ruah         380 G Pa
•    Nisbah Poisson         0.26
•    Skala kekerasan Mohs     6.0
•    Kekerasan Vickers     1246 M Pa
•    Kekerasan Brinell         1100 MPa
•    Nomor CAS         7440-16-6

c.    Kelimpahan di Alam: 
Radium dihasilkan dari peluruhan unsur yang lebih berat Waktu paruh radium yang singkat menyebabkan unsur radium sangat jarar^g ditemukan. Keberadaannya dialam pun sangat sedikit, dalam? ton batuan uranium(pitchblende) hanya terdapatsekitar 1 gram radium. Kelimpahan radium pada kerak bumi adalah 1x 10 ppna sedar^gkan kdimpahannya dalam laut adalah 2 x 10 ppm.
Logam ini ditemukan dalam jumlah kecil dalam bijih uranium dan thorium dalam batu pitchblende. Diperkirakan bahwa setiap kilometer persegi permukaan bumi (hingga kedalaman 40 cm) berisi 1 gram radium. Jumlah radium dalam bijih uranium bervariasi antara 50 dan 350 mg/ton. Dan juga terkandung dalam bijih Zaire. Radium dapat ditemukan dalam sebagai matriks lingkungan, seperti batu-batuan, tanah, air (air tanah, air laut, air mineral, dan air dari sumber air panas), tanaman (tanaman darat dan tanaman air), hewan (hewan darat dan hewan air), udara, dan manusia.
Masuknya radium dari dalam tanah ke air, dapat secara alami, yaitu dengan migrasi seperti yang telah dijelaskan di atas, di samping itu jt<ga dapat berasal dari atmosfer akibat dari kegiatan manusia yang memanfaatkan sumber-sumber alam dari dalam tanah, misalnya kegiatan penambangan, terutama tambang fosfat termasuk limbah pabrik pembuatan pupuk fosfat PLTU batubara (coal fly ash), bahan-bahan bangunan (gipsum, semen, dan pasir).
Akibat lepasan 226Ra ke lingkungan karena kegiatan manusia, menurut Dickson diperkirakan  bahwa sekitar 2,4 x 1014 BqAahun masuk ke dalam lapisan atmosfer. Kadar 226Ra dalam lapisan troposfer berkurang dengan ketinggian dan kadarnya sangat rendah di lapisan atmosfer atas. Distribusi vertikal dalam lapisan untuk lapisan stratosfer rendah sama dengan kadar 238U, 210 Pb, dan Pb (stabil), yang semua bersumber pada pemnukaan bumi. Kejadian alami dan kegiatan manusia memberi kontribusi cemaran radium di lapisan atmosfer, yang akhirnya 226Ra dapat jatuh ke bumi bersama-sama dengan air hujan. Kontribusi 226Ra di lingkungan yang berasal dari atmosfer relatif kecil, sedangkan kontribusi paling besar berasal dari air buangan akibat kegiatan penambangan, terutama penambangan batubara sampai mencapai kadar ratusan BqAg. Pernah dilaporkan di Rusia (1983), hasil penggalian batubara 2,8 x 103 ton dapat menghasilkan lepasan 226Ra total tahunan ke lingkungan (sungai) mendekati 6 x 1012 Bq. Sehingga kemungkinan terjadinya pencemaran lingkungan oleh 226Ra baik yang berasal dari kegiatan manusia maupun secara alami perlu dikendalikan secara sungguh-sungguh. Jejak radionuklida 226Ra dari bermacam- macam sumber pencemar melalui berbagai media dan masuk ke dalam tubuh manusia.

