ayam pedaging

Pernah kah anda memakan Ayam ??  

Berternak ayam pedaging tidaklah semudah yang anda bayangkan, akan tetapi perkerjaan ini sangatlah sulit untuk dikerjakan tampa adanya kesabaran dan kekuatan.

Peternak ayam pedanging seringkali kewalahan dalam mengurusi hewan ternaknya, karena setiap peternak tidak hanya memelihara ratusan ekor ayam, akan tetapi ribuan bahkan puluhan ribu ekor ayam. Namun kebanyakan peternak yang beranggapan bahwa makin banyak ayam yang dipelihara maka makin banyak pula penghasilan yang akan diperolehnya, akan tetapi anggapan mereka 50% salah, karena apabila seorang memlihara ayam di luar kemampuannya maka akan berakibat fatal. Biasanya akibat yang ditimbulkan yaitu adanya berbagai penyakit. Apalagi disaat ayam berumur 0 sampai 12 hari ayam sangat mudah diserang berbagai penyakit.

Pada saat umur ayam 0 sampai 12 hari, lingkungan  ayam tidak boleh basah meskipun di sekitar tempat air minumnya, kemudian ayam dihangatkan, agar suhu tubuh ayam tidak terlalu berubah, kemudian  air minum ayam ditambahkan  vitamin agar ayam memiliki daya tahan tubuh yang kuat, bukan hanya vitamin akan tetapi ayam juga perlu diberikan obat penambah nafsu makan agar pertumbuhan ayam lebih cepat. Namun ayam harus lebih sering diberikan air putih atau tampa obat-obatan ataupun vitamin agar daging ayam lebih segar.

Dan yang sangat melelahkan adalah saat-saat ayam akan dipanen, karena saat tersebut kondisi ayam cukup besar jadi kandangnya pun semakin sempit, suhu disiang hari sangat tinggi, ayam-ayam menjadi kehausan. Pada saat itu yang harus kita lakukan yaitu penyemprotan ayam dengan air dengan sedikit ditambahkan cairan BKC agar ayam merasa sedikit lebih cool, hal-hal ini dilakukan sampai ayam telah dipanen.

Masalah upah atau gaji peternak tergantung seberapa besar hasil timbangan ayam, dan makin banyak ayam yang mati maka keuntungan yang dihasilkan dapat berkurang, begitupula sebaliknya.

7:27 PM | 0 komentar | Read More

peduli lingkungan

sebagai seorang yang alam dan lingkungan bukan hanya harus menguasai materi, tetapi kita dituntut untuk menerapkannya di kehidupan kita, karena alam merupakan anugrah dari Tuhan yang harus dijaga dan dirawat, hal ini timbal balik dengan manfaat alam bagi manusia dan makhluk hidup lain. selain alam kita juga harus memelihara tumbuh-tumbuhan. tumbuh-tumbuhan adalah penghasil oksigen. tiap pohon menghasilkan 1,5 kg oksigen stiap hari, sedangkan Manusia menggunakan 0,5 kg oksigen setiap harinya, jadi menebang 1 pohon sama dengan membunuh 3 manusia secara perlahan.
untuk mengatasi hal ini sebaiknya menebang pohon yang sudah tua, dan menanaminya kembali dengan pohon muda agar Oksigen di bumi tidak berkurang. tumbuhan berfotosintesis memerlukan karbon dioksida dan cahaya matahari kemudian menghasilkan glukosa dan Oksigen.
apabila tumbuhan sering ditebang tampa penanaman kembali, maka oksigen di bumi akan semakin berkurang dan untuk waktu tertentu, oksigen tidak akan cukup untuk semua makhluk hidup di dunia ini, dan akan terjadi pemanasan global, dimana suhu bumi yang sangat tinggi dikarenakan kurangnya tumbuhan dan karbon dioksida yang begitu banyak.
untuk mencegah hal ini terjadi sebaiknya kita awali dengan merawat alam sekitar kita, semua itu pun untuk anak cucu kita.

9:27 PM | 0 komentar | Read More

Indonesia bisa

           
             Indonesia !!! mengapa dengan Indonesia  ??? akan kah Indonesia bisa menjadi kota yang lebih berkembang ???

Sebenarnya Indonesia adalah negara kaya, hanya saja tidak terkelola dengan baik. Seandainya seluruh warga Negara Indonesia peduli dan mengelola kekayaan alam dengan baik pasti Indonesia juga dapat maju dan berkembang seperti negara-negara berkembang lainnya. Misalnya saja, para pejabat-pejabat tidak ada yang korupsi pasti Indonesia mampu membayar hutang dan mengimpor barang-barang yang berkualitas .

Demikian pula kelemahan Indonesia yang lain, yaitu kurangnya tenga yang ahli dan berpengalaman dalam mengelola kekayaan alam sehingga banyak orang-orang asing yang bekerja dan berpenghasilan tinggi di Indonesia, dan warga Indonesia sendiri yang tidak memiliki pengetahuan hanya menjadi pengangguran. Seandainya juga warga Indonesia sendiri yang mengelolahnya  maka pengangguran akan semakin menipis.

                Penduduk Indonesia begitu banyak, penduduk banyak pasti menghasilkan sampah yang banyak juga, tapi tidak ada jaminan bahwa sampah yang dihasilkan adalah sampah organik, perbandingan sampah organik dan an-organik  dapat mencapai 1:3, bayangkan saja setiap membeli makanan instan  pasti kebanyakan sampahan-organik yang dihasilkan, dan  apabila sampah – sampah an-organik tersebut tidak di daur ulang, mungkin  sekitar ratusan tahun kemudian bumi ini akan penuh dengan sampah.

Tapi Alhamdulillah sampah- sampah an-organik itu dapat di daur ulang, dan kelemahan sekarang ini yaitukurangnya kreatifitas untuk mengolah sampah – sampah itu. Kreatif bukan berarti memerlukan biaya yang banyak, kreatif yang saya maksud yaitu mengolah barang – barang bekas menjadi suatu barang yang mempunyai nilai guna, meskipun harga rupiahnya tidak terlalu tinggi, tapi lumayan – lah dapat menambah uang jajan, seperti saat pameran kratifitas siswa, teman saya mendapat banyak keuntungan yang hanya bermodal kecil. Karya teman saya sangat sederhana yaitu tulisan nama orang yang memesan di atas poster – poster  pemandangan dengan berbagai jenis – jenis font, tapi yang lebih banyak yang diinginkan pengunjung yaitu font arab atau tulisan arab.

                Adapun teman saya pintar membuat seni kriya, yaitu mengukir pesanan pengunjung dengan menggunakan sisa – sisa kayu yang tidak digunakan lagi, dan pada saat itu ada juga guci – guci yang dipajangkan namun tak terjual, munkin karna motif – motifnya yang kurang menarik ataukah sudah kuno sehingga pengunjung tidak  beminat untuk membelinya, dan sebaiknya setiap berkarya jangan meniru hasil karya orang lain karena karya kamu tidak akan laku 100%, karena sudah terlalu banyak yang telah terproduksi sebelumnya, jadi buatlah karya – karya yang berbeda dan yang lebih menarik…..

Thanks to LintasMe

3:01 PM | 0 komentar | Read More