d.    Pembuatan Rhodium:
Radium dibuat dengan menggunakan limbah plitchblende yang merupakan bijih mineral yang dihasilkan oleh uranium Pembuatan radium ini ditemikanoleh Pierre Cumedan Marie Currie. Unsur uranium diisilasi oleh Currie melalui anamalgamnya.
e.    Kegunaan:
Kegunaan utama rodium adalah bagian dari alloy untuk mer^geraskan platina dan palladium Alloy semacam ini digunakan untuk rakitan gulungan kawat koil dalam turgku pemanas, pembuatan termokopel, bushing (proses pembentukan garis silindris untuk menahan gerakan mekanis) pada produksi serat kaca, dektroda pada kabel kontak pemercik api pada pesawat terbang, dan pembuatan cawan porselen. Radium sangat berguna sebagai bahan kontak listrik karena radium memiliki hambatan listrik yang rendah, hambatan kontak yang rendah dan stabil, dan sangat tahan terhadap korosi. Lapisan radium, dihasilkan dengan metode dectroplatirig atau dengan evaporasi (penguapan), bersifat keras dan digunakan untuk instrument optis. Rodium juga digunakan untuk perhiasan wanita, dekorasi, dan sebagai katalis.
Penggunaan utama dari unsur ini adalah sebagai agen untuk platinum paduan pengerasan dan paladiumi Paduan ini digunakan dalam gulungan fajr^gku, ring untuk produksi serat gelas, demen tennokopel, dektroda untuk busi pesawat terbang, dan cawan lebur laboratorium.
Kegunaan lain meliputi:
•    Hal ini digunakan sebagai bahan kontak listrik karena resistansi rendah listrik, resistansi kontak rendah dan stabil, dan ketahanan korosi yang tinggi.
•    Rhodium Disepuh, yang dibuat oleh elektroplating atau penguapan, sangat keras dan digunakan untuk instmmen optik.
•    logam ini menemukan digunakan dalam perhiasan dan dekorasi. Hal ini dilapisi pada ennas putih dan platinum untuk memberikan permukaan putih reflektif. Hal ini dikenal sebagai radium berkedip dalam bisnis perhiasan.
•    Hal ini juga dapat digunakan dalam lapisan perak sterling untuk memperkuat logam dari pada, sebagai akibat dari sanyawa tembaga ditemukan di sterling silver. 
•    Ini juga merupakan katalis yang sangat berguna dalam sejumlah proses industri (terutama digunakan dalam sistem katalitik konverter mobil katalitik dan katalitik untuk karbonilasi metanol untuk menghasilkan asam asetat oleh proses Monsanto). Hal ini digunakan untuk mengkatalisis penambahan hydrosilanes ke ikatan rangkap, sebuah proses penting dalam pembuatan karet si l i kon tertentu.
•    kompleks ion radium dengan BINAP memberikan katalis kirai banyak digunakan untuk sintesis kirai, seperti dalam sintesis menthol.
•    Hal ini juga digunakan sebagai filter dalam sistem mamografi karena karakteristik sinar-x yang di hasilkan.
•    Hal ini juga digunakan di permukaan pena kualitas tinggi karena tinggi ketahanan karakteristik. Pena ini termasuk Graf von Faber-Castdl yang agak kurang terkenal dari Montblanc, tapi menghasilkan pena yang sangat terbatas.

f.    Persenyawaan
Dikarenakan waktu paruhnya yang pendek serta intensitas radioaktif itasnya yang besar, senyawa radium cukup jarang ditemukan. Kebanyakan senyawa radium terdapatdalam bijih urani um. Senyawa dari radi um yang pali ng banyak ditemukan dari bijih uranium (pitchblende) adalah radium klorida. Radium Klorida (RaClz).
Radium klorida merupakan padatan berwama putih dan dapat memancarkan cahaya berwarna biru-kehijauan. Kelarutannya dalam air lebih kecil jika dibandingkan dengan senyawa klorida dari logam alkali tanah yang lain. Padatan radium kl ari dabi asanya diperoleh dalam bentuk radium klorida dihidrat, RaOz.W^O. Untuk mendapatkan radium klorida anhidrat pelu dilakukan pemanasan di udara pada suhu1000C diikuti dengan pemanasan dalam gas argon pada suhu 520 C selama 51/2jann Kegunaan dari radium klorida adalah untuk pemisahan logam radium dari logambarium dengan memanfaatkan kelarutannya yang rendah. Pada bidang esehatan,digunakan untuk memproduksi gas radon yang dulunya digunakan untuk pengobatankanker.Sdain radium klorida, radium jijga ditemui dalam bentuk persenyawaannyadengan halida lain seperti radium bromida (RaBrz) dan radium iodida (Ray, namun sifat-sifatnya serta kegunaannya masih belum banyak diketahui, Senyawa radiumoksida (RaO) dan radium nitrida (Ra3N2) merupakan senyawa yang dihasilkan jika radium terekspos di udara. Sedangkan senyawa radium hidroksida (RaOH2) dihasilkan dari reaksinya dengan air. Radium hidroksida lebih mudah larut jika dibandingkandengan hidroksida dari alkali tanah lainnya, membuatnya dapat dipisahkan dengan carapresipitasi menggunakan larutan amonia (NH3). Senyawa radium halida, radium hidroksida, dan radium nitrida larut dalam air.Sedangkan senyawa atau garam lainnya yang dihasilkan dari radium merupakan garamyang sukar larut, diantaranya adalah radium sulfat (RaSO4), radium kromat (RaCrO4) dan radi um karbonat (RaCO3).
g.    Gambar Unsur

5.    PALLADIUM
a.    Pengertian
Paladiumadalah suatu unsur kimiadalamtabel periodikyang memiliki lambang Pd dan nomor atom 46. Palladium adalah jenis mineral bumi lainnya yang memiliki kadar 270% lebih tinggi dari perak maupun tembaga. Minimal kandungan palladium 10% untuk mengubah warna emas yang mulanya kuning menjadi putih, unsur kimia dengan simbol kimia Pd dan nomor Atom 46. Palladium adalah logam perak-putih yang langka dan berkilau dan ditemukan pada tahun 1803 oleh William HydeWollaston, Dia bernama setelah asteroid Pallas, yang itu sendiri dinamai julukan Athena dewi Y unani, diakuisisi oleh ketika ia Pallas membunuh. Paladiurr^ platinurri, rhodiun\ rutheniunf\ iridium dan csmium membentuk sekelompok elemen disebut sebagai kelompok logam platinum (PGMs). Ini memiliki sifat kimia yang mirip, namun paladium memiliki titik leleh terendah dan adalah yang paling padat mereka.

b.    Sifat Fisika dan Kimia :
•    Unsur ini adalah logam putih seperti baja, tidak mudah kusam di udarai, dengan kerapatan dan titik cair paling rendah di antara logam grup platina. Ketika ditempelkan, paladium bersifat lunak dan bisa dltempa; suhu rendah meningkatkan kekuatan dan kekerasannya. Paladium dilarutkan dengan asam nitrat dan asam sulfat. Pada suhu kamar, logam ini memiliki sifat penyerapan yang tidak lazim hingga 900 kali lipat dari volume hidrogen, sehingga memupgkinkan membentuk Pd2H. Meski demikian, masih belum jelas apakah Pd2h ini bersifat sebagai senyawa. Hidrogen berdifusi melewati paladium yang di panaskan, menghasilkan prinsip pemurnian gas hidrogen.
•    Fase sol id
•    Massajenis (sekitar suhu kamar) 12.023 g/cm3
•    Massajenis cair pada titik lebur 10.38g/cm3
•    Titik lebur     1828.05K (1554.9 °C.2830.82 °F)
•    Titik didih         3236 K (2963 °C, 5365 °F)
•    Kalor peleburan 16.74 kj/mol
•    Kalor perguapan 362 kj/mol
•    Kapasitas kalor (25 °C) 25.98 J/tmol'K)

c.    Ciri-ciri Atom :

•    Struktur kristal cubic face centered
•    Bilangan oksidasi ±1 (mildly basic oxide)
•    Elektrornegativitas 2.20 (skala Paul ing)
•    Energi ionisasi
Pertama 804.4 kjAnol
Kedua 1870kJ/mol
Ketiga 3177kJ/mol
•    Jari-jari atom 140 pm
•    Jari-jari atom (terhitung) 169pm
•    Jari-jari kovalen 131 pm
•    Jari-jari Van derWaals 163pm
Ciri-ciri lainnya:
•    Resistivitas listrik (20 °C) 105.4nn-m
•    Konduktivitas tamal (300K)71.8W/(m-K)
•    Ekspansitermal (25''C)11.80n<m-K)
•    K ecepatan suara (kawat ti pis) (20 °C) 3070 m&
•    Modullus Young 121 GPa
•    Modulus geser 44GPa
•    Modulus ruah 180 GPa
•    Nisbah Poisson 0.39
•    Skala kekerasan Mohs 4.75
•    Kekerasan Vickers 461 M Pa
•    Kekerasan Brinell 37.3MPa
•    Nomor CAS 7440-05-3

d.    Kegunaan:
Palladium dapat diaplikasikan untuk memproduksi bahan bakar sel ( sumber energi bersih dan terbarukan yang memproduksi listrik denganmengkombinasikan hidrogen dan oksigen, dan hanya menghasilkan air sebagai pembuangan). PdC12 diaplikasikan dalam katalis proses wacker dan juga sebagai katalis dalam berbagai senyawa organik. Salah satu diantarantya adalah pembuatan etenal dari etena. Proses wacker ini jga disebut dengan proses Pseudo- bermurgkin bagi tindak balas pertukaran etena kepada asetaldehid dergan kehadiran garam paladium(11) dankuprum(II) klorida. C;H4+%02CH3CHO
Paladium yang sangat hal us adalah katalis yang baik dan digunakan untuk proses hidrogenasi dan dehidrogenasi. Juga digunakan dalam campuran alloy untuk perhiasan yang diperdagangkan. Emas pLrtih adalah alloy emas yang diawawarnakan dengan penambahan paladium Seperti emas, paladium dapat dibentuk menjadi lembaran setipis 1^50000 inch. Logam ini digunakan dalam dunia kedokteran gigi, pembuatan jam, pembuatan alat-alat bedah, dan kontak listrik.
Emas putih adalah alloy emas yang diwamakan dengan penambahan paladium. Seperti emas, paladium dapat dibentuk menjadi lembaran setipis 1/250000 inch. Logam ini digunakan dalam dunia kedokteran gigi, pembuaitan jana pembuaitan alat-alat bedah, dan kontak listrik.
Palladium biasa digunakan sebagai katalis konvertor pengurapg emisi dalam mobil, komputer, telepon selular, telwisi layar datar. Palladium dapat di pakai untuk membuat stri p tes gui a darah Palladium digunakan dalam produk industri, seperti peralatan elektronik dan batere
Di bidang industri biasanya paladium digunakan pula untuk pembuatan Jamdan kontak dektrik Pai l adium juga satu jenis logam serbaguna untjk katalisis homogen. kegunaan palladium JLga dapat dilihat di busi pesawat dan dalam produksi instrument bedah dan kontak listrik

e.    Persenyawaan Radium:
Salah satu senyawa paladium yang dapat digunkan sebagai katalis adalah paladium klorida PdCI;. Paladium klorida bempa padatan berwama merah. Dalam tipe a. atom paladium klorida yang berkoordinasi empat membentuk rantai 1-demensi dengan jembatan klorida. Dihidratnya menyerap air dan larur dalam air, etanol, aseton, dsb. Bila PdCl2 dilarutkan dilarutkan dalam asam klorida akan terbentuk [PdCI] berkoordinasi empat bujur sangkar. Selain PdCI;, Pd-PdO, K^tPdCle] Juga merupakan suatu senyawa katalis logam palladiunnSeTyawaKztPdCle] ini mudah untuk disintesis, namunjikasenyawaini digunakan sebagai prekursor katalis maka ion klorida akan menempel dan menutupi permukaan logam palladium atau palladiumoksi da sehinggamenurunkan aktivitas katalisnya (Sutrisno:2004).
 
f.    Pembuatan Katalis Logam paladium
PdClzdiperoleh dengan klorinasi Pd. Diatas suhu 550 "C dihasilkan suatu bentuk - tidak stabil, sedangkan dialas suhu 550°C dihasilkan-b.jL(gaterdat bentuk -adan-bPtCl2. ion PdCl4 kekuningan diperoleh bilangan PdCI; dilarutkan dalam HCI (Albert : 1989), atau Palladium (0) boleh dioksidakan kepada palladium (II) melalui beberapa agen pengoksida seperti kuprum(II) klorida. Pd°+2CuCI; ^Pdd2+2CuCI Preparasi katalis PdO dilakukan dengan mepggunakan senyawa prekursor ammonium bisoksalatopadat (II) (NH4)2[Pd(C204)].H20), dimana preparasi ini dengan merggunakan metode impregnasi basah, menggunakan 4 % palladium. Hasilnya dikalsinasi selama 2 jam pada suhu 700°C dibawah aliran gam nitrogen untuk mendekomposisikan senyawa (NH4)2[Pd(C204)].H20 menjadi Pd dan PdO. Sedangkan untuk mereduksi senyawa PdO menjadi Pd,selaama2jampadasuhu400°C dibawah aliran gas hidrogen (5utrisr>o:2004).
g.    Gambar Unsur
  



BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Golongan VII B disebut juga golongan mangan. Golongan VII B mempunyai 4 unsur anggota yaitu mangan, teknesium, renium dan bohrium. Golongan VII B mempunyai konfigurasi electron (n-1)d5ns2.
Mangan adalah kimia logam aktif, abu-abu merah muda yang di tunjukkan pada symbol Mn dan nomor atom 25.Teknesium adalah suatu unsur kimia dalam table periodik yamg mempunyai lambang Tc dan nomor atom 43. Logam teknesium berwarna putih keabu-abuan. Isotop yamg paling stabil adalah 69Tc dengan waktu paruh 2.2 x 105 tahun.Renium adalah suatu unsur kimia dengan simbol dan Re nomor atom 75. Ini adalah putih keperakan, berat, baris ketiga logam transisi dalam kelompok 7 dari tabel periodik. Bohrium merupakan suatu unsur kimia dalam tabel periodic yang memiliki lambing Bh dan nomer atom 107. bohrium berwujud padat pada suhu 298 K dan kemungkinan berwarna putih silver atau keabu-abuan.
Semua unsure-unsur golongan VII B tersebut memeiliki perbedaan satu sama lain. Perbedaan yang meliputi unsur-unsur tersebut berupa sifat-sifat,keberadaan atau ketersediaan,isotop,dan manfaatnya.Dan tentunya mempunyai bahaya tersendiri apabila penggunaannya tidak sesuai.



DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Teknesium
http://www.amazine.co/28251/mangan-mn-fakta-sifat-kegunaan-efek-kesehatannya/
http://www.academia.edu/7556182/Makalah_Golongan_VII_B
http://zilazulaiha.blogspot.com/2011/12/unsur-unsur-golongan-viib-kimia.html
http://renideswantikimia.wordpress.com/kimia-kelas-xii-3/semester-i/3-kimia-unsur/2-sifat-sifat-unsur/